MarvinaSiapa sih yang tidak kenal Suzzanna? Sosok ikonik dari industri horor Indonesia tersebut sukses menjadi parameter dari film horor pada masa kejayaannya. Tak hanya itu, sosoknya yang terkadang misterius dan kerap dihubungkan dengan hal-hal mistis membuatnya semakin meyakinkan dalam memerankan tokoh-tokoh dalam filmnya.
Saking legendarisnya, enggak heran jika ratu horor Indonesia tersebut diangkat ke layar lebar kembali lewat Suzzanna: Bernapas dalam Kubur. Walaupun demikian, film tersebut bukanlah biopik melainkan adaptasi ulang dari beberapa film horor yang dibintangi oleh Suzzanna.
Nah, buat kamu yang merasa cukup berani dan ingin tahu apa saja film horor terbaik Suzzanna, simak di bawah ini!
1. Beranak dalam Kubur (1972)
Diadaptasi dari komik berjudul Tangisan Malam Kabut karya Ganes TH, Beranak dalam Kubur menceritakan kisah Lila (Suzzanna), seorang gadis lembut yang pulang ke rumahnya di Ciganyar setelah mendengar kabar ibu tirinya meninggal dan suaminya akan keluar negeri. Tak disangka, Dhora (Mieke Wijaya), kakaknya yang berdarah dingin telah mempersiapkan rencana kejamnya untuk menyingkirkan Lila. Dirinya yang hamil pun disiram air keras dan dikubur hidup-hidup. Sejak itu, hantu beranak dalam kubur pun menghantui Ciganyar.
2. Sundel Bolong (1981)
Sundel Bolong bisa dibilang merupakan salah satu karakter paling ikonik yang dibintangi Suzzanna. Bahkan kalimat, “Bang, satenya bang! Sate 200 tusuk makan disini!” melegenda hingga hari ini. Duetnya dengan sutradara Pengabdi Setan (1980), Sisworo Gautama Putra ini sukses mempopulerkan legenda rakyat dari sundel bolong.
Dalam film ini, Suzzanna berperan sebagai Alisa, mantan pekerja seks komersial yang berubah hidupnya setelah dinikahi oleh Hendarto (Barry Prima). Sayangnya, kebahagiaannya tidak berlangsung lama ketika Rudi (Rudy Salam) yang terpesona oleh kecantikannya menculik dan memperkosanya di bangunan tua. Hamil dan depresi, ia pun bunuh diri dan berakhir gentayangan menjadi sundel bolong. Ia pun mencoba membalas dendam kepada orang-orang yang telah menghancurkan hidupnya.
3. Ratu Ilmu Hitam (1981)
Pamor Suzzanna sebagai ratu horor berlanjut dalam film Ratu Ilmu Hitam. Lewat perannya di film yang disutradarai oleh Imam Tantowi ini, Suzanna memperoleh nominasi Artis Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia 1982. Dalam film ini, ia berperan sebagai Murni, seorang perempuan yang dituduh melakukan guna-guna untuk mengacaukan pernikahan mantan kekasihnya Kohar. Tak hanya rumahnya dibakar, Murni juga dibuang ke jurang namun berhasil diselamatkan oleh dukun teluh Gendon. Ia pun dibujuk oleh dukun tersebut untuk membalas dendam.
4. Nyi Blorong (1982)
Sesuai dengan judulnya, Suzzanna berperan sebagai putri Nyi Roro Kidul yang mewujudkan keinginan Rd. Cokro (Ratno Timoer) mendapatkan harta kekayaan. Adapun, hal tersebut dilakukannya dengan syarat Cokro harus mengorbankan orang yang dicintainya. Ketika ia mengorbankan kekasih putrinya, Andika (Barry Prima), Nyi Blorong pun jatuh cinta. Putri Cokro, Sasti (Nena Rosier) pun menjadi frustasi ketika mengetahui hal tersebut. Dengan bantuan ulama, ia berusaha menghancurkan Nyi Blorong.
