Akting yang memukau dari Jessica Chastain dengan naskah yang cerdas, berisi dan tajam
8Overall Score
Reader Rating 4 Votes
6.3

Berdasarkan studi yang dilakukan peneliti dari University Nevada-Reno dan Harvard T.H Chan School of Public Health mengemukakan bahwa orang yang tinggal di Amerika Serikat 25 kali lebih mungkin dibunuh oleh senjata api ketimbang orang-orang di negara maju lainnya! Begitupun dalam film dokumenter Under The Gun, memperlihatkan hal yang tidak kalah mencengangkan yaitu toko senjata di AS melampaui jumlah restoran cepat saji McDonald’s dan kafe Starbucks. Memang hal ini tidak terasa mengejutkan karena Amandemen Kedua Konstitusi AS tahun 1971, yang mengatur kebebasan kepemilikan senjata. Melalui film Miss Sloane inilah, pembuatnya ingin memberikan pandangannya terhadap maraknya kejadian pembunuhan yang diakibatkan karena senjata api.

Sesuai dengan judulnya, film ini fokus pada tokoh Miss Elizabeth Sloane (Jessica Chastain) seorang pelobi politik ulung yang saat adegan pembukanya dia sedang disidang oleh Senator Ronald Sperling (John Lithgow) atas pelanggaran kode etik Senat. 3 bulan yang lalu firma tempat Miss Sloane bekerja yaitu Cole Kravitz & Waterman didatangi oleh representasi dari perusahaan senjata api, Bob Sanford (Chuck Shamata). Bob ingin agar undang-undang Heton-Harris yang sedang digulirkan untuk membuat orang yang ingin memiliki senjata api diperketat dengan melihat latar belakang seseorang tersebut tidak digolkan oleh para Senator. Bob juga ingin membuat campaign yang juga menyasar kepada wanita. Hal ini bertolak belakang dengan hati nurani dari Miss Sloane sehingga akhirnya dia menyebrang ke kubu firma Peterson Wyatt yang di komandoi oleh Rodolfo Schimidt (Mark Strong) yang mendukung UU tersebut.

Miss Sloan

Loading...

Semua poster untuk memasarkan film ini hanya menggunakan nama dan menampilkan Jessica Chastain. Memang benar disini dia sangat dominan dan seperti one women show. Keberhasilan film ini kuncinya ada di Jessica Chastain dan dia dengan gemilang memerankan Miss Sloane yang karakternya abu-abu. Dia menggunakan segala cara untuk memperoleh tujuannya, meskipun itu mengorbankan orang lain. Tatapan yang tajam, perkataannya yang keras sekaligus cerdas membuat lawan bicaranya seakan-akan menjadi patuh karenanya. Dibalik itu Miss Sloane merupakan orang yang tidak memiliki kehidupan sosial, setiap malam hanya duduk di restoran China seorang diri dan hubungan asmaranya pun bersama seorang gigolo, Forde (Jake Lacy). Karakternya yang seperti itulah membuat penonton kadang merasa bersimpati, kadang pula merasa antipati karenanya. Segala mimik, gestur dan permainan emosi Jessica Chastain lah yang mampu membuatnya mendapatkan nominasi Golden Globe 2017 untuk Aktris Terbaik di Kategori Drama.

Film yang penuh dengan dialog dan sangat minim aksi ini mungkin saja akan membuat penonton merasa bosan. Dialog-dialog yang diucapkan secara cepat dan tergolong berat ini juga mengharuskan penonton agar tetap fokus, jika tidak fokus sedikit saja, bisa jadi akan tidak mengerti jalan ceritanya kedepan. Tapi bagi saya dialog-dialognya sungguh tajam, berisi dan cerdas sehingga penonton merasa terikat dengan gaya bertutur dari John Madden yang membuat film ini jauh dari kata membosankan. Naskahnya yang ditulis oleh Jonathan Perera mengingatkan juga dengan penulis Aaron Sorkin dengan serial tv tentang politiknya di The Newsroom dan The West Wing. Trademark-nya Sorkin memang dialog yang diucapkan secara cepat, seringkali juga berlapis-lapis tanpa ada potongan sama sekali saat para aktor dan akrtisnya berpindah latar. Jonathan Perera juga membuat sebuah twist di ending yang pintar dengan susunan hubungan antar adegan yang baik dalam merangkai itu semua.

21MISSSLOANE-master768

Dengan alur maju mundur antara persidangan dengan usaha untuk meloloskan UU tersebut, awalnya penonton kesulitan dalam memahaminya dan memang awalnya agak terasa kurang baik dalam bertutur, baru di menjelang pertengahan terasa lancar. Pada persidangan itu terkuak juga Miss Sloane yang diperkerjakan oleh Pemerintah Indonesia untuk melobi UU kelapa sawit yang berhubungan dengan harga Nutella dipasaran. Kata “Indonesia” berpuluh-puluh kali diucapkan dalam film ini. Kasus kelapa sawit memang sering terjadi di Indonesia, yang paling terkenal tentu Artalyta Suryani yang terkena kasus tersebut dan dulu sempat heboh karena penjara mewahnya.

Final Verdict:

Jessica Chastain memperlihatkan penampilan terbaiknya sejak Zero Dark Thirty. Dialah yang membuat film ini menjadi lebih bagus, selain naskahnya yang cerdas, tajam dan berisi. Miss Sloane memperlihatkan bagaimana sisi politik yang penuh dengan intimidasi, pemaksaan, tipu muslihat sampai dengan menggunakan pemuka agama untuk kepentingannya. Pada akhirnya apakah hati nurani dan logika atau kepentingan sekelompok orang yang akan menang? Akan terjawab di akhir film.

Trailer Miss Sloane:

Loading...