Mei ini, Indonesia kembali diramaikan dengan salah satu festival internasional yaitu Europe on Screen 2018. Seperti namanya, festival yang akan diadakan pada 3-12 Mei 2018 mendatang ini akan menayangkan puluhan film Eropa terpilih.

Tahun ini, festival yang akan dilaksanakan di 6 kota besar Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, Medan, Denpasar, Surabaya dan Yogyakarta memiliki program dokumenter #OurOcean yang menyoroti tanggung jawab kita untuk melindungi laut sebagai sumber daya untuk semua makhluk hidup

Loading...

“Laut merupakan tanggung jawab kita bersama. Kami berharap program ini akan meningkatkan kesadaran akan dampak dari pilihan hidup kita terhadap paru-paru dunia ini,” tutur His Excellency Vincent Guèrend, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia.

 

Selain #OurOcean, tahun ini EoS akan menghadirkan program spesial tentang Ingmar Bergman, sutradara ternama dari Swedia. Semasa hidupnya, pria yang yang telah menyutradarai sebanyak 60 film layar lebar, televisi, dan dokumenter ini berhasil meraih sejumlah penghargaan bergengsi termasuk penghargaan Oscar untuk kategori Film Berbahasa Asing Terbaik.

“Tahun ini merupakan ulang tahun ke-100 dari Ingmar Bergman. Di seluruh dunia diadakan perayaan khusus, termasuk di Indonesia melalui EoS. Kami akan menghadirkan 3 film klasik beliau, yaitu Autumn Sonata, The Seventh Seal, dan Wild Strawberries. Ada arsip wawancara dengan Ingmar Bergman yang belum pernah kita lihat sebelumnya di setiap film tersebut. Selain itu akan ada pameran mengenai perjalanan hidup Ingmar Bergman dan kontribusinya di dunia seni selama hidupnya. Pameran ini diadakan di Goethe Haus selama festival berlangsung,” ujar Nauval Yazid, EoS festival co-director.

Adapun terdapat 93 film Eropa pilihan yang akan ditayang di beberapa pusat kebudayaan, seperti Erasmus Huis, Goethe Institute, Istituto Italiano di Cultura, dan Institut Français Indonésie, termasuk Universitas Multimedia Nusantara, dan SAE Institute. Tahun ini EoS juga bermitra dengan beberapa lokasi penayangan baru seperti Ke:kini communal working space, Tugu Kuntskring Paleis, dan Hotel Tugu Bali. EoS juga akan diadakan di area perbelanjaan seperti Bintaro Jaya XChange Mall dan Gandaria City untuk pemutaran luar ruangan.

Festival tahun ini akan dibuka oleh The Breadwinner, film nominasi Oscar untuk kategori film animasi panjang, yang merupakan kerjasama produksi internasional antara Irlandia dan Luxembourg dengan Angelina Jolie sebagai salah satu produser eksekutifnya. Sementara itu, untuk penutupnya ada film komedi laris asal Spanyol, My Big Night.

Penonton EoS juga mendapat kesempatan untuk menyaksikan dua film Eropa sebelum rilis untuk umum di bioskop, yaitu film Jerman, Submergence, yang disutradarai oleh Wim Wenders dan film Perancis, Based on a True Story, disutradarai oleh Roman Polanski.

Seperti biasa, melanjutkan tradisinya mendatangkan filmmakers dari Eropa, tahun ini Eos akan memberi kesempatan kepada penonton EoS untuk bertatap muka dengan Weronika Mliczewska (sutradara film Long Way, dari Polandia), Deirdre Barry (produser film animasi, dari Irlandia), JeanPascal Elbaz (pakar subtitel dari Perancis), Aliakbar Campwala (sutradara film The Invisible Subtitler, dari Inggris), dan Andreas Johnsen (sutradara film Bugs, dari Denmark).

Berbeda dari tahun biasanya, tahun ini untuk pertama kalinya EoS mengadakan Short Film Pitch Project. Dari 122 pendaftar, telah ada 10 finalis yang akan mempresentasikan ide mereka di depan panel yang terdiri dari filmmaker profesional. 3 proyek terpilih akan didanai oleh EoS dan tayang perdana di EoS tahun depan.

Meninaputri Wismurti, selaku Eos co-director, menjelaskan program lain yang telah disiapkan, yaitu Film Talk: The Art of Subtitling, akan diadakan di kampus Universitas Multimedia Nusantara pada tanggal 7 Mei 2018.

“Untuk film asing, alih bahasa memegang peranan penting untuk meraih penonton yang lebih luas dan membantu penonton untuk memahami film secara utuh. Program ini baru pertama kali diadakan di Indonesia. Kami telah mengundang ahli subtitel dari Perancis, Indonesia, dan periset yang telah membuat film dokumenter mengenai subtitel dari Inggris.”

Untuk informasi lebih lanjut mengenai EoS dapat diperoleh di www.europeonscreen.org, dan melalui akun media sosial EoS resmi di instagram dan twitter @europeonscreen serta Facebook page Europe on Screen.

Loading...