Merupakan kerja sama kedua antara Suzzanna dan Sisworo Gautama Putra, pada tahun perilisannya Nyi Blorong mendapatkan Piala Antemas, penghargaan untuk film terlaris dari FFI.
5. Malam Jumat Kliwon (1986)
Dirilis pada tahun 1986, Malam Jumat Kliwon mengikuti kisah Ayu (Suzzanna), seorang penulis novel misteri yang tanpa sengaja menemukan rumah yang terasa tidak asing. Tak hanya itu, rumah tersebut juga membuatnya nyaman untuk menulis. Alhasil, ia pun meminta ijin kepada sang pemilik rumah untuk menulis di sana. Namun, tak disangka, sejak itu ia mulai mengalami fenomena misteri yang membawanya membongkar sebuah rahasia tak terduga. Dalam film ini, Suzzanna tidak hanya berperan sebagai Ayu, namun juga Minati, sundel bolong yang meneror rumah tersebut.
6. Malam Satu Suro (1988)
Sundel bolong dan Suzzanna adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Berbeda dari pola film horor sebelumnya di mana ratu horor Indonesia tersebut selalu berperan sebagai perempuan hamil yang kemudian menjadi sundel bolong di sepanjang film. Kali ini dalam Malam Satu Suro, ia berperan sebagai Suketi, sundel bolong yang sempat dipaku dan menjadi manusia kembali oleh seorang dukun untuk dijadikan anak angkatnya. Menikah pada malam satu suro, ia pun pindah ke Jakarta dan hidup bahagia dengan kedua anaknya. Sayangnya, setelah kebahagiaannya dirusak, ia kembali menjadi sundel bolong dan meneror orang-orang yang merusak hidupnya.
7. Telaga Angker (1984)
Satu lagi film dari seri Suzzanna sebagai sundel bolong yang pantang untuk kamu lewatkan, Telaga Angker. Anita (Suzzanna) yang tengah mengandung dibunuh oleh sekelompok penjahat dan ditenggelamkan ke dalam telaga. Arwahnya yang gentayangan pun menghantui para penjahat tersebut. Tak hanya meneror, naluri keibuannya membuat ia juga berusaha membawa Sandy (anaknya) untuk ikut bersamanya.
8. Santet (1988)
Tidak melulu berperan sebagai perempuan yang dibunuh dan bangkit sebagai hantu ataupun arwah, kali ini lewat Suzzanna berurusan dengan ilmu hitam. Disutradarai oleh Naryono Prayitno, dalam film ini ia berperan sebagai Katemi yang melarikan diri setelah suaminya difitnah membunuh istri Bisman. Terperosok dalam gua yang ditempati Nyi Angker (Joice Erna), ia pun diangkat menjadi murid. Kembali ke desa degan ilmu yang telah dikuasainya, Katemi pun mulai melakukan santet kepada Bisman.
9. Perjanjian di Malam Keramat (1991)
Film terakhir yang menjadi kerja sama dari Sisworo Gautama Putra dengan Suzzanna. Walaupun demikian, kali ini ia tidak kembali sebagai sundel bolong melainkan arwah gentayangan karena ia dan keluarganya dibunuh atas perintah Burhan (Piet Pagau), rekan kerja suaminya Hendro (Clift Sangra), yang menganggap dirinya lebih pantas menjadi direktur.
10. Ratu Buaya Putih (1988)
Setelah berperan sebagai Nyi Blorong, Suzzanna berperan sebagai tokoh mistis lagi yaitu ratu buaya putih. Dalam film yang disutradarai oleh Naryono Prayitno ini, pawang buaya bernama Sumarna (Soendjoto Adibroto) harus bertempur dengan ratu buaya putih demi menyelamatkan putrinya dari kutukan yang telah menghantuinya selama ini.