Bicara tentang film horor, tentunya nama Rizal Mantovani tidak terdengar asing. Bagaimana tidak? Lebih dari separuh film yang disutradarainya adalah film horor dan beberapa di antaranya menuai kesuksesan besar. Tiga tahun terakhir, film horor arahannya pun mengambil slot lebaran dan mengumpulkan lebih dari satu juta penonton termasuk Kuntilanak 2. Film lebaran tersukses tersebut berhasil memperoleh raihan lebih dari 1.7 penonton dan terbanyak ketiga di tahun 2019 ini.

Selain film horor, Rizal Mantovani ternyata juga piawai dalam mengarahkan film bergenre lain. Terbukti dari deretan film terbaiknya yang tidak hanya terdiri dari horor namun juga drama. Mau tahu apa saja? Simak di bawah ini!

1. Kuldesak (1998)

Loading...

Rizal Mantovani mengawali debutnya sebagai sutradara lewat film Kuldesak setelah ditawari untuk menggarap film ini bersama Mira Lesmana, Riri Riza, dan Nan Triveni Achnas. Mengangkat kisah kehidupan di Jakarta dengan balutan komedi hitam, pada masa perilisannya Kuldesak langsung mendapat tempat di hati penggemar karena jalinan kisahnya. Film ini pun mendapat pengakuan dari berbagai ajang dengan meraih nominasi sebagai Film Asia Terbaik pada ajang Singapore International Film Festival. Pada tahun 2011, keempat sutradara film ini diberikan penghargaan khusus Festival Film Indonesia yaitu Anugerah Khusus Piala Citra FFI.

2. Jelangkung (2001)

Setelah Kuldesak, Rizal Mantovani mencoba merambah film horor bersama rekan sutradara video musik, Jose Poernomo lewat Jelangkung. Terkenal dengan tagline “Datang tak dijemput, pulang tak diantar”, film ini mengikuti kisah empat sekawan yang selalu penasaran dengan mahluk halus. Suatu hari keempatnya pun pergi ke desa Angkerbatu guna menemukan penampakan. Putus asa, mereka pun melakukan ritual jelangkung yang tanpa sadar menjadi awal petaka bagi keempatnya.

Tidak memiliki sponsor, Jelangkung pun sempat mengalami kesulitan untuk memperoleh layar dan hanya tayang di satu bioskop saja. Siapa sangka, film ini ternyata sukses mengumpulkan banyak penonton dan membuat Jelangkung akhirnya diputar secara nasional dan menjadi film tersukses di tahun perilisannya.

3. Kuntilanak (2006)

Kesuksesan Rizal Mantovani di ranah film horor kembali berlanjut ketika ia menyutradarai Kuntilanak. Film yang berfokus pada kisah gadis bernama Samantha (Julie Estelle) yang memiliki kemampuan magis memanggil kuntilanak ini berhasil menjadi film dengan raihan penonton terbanyak di tahun 2006. Kesuksesan ini juga membuat film ini dibuat menjadi trilogi dan menjadi salah satu waralaba film horor Indonesia tersukses di masanya.

4. 5 cm (2012)

Setelah fokus pada film horor dalam beberapa tahun terakhir, Rizal Mantovani menyutradarai film drama yang merupakan adaptasi dari novel berjudul sama karya Donny Dhirgantoro, 5 cm. Adapun film ini mengikuti kisah Genta (Fedi Nuril), Arial (Denny Sumargo), Zafran (Herjunot Ali), Riani (Raline Shah) dan Ian (Igor Saykoji) yang merasa jenuh dengan persahabatan mereka pun memutuskan untuk tidak berkomunikasi satu sama lain selama tiga bulan. Usai masa tersebut berakhir, kelimanya pun memutuskan untuk menjalani tantangan bersama mengibarkan Sang Saka Merah Putih di puncak Gunung Mahameru pada 17 Agustus.

5 cm tidak hanya sukses dengan menjadi film dengan penonton terbanyak kedua pada tahun perilisannya (2.402.170 penonton) namun juga memberikan Rizal Mantovani nominasi pertamanya sebagai Sutradara Terbaik pada ajang FFI 2013.

5. Gerbang Neraka (2017)

Setelah Kuntilanak, Rizal Mantovani kembali berkolaborasi dengan Julie Estelle lewat Gerbang Neraka di mana sang aktris berperan sebagai Arni, kepala tim arkeologi yang dikirim bersama seorang jurnalis bernama Tomo (Reza Rahadian) dan seorang paranormal, Guntur (Dwi Sasono) untuk meliput Piramida Gunung Padang. Menggabungkan tema petualangan dengan fiksi ilmiah, Gerbang Neraka hadir dengan akting para pemain dan efek visual yang mumpuni.

6. Chrisye (2017)

Rizal Mantovani mencoba menantang dirinya dengan menggarap film biopik musisi legendaris Indonesia, Chrisye. Diperankan oleh Vino G. Bastian, Chrisye mengikuti kisah perjalanan karir dari pelantun lagu Aku Cinta Dia tersebut sejak remaja hingga menjadi sukses dari sudut pandang sang istri, Damayanti Noor. Pada film ini, Mantovani menampilkan dengan baik momen-momen terbaik Chrisye seperti rekaman Aku Cinta Dia pada program Aneka Ria Safari hingga rekaman lagu Ketika Tangan dan Kaki Berkata. Tak ketinggalan, menghapus keraguan para penggemar, Vino G. Bastian tampil baik dan meyakinkan sebagai Chrisye di sepanjang film terutama di momen puncak filmnya.

7. Eiffel I’m in Love 2 (2018)

Pada awal karirnya, Rizal Mantovani sempat menyutradarai film drama romantis sebelum fokus pada film horor. Baru pada 2018, ia kembali menghasilkan film bergenre romantis lewat Eiffel I’m in Love 2 yang mana melanjutkan kisah cinta Adit (Samuel Rizal) dan Tita (Shandy Aulia) setelah menjalani hubungan jarak jauh selama 12 tahun. Hadir dengan chemistry kuat kedua bintang utamanya serta jalinan kisah yang tidak kalah manis lengkap dengan pesona film pertamanya, Eiffel I’m in Love 2 berhasil menjadi film yang mengobati kerinduan penggemar film pertamanya.

Loading...