Dazzling, Imaginative and Spellbinding Visual Feast
8Overall Score

Gw sangat menyukai franchise film dari Harry Potter dan membaca beberapa novelnya. 5 tahun lalu diputar film Harry Potter terakhir yaitu Harry Potter and the Deathly Hallows – Part 2  (http://movieden.net/bernostalgia-bersama-film-harry-potter-and-the-deathly-hallows-part-2/)yang sampai sekarang masih masuk di 15 film terbaik sepanjang masa menurut gw. (http://movieden.net/15-film-terbaik-part-i/). Setelah menonton film tersebut, gw sendiri khawatir apakah rasa kagum atas dunia magis dari J.K. Rowling akan berhenti sampai sana? Apakah nantinya ada lanjutan dari novel/film ini atau spin-offnya? Kekhawatiran tersebut terjawab sudah di tahun 2013, sebuah novel dari naskah drama teater bercerita tentang anaknya Harry Potter yaitu Harry Potter and Cursed Child dan film Fantastic Beasts and Where to Find Them yang berdasarkan buku textbook tentang makhluk-makhluk ajaib yang dipelajari oleh murid-murid Hogwarts di tahun pertama direncanakan akan rilis di tahun-tahun mendatang dan ternyata di tahun ini, keduanya pun rilis.

Fantastic Beasts and Where to Find Them menceritakan Eddie Redmayne yang berperan sebagai Newt Scamander, seorang pemuda Inggris yang melancong ke New York City dengan membawa koper berisi banyak sekali makhluk-makhluk ajaib dan magis. Dia bertemu dengan Jacob Kowalski (Dan Fogler) seorang Muggle (No-Maj dalam sebutan dalam dunia sihir orang Amerika yang merupakan seseorang yang tidak mempunyai keahlian sihir), Porpentina “Tina” Goldstein (Katherine Waterston) seorang Auror (Kesatuan elit untuk menangkap penyihir hitam) yang sedang di skors dan Alison Sudol sebagai Queenie Goldstein adik dari Auror Tina yang menarik, centil dengan aura yang menggoda. Mereka bersama-sama menangkap kembali makhluk-makhluk ajaib tersebut yang sebelumnya sempat kabur dari koper Newt dan sekaligus berusaha mengalahkan kekuatan jahat dari penyihir hitam.

Sebenarnya plotnya cukup menarik, bahkan mengingatkan dengan game yang sempat booming beberapa bulan lalu yaitu Pokemon Go dan sayangnya game itu cuma “one hit wonder” saja. Namun sub plotnya terlalu banyak, mulai dari masa lalu tokoh antagonisnya, kementerian sihir, perkumpulan anti penyihir, tujuan utama dari Newt untuk ke Amerika, masa lalu Newt, pemilihan presiden hingga kisah romansa dari masing-masing tokoh utamanya. Sehingga cerita-cerita yang dihadirkan jadi setengah matang. Gw jadi teringat dengan kue Strudel yang dihidangkan oleh Queenie secara magis, cantik dengan keindahan dalam membuatnya dan menghidangkan kepada Kowalski di apartemennya yang membuat Kowalski menjadi tercengang dan mengatakan “Ini masakan paling enak yang pernah gw makan”, mungkin J.K. Rowling bermaksud membuat kue seperti itu, namun sayangnya half baked dan kurang dalam pendalaman karakter sehingga akting dari kedua pemain utama Redmayne dan Waterston menjadi kurang berkembang. Tetapi kredit terbesar diberikan kepada Dan Fogler yang memerankan Jacob Kowalski, dia menghidupkan film ini dengan humor, keluguan dan hati yang tulus. Alidon Sudoi juga sangat baik dalam berperan sebagai Queenie Goldstein dengan pesona dan daya tariknya yang sempurna untuk membuat kaum Adam terpikat hati.

Loading...

David Yates yang menyutradarai film Harry Potter dari film ke 5 – 7 Part II berhasil memperbaiki kesalahannya dari film terakhirnya (The Legend of Tarzan), penyutradaraannya nyaris tanpa cela. Visualisasi, tone, art direction, cinematography yang disuguhkan begitu fantastis. Dunia Fantastic Beasts di dalam koper Newt membawa kita seakan-akan dibawa ke dunia lain yang penuh dengan hewan-hewan magis nan eksotis. Mulai dari ular yang bisa terbang, campuran badak dengan paus, pohon yang menyerupai belalang hijau, hingga sejenis platipus imut dan lucu yang tertarik dengan apasaja yang berkilauan, i wish they’re real and i want to pet them!. Tapi sekali lagi naskah yang menjadi penyutradaraannya menjadi ada cela. Menurut gw J.K. Rowling seharusnya bisa berduet bersama penulis naskah film lainnya yang lebih berpengalaman. Walaupun tentu ini memang debut penulisan naskah film dari J.K. Rowling sendiri yang patut diapresiasi.

Original Score (Iringan Musik) yang di orkestrakan secara magis oleh James Newton Howard turut membuat dunia di dalam Fantastic Beasts semakin lebih nyata ditambah dengan beberapa musik Jazz yang terasa nyaman dan menyejukan hati. Saking bagusnya bahkan gw merasa James Newton Howard bisa mendapatkan nominasi Oscar seperti John Williams di film Harry Potter ke 1 dan ke 3.

Walaupun Fantastic Beasts and Where to Find Them bermasalah di cerita dan pendalaman karakternya, apalagi karakter antagonisnya tersebut, sehingga motifnya pun lemah. Lalu 1 jam awal film pun terasa cukup lama dan masih kurang jelas mau dibawa kemana film ini. Tapi sisi nostalgia dan magis masih terasa sangat mendalam, ditambah dengan penyutradaraan dan musik pengiring yang berkelas turut membuat franchise ini masih ditunggu oleh para Potterhead dan tentunya termasuk gw.

Loading...