Men in Black: International telah tayang di bioskop Amerika Serikat sejak pekan lalu. Walaupun merupakan sebuah waralaba yang cukup dikenal, perolehan box office domestik film yang dibintangi Chris Hemsworth dan Tessa Thompson ini terhitung mengecewakan dengan meriah $30 juta saja di pekan pembukanya. Nyatanya, hal tersebut diduga tidak terlepas dari kabar bahwa proses produksi Men in Black: International penuh drama dan masalah.

Sejumlah masalah dikabarkan terjadi sepanjang proses pembuatan Men in Black: International. Sebuah sumber mengungkapkan kepada THR bahwa masalah tersebut antara lain seputar perubahan naskah ketika pengambilan gambar hingga sang sutradara, F. Gary Gray hampir meninggalkan proyek tersebut.

Hal ini bermulai dari rencana Sony untuk membuat kesepakatan terkait crossover dua franchise yaitu Men in Black dengan Jump Street. Namun ketika produser Jump Street Neal Moritz menolak untuk berkompromi, pihak studio langsung membatalkan proyek tersebut dan fokus pada reboot Men in Black.

Loading...

Film terbaru Men in Black kembali diproduksi oleh Sony dengan alasan untuk memperkenalkan franchise tersebut kepada generasi yang lebih muda. Ketika membawa kembali Will Smith dan Tommy Lee Jones dianggap sebagai “mahal dan tidak melangkah maju”, pihak studio pun memutuskan untuk mengambil rute spinoff.

Kesuksesan Thor: Ragnarok pun menjadikan Sony memilih Chris Hemsworth dan Tessa Thompson untuk memerankan tokoh utama dalam Men in Black: International. Pihak studio percaya bahwa kekuatan bintang keduanya akan mampu menarik penonton untuk menyaksikan film tersebut di bioskop. Terlebih lagi, seorang pihak dalam mendeskripsikan bahwa naskah yang ditulis oleh Art Marcum dan Matt Holloway bagus dan menjadi alasan Hemsworth dan Thompson setuju membintangi proyek ini.

“Naskahnya bagus. Kamu tidak dapat menarik Chris Hemsworth dan Tessa Thompson jika skripnya tidak bagus.”

Masalah mulai muncul ketika eksekutif Sony, David Beaubaire yang mengawasi proyek tersebut keluar dari studio pada musim panas 2018 lalu. Tidak ada pengganti yang hadir pun membuat hadirnya perseteruan antara sutradara F.Gary Gray dan produser Walter Parkes. Perselisihan tersebut timbul setelah keduanya mengalami perbedaan pandangan dalam pembuatan filmnya.

Beberapa draft awal dari naskahnya dideskripsikan lebih menegangkan dan relevan dengan cerita yang mengangkat perdebatan mengenai imigrasi. Pada satu titik, antagonis yang hadir di buat ala The Beatles, dengan keempat orang tersebut bersatu menjadi satu penjahat. Beberapa sumber lain menyebutkan bahwa Parkes cukup banyak ikut campur tidak hanya dalam proses pra produksi namun juga selama produksi.

Sebuah sumber lain menyebutkan bahwa para aktor yang terlibat menerima halaman baru setiap harinya dan menimbulkan kebingungan. Thompson dan Hemsworth pun dikabarkan masing-masing memperkerjakan penulis naskah untuk dialog mereka.

Perselisihan keduanya bahkan berlanjut hingga pembetulan warna yang digunakan untuk filmnya. Banyaknya konflik ini pun membuat F. Gary Gray hampir meninggalkan proyek ini namun berhasil diyakinkan oleh pihak studio untuk tetap tinggal.

Tidak seperti X-Men: Dark Phoenix yang mengalami masalah saat pasca-produksi, MIB: International tidak mengalami pengambilan gambar ulang. Walaupun demikian, dua versi film; milik Gray dan milik Parkes ditayangkan terbatas untuk keluarga dan teman sebelum versi milik sang produser yang terpilih.

Di tengah panasnya perseteruan dua pihak tersebut, Sony sama sekali tidak melakukan apapun.

“Studio merupakan induk semang yang absen. Mereka tidak dapat ditemukan di mana-mana,” jelas pihak dalam International.

Men in Black: International merupakan spinoff yang mengikuti kisah Agen H (Hemsworth) dan Agen M (Thompson) yang menjalani misi baru untuk melindungi Bumi dari serangan mahluk luar angkasa. Dalam petualangan baru mereka, sebuah ancaman besar timbul ketika terdapat pengkhianat di dalam organisasi Men in Black.

Men in Black: International direncanakan tayang di bioskop Indonesia mulai 19 Juni 2019.

Loading...