Kisah biografi dari band rock asal Inggris Queen serta sosok vokalisnya yang fenomenal dalam Bohemian Rhapsody akan segera meramaikan bioskop tanah air. Menjadi musisi dengan penjualan album tertinggi, tak heran kisah perjalanan karir hingga penampilan luar biasanya dalam Live Aid (1985) di Stadium Wimbley dinantikan oleh penggemarnya.

Supaya lebih mengenal band dan sosok legendaris tersebut sebelum menyaksikan filmnya di bioskop, kali ini Movieden akan membahas mengenai profil Queen dan Freddie Mercury. Nah, penasaran? Simak di bawah ini!

Awal Mula Berdirinya Queen

Loading...

Profil Queen dan Freddie Mercury

Dibentuk pada tahun 1970, Queen merupakan band rock asal Inggris yang terdiri dari empat anggota yaitu Freddie Mercury (vokalis utama, piano), Brian May (gitaris utama, vokal), Roger Taylor (drum, vokal) dan John Deacon (gitar bas).

Sebelum terbentuk, pada tahun 1968 May dan Taylor bersama dengan Tim Staffell telah bermain dalam satu band bersama, Smile. Ketika berkuliah di Ealing Art College, Staffell pun berteman dengan Farrokh Bulsara, sesama mahasiswa yang memiliki nama Inggris Freddie. Merasa memiliki selera yang sama dengan Smile, Bulsara pun menjadi penggemar band tersebut.

Tak lama, Staffell pun memutuskan untuk meninggalkan Smile untuk bergabung dengan Humpy Bong. Dengan dorongan dari Bulsara, ia dan sisa anggota Smile pun mengganti nama band tersebut menjadi Queen dan mulai tampil pertama kali pada 18 Juli. Setelah melakukan pergantian pemain gitar bas yang tidak sesuai, Februari 1971 mereka pun menemukan John Deacon dan akhirnya memproduksi album pertama mereka yang menggunakan nama band sebagai judul album. Pada masa penggarapan ini pula, Farrokh Bulsara mengganti namanya dengan Freddie Mercury. Queen pun pertama kali tampil di sebuah acara dengan formasi klasiknya pada Juli 1971.

Logo Queen

profil queen dan freddie mercury

Mengambil kuliah di universitas seni, Freddie Mercury menjadi sosok yang mendesain logo ikonik dari Queen. Pertama kali muncul dalam cover album debut mereka Queen (1973), logo tersebut dibuat Mercury untuk menyampaikan rasa monarki Inggris dan nuansa anggun ke dalam identitas korporat band tersebut. Memiliki kesamaan dengan lambang negara Inggris, logo Queen merupakan sebuah perwujudan sempurna dari autentikasi, patriotisme, dan keanggunan.

Adapun desain tersebut terdiri dari setiap zodiak dari anggota band yang ditampilkan di dalam emblem mengelilingi huruf Q. Dua singa melambangkan Leo (Deacon dan Taylor), kepiting untuk Cancer (May) dan dua peri untuk Virgo (Mercury). Di dalam huruf Q, dapat ditemukan dengan mudah sebuah mahkota di mana burung phoenix raksasa dengan sayap terbuka lebar di atasnya.

Kesuksesan Queen

profil queen dan freddie mercury

Walaupun telah menelurkan album pertamanya pada 1973, Queen tidak langsung dikenal oleh dunia hingga album ketiganya Sheer Heart Attack (1974) yang sukses dengan lagu Killer Queen. Dari sinilah, kesuksesan Queen menjadi band rock mulai terlihat terutama setelah dirilisnya Bohemian Rhapsody dalam album keempat, A Night at the Opera (1975). Lagu ini menjadi salah satu single dengan angka penjualan tertinggi di Inggris.

Kepopuleran Queen pun berlanjut di akhir tahun 70-an hingga awal 80-an. We Are the Champions menjadi top 10 hit di Amerika Serikat dan Inggris. Bersama dengan We Will Rock You, kedua lagu tersebut menjadi anthem populer untuk acara olahraga.

Selalu sukses dalam menampilkan performa terbaiknya saat konser live, Queen pun mendapat kesempatan tampil di acara Live Aid 1985 di Stadium Wimbley, konser amal. Memakai tank top dan jins, Mercury sukses membawakan hits Queen dengan sempurna. Penampilan ini pun digadang-gadang sebagai yang terbaik di sepanjang karir band rock asal Inggris tersebut. Terinspirasi dari acara ini, Queen menulis lagu hit yang berjudul One Vision.

Freddie Mercury: Vokalis Utama Legendaris

profil queen dan freddie mercury

Lahir di Tanzania, Freddie Mercury memiliki nama asli Farrokh Bulsara. Menghabiskan masa kecilnya di India, Mercury pertama kali mempelajari piano pada usia 7 tahun. Memasuki usianya yang ke-17, ia pun kembali ke tempat kelahirannya untuk alasan keamanan sebelum pada akhirnya pindah ke Inggris.

