Menurut penelitian di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), populasi dunia diperkirakan akan mengalami ledakan besar sampai mencapai 11,2 milyar pada akhir abad ini. Bertambahnya jumlah penduduk dunia dan perubahan pola konsumsi telah meningkatkan ketergantungan kepada penyediaan produk yang berasal dari alam, karena populasi yang semakin besar juga membutuhkan sumber daya lebih banyak, mulai dari air, pangan, mineral, hingga energi dan ketersediaan lahan untuk pertanian. Ini berkaitan dengan penjelasan pakar demografi dan ekonom Inggris, Thomas Robert Malthus, bahwa pertambahan jumlah penduduk adalah seperti deret ukur (1, 2, 4, 8, 16, dst), sedangkan pertambahan jumlah produksi makanan adalah bagaikan deret hitung (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dst). Hal ini tentu saja akan sangat mengkhawatirkan di masa depan di mana kita akan kekurangan stok bahan makanan.

Berbagai upaya manusia dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini dari mulai melakukan perluasan lahan seperti reklamasi atau gerakan “Save Earth” dengan penghijauan alam kembali. Ada juga upaya menekan pertumbuhan penduduk dengan menggalakan program keluarga berencana, menunda usia perkawinan dan banyak upaya-upaya lainnya, namun tetap saja tidak memberikan hasil yang maksimal.

WhatsApp Image 2018-01-27 at 6.43.25 PM WhatsApp Image 2018-01-27 at 6.43.27 PM (1)

Loading...

Terinspirasi dari masalah global tersebut, sang sutradara, Alexander Payne (Sideways, Nebraska, The Descendant), mencoba menggambarkan sebuah pendekatan baru untuk masalah terbesar manusia ini melalui “Downsizing” atau penyusutan dengan merubah ukuran manusia menjadi lebih mungil setinggi 5 inchi atau 0,0364 dari ukuran Normal. Brilian, bukan? Hal ini seperti solusi segala masalah di dunia ini. tidak ada lagi kemiskinan, kelaparan, kesenjangan sosial dan ekonomi serta kekurangan lahan. Dengan begini ketersediaan sandang, pangan, papan akan menjadi melimpah ruah.

WhatsApp Image 2018-01-27 at 6.43.27 PM WhatsApp Image 2018-01-27 at 6.43.28 PM

Film dibuka dengan gambaran keberhasilan percobaan seorang ilmuan dari Norwegia, Dr. Jorgen Asbjornsen (Rolf Lassgard) yang menyusutkan hewan di laboratoriumnya. 5 tahun kemudian percobaannya sudah bisa diaplikasikan kepada manusia dan menjadi program yang diaplikasikan di banyak negara.

20 tahun kemudian cerita berlanjut ke pengenalan karakter Paul Safranek (Matt Damon), pria baik hati dan hidup tanpa banyak ambisi dari Omaha yang menjalani hari harinya sebagai terapis okupasi. Ia menjadi salah satu relawan yang mengikuti proses Downsizing yang digalakan pemerintah tersebut sebagai pahlawan lingkungan. Selain karena dorongan dari sang istri, Audrey Safranek (Kristen Wiig) yang menginginkan kehidupan yang lebih nyaman ditambah cerita bahagia dari teman SMA-nya, Dave Johnson (Jason Sudeikis) yang sudah lama ikut bergabung ke koloni liliput yang digambarkannya seperti surga.

WhatsApp Image 2018-01-27 at 6.43.29 PM (1) WhatsApp Image 2018-01-27 at 6.43.29 PM

Semester pertama film ini berfokus pada alur konsep yang begitu menawan. Sang sutradara begitu detail menggambarkan proses penyusutan ini sehingga yang tertangkap pada layar terasa begitu realistis. Sebuah kota mungil bagi koloni liliput yang disebut Leisure Land dengan detail properti yang begitu lengkap.

Premis yang kaya menawarkan banyak kemungkinan kepada sang sutradara untuk mengembangkan alegori sci-fi. Di mulai dengan Penonton disuguhkan beberapa petunjuk yang memungkinkan menjadi konflik besar di film ini, seperti ketegangan politik antara “kelompok besar” dengan “kelompok kecil,” atau manusia manusia di “kelompok kecil” yang menjadi pemalas karena segala kebutuhan bisa terpenuhi seumur hidupnya, ditambah adanya kelompok pembangkang pemerintah yang disusutkan secara paksa yang menghuni di pinggiran kota Leisure Land. Belum lagi mengingat bahwa planet ini mulai menjadi sangat kosong karena semakin banyak manusia pindah ke koloni-koloni kecil. Namun cerita-cerita itu terpotong-potong dalam penguraiannya dan tidak sepenuhnya dieksplorasi dengan baik sehingga kehilangan fokus.

Jajaran pemain papan atas seperti Kristen Wiig, Laura Dearn, Neil Patrick Harris, dan Jason Sudeikis seperti tidak begitu menikmati perannya karena tampil hanya sebagai pemanis dan tidak memberikan kontribusi berarti untuk memperkuat cerita. Bahkan Matt damon yang menjadi pemeran utama pun perannya terasa datar dan tidak dapat berbuat banyak.

Pemain yang terlihat menikmati prosesnya adalah Christoph Waltz yang berperan sebagai Dusan, karakter tetangga Paul yang hobi mengadakan pesta dirumahnya. Ditambah penampilan Hong Chau dengan aksennya yang menarik sebagai Ngoc Ian, seorang pembangkang Vietnam yang secara paksa dirampingkan oleh pemerintah negaranya yang membuatnya melarikan diri ke Leisure Land dan bertemu Paul.

Cerita ini sebenarnya membawa pesan satir sosial yang bagus, tapi pesan yang disampaikan itu terbawa dengan susah payah saat ceritanya melompat dari satu tempat ke tempat lain yang tidak mempunyai kaitan kuat sama sekali. Sang sutradara seperti kehilangan fokus cerita di bagian akhir film tentang inti, alih-alih ingin membawa pesan yang besar tentang solusi ledakan populasi tapi malah berakhir dengan konflik kegalauan batin dari Paul. Berdurasi 135 menit, alur cerita Downsizing ibarat mengalami downsizing pula; di awal membawa misi besar, namun mengecil di akhir.

Loading...

Review Downsizing - Ide Besar yang Menyusut di Akhir
6.5Overall Score
Reader Rating 1 Vote
1.9