Sangat Menyeramkan, Sangat Pintar dan Sangat Lucu. Inilah Horor yang tidak Pernah Anda Lihat Sebelumnya!
10Overall Score
Reader Rating 5 Votes
7.6

Saya termasuk orang yang tidak begitu takut saat menonton film horor, terlebih horor supernatural. Karena tentu horor tentang hantu terasa tidak logis dan bisa dikatakan tidak dapat dijelaskan secara ilmiah. Sehingga saya lebih suka tipe gore & disturbing, psychological, killer, monster daripada paranormal. Tapi kebanyakan juga hanya menampilkan ketegangan saja dan umbaran adegan kekerasan yang ekstrim sehingga lebih terasa jijik dibuatnya daripada terasa menyeramkan. Jadi tidak cukup banyak film horor yang cukup menakuti saya. Tetapi Get Out berbeda, Get Out membuat saya sangat ketakutan dan tidak nyaman selama berada di bioskop.

Ketika Chris (Daniel Kaluuya) dan pacarnya Rose (Allison Williams) ingin mengunjungi orangtua dari Rose, tentu untuk mengenal keluarga dari Rose. Chris yang merupakan orang African-American yang berkulit hitam ini merasa tidak nyaman, karena Rose belum pernah mengatakan kepada keluarganya kalau dia mengencani orang berkulit hitam sedangkan keluarganya dari ras Kaukasia. Rose menenangkannya dengan mengatakan kalau ayahnya (Bradley Whitford) bahkan akan memilih Obama jika bisa kembali mencalonkan jadi presiden untuk ketiga kalinya berturut-turut.

Sesampainya di rumah orangtuanya, ayahnya menyambutnya dengan ice breaking yang kikuk. Ibunya (Catherine Keener) dingin dan menatap tajam Chris. Walau ada kelembutan, dia menginginkan Chris di hipnotis olehnya supaya lepas dari kecanduan merokoknya. Adik dari Rose lebih aneh lagi dengan bertingkah agresif dan seringkali memprovokasi dan menyindir Chris. Apalagi 1 tukang kebun dan 1 pembantu rumah tangga yang berkulit hitam yang seharusnya bisa membuat dia lebih tenang, malah seperti robot dan zombie dengan tingkah laku dan tatapan tidak biasa. Keadaan menjadi lebih buruk ketika ayahnya mengadakan pesta dengan teman-teman kulit putih kayanya yang juga memandang rasis Chris.

Loading...

get-out-catherine-keener

Jordan Peele, sang sutradara dapat dikatakan membuat penonton ketakutan sejak awal film, ketika Chris yang tidak nyaman saat ingin mengunjungi orang tua pacarnya apalagi berbeda ras. Hal ini dapat dialami oleh siapapun. Berbagai pandangan, humor, pernyataan, sikap yang ditunjukan oleh orang kulit putih kepada Chris seakan-akan menambah horor yang tidak akan pernah habisnya.

Bagi yang tidak mengetahui apapun akan film ini dan hanya mengetahui premis awalnya yaitu seorang berkulit hitam ingin mengunjungi keluarga pacarnya yang berkulit putih, berbahagialah Anda. Apalagi kalau bisa jangan menonton trailernya dahulu, kecuali memang ingatan Anda cepat lupa terhadap adegan-adegan di trailer tersebut. Rasa penasaran Anda akan lebih terasa dan menebak-nebak apakah ini hanya psikologi Chris saja yang berlebihan terhadap sikap dari keluarga, teman-teman dan 2 pembantunya itu ataukah memang ada sesuatu dibalik semua sikap-sikap mereka.

get-out-trailer-screen2

Tidak terlalu banyak mengumbar adegan kagetan (jump scare), tetapi lebih banyak perlahan-lahan membangun atmosfir yang tidak mengenakan, atmosfir yang misterius hingga atmosfir psikologi yang sangat efektif dalam setiap adegannya. Peele juga mengambil banyak inspirasi dari film-film horor klasik lainnya yang jika saya utarakan judul-judulnya tentu akan menjadi spoiler.

Kritik sosial yang disajikan dengan humor satir yang sangat-sangat lucu membuat film ini tidak hanya menampilkan keseraman tetapi sebuah makna dan sindiran bagi orang-orang yang masih saja bersikap rasis. Ada sebuah alegori dan ironi dimana orang kulit putih mengagumi orang kulit hitam yang secara stereotip kuat di ranjang, berbadan atletis hingga memiliki stamina yang kuat. Peele meramunya dengan horor dan komedi. Di suatu ketika melucu, di suatu ketika menakuti. Hebatnya timingnya sangat pas, sehingga rasa ketakutan penonton sepanjang film pun masih terjaga, walau ada adegan lawakannya yang sangat-sangat lucu sekaligus ada kesan menakutinya dari adegan lawakan tersebut. Pujian terbesar patut diberikan kepada Milton “Lil Rel” Howery yang berperan sebagai teman dari Chris yang memberikan penampilan komikal terbaiknya.

Keseluruhan aktor dan aktrisnya bermain sangat baik, pemeran utamanya yaitu Daniel Kaluuya pun mendobrak stereotip kalau pemeran utama di horor harus berkulit putih, berwajah tampan dan kekar. Dia dengan baik dalam menampilkan ketidaknyaman, kepanikan dan ketakutannya dalam menghadapi berbagai keanehan dalam lingkungan keluarga dari Rose. Betty Gabriel yang berperan sebagai pembantu rumah tangga yang berkulit hitam tidak kalah pentingnya berkat senyuman menyeramkannya dengan tatapan tajamnya.

Final Verdict:

Sudah sangat-sangat lama saya tidak gemetar, mual/kram perut, tangan berkeringat hingga detak jantung berdetak dengan cukup cepat di bioskop. Get Out meramu horor dan humor satir tentang diskriminasi dan stereotip dengan sangat cerdas. Inilah horor yang belum pernah Anda lihat sebelumnya. Salah satu calon untuk masuk dalam list film-film terbaik di tahun 2017. Sungguh sempurna!

Loading...