Hellboy baru saja meramaikan bioskop Indonesia sejak kemarin. Sayangnya, baru sehari tayang film ayang disutradarai oleh Neil Marshall ini menuai kontroversi lantaran banyaknya adegan yang disensor.

Akibat sensor tersebut, warganet pun menyampaikan protes dan kekesalannya kepada pihak bioskop dan Lembaga Sensor Film Indonesia. Salah satunya bahkan menghimbau untuk tidak menonton filmnya karena seperti menyaksikan film tersebut di televisi.

Warganet lain mengungkapkan bahwa pemotongan tersebut membuat filmnya menjadi tidak seru untuk disaksikan. Tak hanya itu, hal itu pun dianggap telah merusak filmnya.

Sebelumnya pada hari pertama penayangan, situs LSF menuliskan bahwa film tersebut mendapat rating 21+ (untuk 21 tahun ke atas).

kontroversi lsf hellboy

Walaupun demikian, para penonton yang telah menyaksikan mengungkapkan bahwa sebelum film yang dimulai rating yang ditampilkan 17+. Baru per hari ini, keterangan tersebut diubah pada situs menjadi untuk 17 tahun ke atas.

kontroversi lsf hellboy

Terkait protes tersebut, LSF pun mengungkapkan bahwa keputusan tersebut datang dari pihak distributor.

“Awalnya memang 21+, tapi yang punya film (PT. Prima Cinema Multimedia) mengajukan permohonan untuk menurunkan ke 17+. Karena itu, banyak hal yang direvisi,” kata Ahmad Yani kepada Viva dalam wawancaranya via telepon.

Lebih lanjut, ketua LSF tersebut juga menjelaskan bahwa pemotongan film bukanlah dilakukan oleh lembaga sensor melainkan oleh pihak distributor sendiri.

“Yang mengelola pemotongan, pengeditan itu dilakukan oleh pihak film, bukan kami,” jelasnya lebih lanjut.

Hellboy merupakan reboot dari film berjudul sama yang diangkat dari Dark Horse Comics. Film ini mengikuti kisah Hellboy (David Harbour) yang bekerja sama dengan rekannya melawan Timur (Milla Jovovich) yang ingin menghancurkan dunia.

Loading...