Setelah membentuk Queen dengan Brian May dan Roger Taylor, Bulsara pun mengganti nama belakangnya menjadi Mercury. Adapun nama tersebut terinspirasi dari lirik lagu Queen “Mother Mercury, look what they’ve done to me” yang terdapat dalam lagu My Fairy King.

Walaupun memiliki suara baritone saat berbicara, sebagai penyanyi, Mercury menyanyikan lagunya dalam suara tenor. Memiliki range vokal hingga 5 oktaf, pria yang lahir 5 September 1946 ini terkenal dengan penampilannya yang kuat saat menyanyi. Tak hanya itu, Mercury juga dikenal karena penulisan lagunya yang mencakup berbagai genre musik mulai dari rock, heavy metal, rohani hingga disko.

“Saya benci melakukan hal yang sama lagi dan lagi dan lagi. Saya ingin menyaksikan apa yang terjadi sekarang di musik, film dan teater dan menggabungkan semuanya,” ungkapnya pada wawancara di tahun 1986.

Terlepas dari fakta bahwa penulisan lagunya dengan materi yang kompleks dan harmoni yang rumit, Freddie mengaku tak terlalu bisa membaca musik. Kebanyakan ia menulis lagunya di piano dan menggunakan berbagai kunci yang berbeda.

Talenta lain yang menjadikan dirinya sebagai vokalis terbaik sepanjang masa adalah bagaimana ia sukses menjadi penampil di setiap konsernya. Pria yang suka memakai kostum ini sangat mengetahui cara untuk menghibur dan berkomunikasi dengan para penonton.

Perjalanan Karir hingga Akhir Hayatnya

profil queen dan freddie mercury

Selain bersama Queen, Freddie Mercury juga bersolo karir dengan menelurkan dua buah album, Mr. Bad Guy (1985) dan Barcelona (1988). Walaupun tidak sesukses karirnya saat bersama Queen, Mercury memiliki beberapa lagu hits seperti Living on My Own dan versi tersendirinya dari lagu The Platters yang berjudul The Great Pretender.

Setelah bertahun-tahun mengelilingi dunia dalam tur, Mercury didiagnosa dengan AIDS pada tahun 1987, menurut keterangan partnernya, Jim Hutton. Walaupun demikian, diagnosa ini dirahasiakan olehnya dari para penggemar. Pada tahun 1989, rumor mengenai kesehatannya pun mulai beredar ketika ia jarang terlihat dan tidak mempromosikan album Queen selanjutnya Innuendo (1991).

Akhirnya, pada 23 November 1991, Mercury merilis pernyataan yang berbunyi:

“Saya mengkonfirmasi bahwa saya telah positif HIV dan memiliki AIDS. Saya merasa itu benar unruk menyimpan informasi ini pribadi untuk melindungi privasi orang-orang di sekitar saya. Walaupun demikian, telah tiba saatnya untuk teman-teman saya dan penggemar dari seluruh dunia untuk mengetahui kenyataan dan saya harap semua orang akan bergabung dengan dokter saya dan semua orang di seluruh dunia yang bertarung melawan penyakit buruk ini.” 

Sehari setelahnya, Freddie Mercury pun meninggal dunia di rumahnya, London karena pneumonia bronchial akibat HIV/AIDS yang dideritanya.

Queen Saat Ini

profil queen dan freddie mercury

Setelah kematian Freddie Mercury pada tahun 1991, Queen merilis album ke-15 sekaligus yang terakhir Made in Heaven pada tahun 1995. Berisi kumpulan rekaman baik sebelum maupun sesudah kematian Mercury, album ini menjadi yang tersukses dari Queen dengan penjualan lebih dari 20 juta kopi di seluruh dunia.

Pada tahun 1997, setelah melaksanakan konser di Paris bersama Elton John untuk mengenang Mercury, John Deacon mengumukan untuk pensiun. Penampilannya di Paris tersebut merupakan yang terakhir kalinya hingga saat ini.

Sejak 2011, Queen (Brian May dan Roger Taylor) kerap kali melaksanakan konser dengan Adam Lambert sebagai vokalisnya. Ini adalah kolaborasi panjang kedua setelah Paul Rodgers yang berakhir pada 2009 silam. Mereka mulai tampil bersama dalam berbagai kesempatan mulai dari tur Eropa 2012, tur dunia Queen+Adam Lambert 2014-2015, tur musim panas 2016, dan yang terbaru tur seluruh dunia untuk Queen+Adam Lambert 2017-2018.

Bergabung dengan May, Taylor, dan Lambert, terdapat pemain keyboard setia dalam tur Queen, Spike Edney, bassist Neil Fairclough, dan pemain perkusi Tyler Warren. Hingga saat ini, belum ada rencana untuk mengerjakan album dengan anggota yang sekarang. Walaupun demikian, baik May dan Taylor tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti akan ada rekaman untuk grup tersebut.

Loading...