Sebuah komedi dewasa yang cukup baik mengangkat kisah sulitnya menjadi sosok ibu di momen natal.
7.5Overall Score
Reader Rating 3 Votes
7.8

Bad Moms (2016) adalah sebuah film komedi dengan rating dewasa yang sukses saat peredarannya di Amerika Serikat tahun lalu. Dengan raihan 113 juta dollar sepanjang peredarannya di seluruh dunia, sekuelnya pun hadir kembali dengan digarap oleh tim dan sutradara/penulis yang sama, Jon Lucas & Scott Moore. Dengan menggunakan amunisi pemeran yang sama ditambah tema ibu yang datang saat natal yang berpotensi melipatgandakan kelucuan, A Bad Moms Christmas pun siap tayang di bioskop Indonesia mulai tanggal 6 Desember 2017.

Masih dengan formula yang sama dengan film sebelumnya, kerepotan Amy (Mila Kunis), Kiki (Kristen Bell) dan Carla (Kathryn Hahn) menyiapkan hari natal yang indah bagi keluarga dan anak-anak mereka mencapai puncaknya manakala ibu mereka datang jauh sebelum hari natal tiba. Hal ini memicu stres bagi Amy, Kiki dan Carla karena berbagai macam karakter dan tingkah dari ibu yang merepotkan mereka.

Kehadiran Ruth (Christine Baranski) dengan karakter perfeksionis dan menuntut Amy menjadi “ibu yang sempurna” bagi anak-anaknya membuat Amy tertekan sepanjang waktu. Ruth adalah pribadi yang suka mengatur dan menjadi diktator bahkan kepada ayah Amy, Hank (Peter Gallagher). Sikap Ruth yang tidak sopan terhadap Jesse (Jay Hernandez), pacar Amy dan keputusan Ruth untuk mendekorasi rumah dan mengadakan pesta malam natal untuk ratusan orang di rumah Amy membuat Amy makin muak dengan kehadiran Ruth di rumahnya.

Loading...

bm6 bm10

Sementara Sandy (Cheryl Hines) memiliki sifat posesif dan tidak mengenal batasan dalam hubungannya dengan Kiki. Saking intrusifnya bahkan Sandy sampai ikut menyaksikan saat Kiki berhubungan intim dengan suaminya. Kiki pun merasa jengah dengan kehadiran Sandy di rumahnya. Namun Sandy beralasan bahwa dirinya kesepian semenjak ayah Kiki meninggal.

Lain lagi dengan Carla dan Isis (Susan Sarandon), ibunya yang cuek dan memiliki gaya hidup rock n’ roll. Carla yang merindukan kehadiran Isis setelah beberapa kali dikecewakan oleh sikap Isis yang suka berjudi sangat berharap hubungan mereka bisa dekat. Namun sifat dasar Isis yang cuek, tidak perduli membuat Carla tidak bisa berharap banyak, bahkan Carla dikecewakan saat Isis mengganggu kencan pertamanya dengan Ty Swindel (Justin Hartley) dan kembali memanfaatkan Carla demi uang.

Momen natal para bad moms favorit penonton pun menjadi getir dan penuh drama. Carla sebagai pemberontak yang meledak-ledak gerah mendengar curhatan Amy dan Kiki, lalu memprovokasi mereka untuk mengambil sikap menghadapi ibu mereka. Alhasil berbagai masalah pun timbul dari tindakan mereka melawan sang ibu. Masalah yang berpotensi menghancurkan suasana natal sekaligus menyakiti hati dan merusak hubungan kekeluargaan.

bm5 bm9

Film lanjutan yang dibuat persis 1 tahun setelah film pertamanya ini memang terkesan dibuat terburu-buru. Dengan penambahan 3 karakter utama baru yang dominan, pembagian jatah layar menjadi salah satu kesulitan utama dalam film. Beruntung para pemeran ibu dalam film ini bermain gemilang. Para aktris senior yang sudah malang melintang di dunia akting ini mampu mengimbangi para bad moms dengan baik dan memberikan ciri tersendiri yang menyenangkan untuk dilihat. Christine Baranski dengan akting jutek, sinis dan sombong sudah terlatih di serial The Big Bang Theory sebagai ibu dari Leonard Hoftstader. Cheryl Hines sangat pas berperan sebagai ibu yang manis dan polos tapi posesif dan stalker kelas berat. Serta tentu saja Susan Sarandon yang mampu mencuri perhatian dengan perannya sebagai baddest mom di film ini dengan sikap cuek, kebiasaan mengganja dan gaya cowboynya yang cool.

Pemilihan karakter ibu ini sangat cocok dengan kebutuhan cerita film serta seimbang dengan karakter anak-anak mereka. Amy jadi seorang ibu yang insecure saat ada Ruth, penonton pun mengerti mengapa Kiki menjadi sosok seperti Kiki yang kita kenal, dan Carla amat mengidolakan ibunya dan membuat penonton paham mengenai siapa Carla sebenarnya. Buah penulisan karakter yang cukup baik yang dilakukan oleh Jon Lucas & Scott Moore. Namun sayangnya tidak semua materi di skrip berjalan mulus, beberapa punch komedi yang ditawarkan tampak garing, terutama di setengah jam awal. Tetapi melewati setengah jam, film berjalan dengan penuh kelucuan dan ditutup dengan adegan menyentuh di klimaksnya.

Mila Kunis, Kristen Bell dan Kathryn Hahn masih bermain baik dalam mengulang peran. Hanya Kathryn Hahn nampak kurang lepas, mungkin karena berusaha mengimbangi dan bereaksi terhadap kehadiran Isis sebagai idolanya. Namun Carla tetap yang paling “gila” dan lucu dalam film ini. Terutama adegan saat Carla “bertemu” dengan Ty di Spa tempat Carla bekerja. Momen yang paling epik sepanjang 95 menit durasi film.

bm7 bm8

Secara teknis tidak ada yang istimewa dalam film ini. Film komedi memang bukan tempatnya untuk bermain sinematografi yang nyeni, namun beberapa kali editing film ini terlihat kurang halus dalam transisi adegan. Musik yang dihadirkan pun tidak berkesan banyak. Adegan-adegan monumental seperti slow mo di pangkuan Sinterklas dan di arena Sky Zone tidak seikonik seperti adegan pesta pada film pertama. Film ini sepertinya hanya mengandalkan interaksi para bad moms dengan ibu mereka di momen natal. Untung saja itu berhasil. Sehingga film mampu tampil menyenangkan.

Final Verdict

A Bad Moms Christmas memang bukan film komedi terbaik tahun ini. Sebagai kisah lanjutan dari sebuah film yang di luar dugaan menjadi box office tahun 2016 lalu, film ini terkesan seperti sebuah sekuel yang dibuat demi meraih uang semata. Namun diluar dugaan film ini mampu menghadirkan momen menyentuh mengiringi canda tawa yang hadir tanpa henti. Sebuah pencapaian yang cukup baik untuk sebuah komedi dewasa yang mengangkat kisah sulitnya menjadi sosok ibu di momen natal. Kisah yang merupakan hati bagi film komedi dewasa yang “nakal” dan menggelitik ini.

Loading...