Drama musikal panggung karangan maestro Andrew Lloyd Webber (Phantom of The Opera) yang berjudul Cats dan didasarkan dari buku karangan sastrawan T.S. Eliot yang berjudul Old Possum’s Book of Practical Cats sudah menjadi drama panggung legendaris yang selalu menghiasi teater panggung baik di negara asalnya di Inggris, maupun di Amerika Serikat, termasuk di Broadway yang menjadi pusat teater panggung yang sudah mendunia.

Musikal panggung Cats yang tayang perdana pada tahun 1981 di New London Theatre, West End, London, dan pernah diadaptasi ke medium film tahun 1998,  kini kembali diadaptasi ke layar lebar dengan arahan sutradara berkelas Oscar, Tom Hooper dan dibintangi banyak bintang besar dalam sosok James Corden, Jennifer Hudson, Judi Dench, Ian McKellen, Idris Elba, Rebel Wilson, Taylor Swift dan bintang baru Francesca Hayward sebagai peran utama. Film Cats direncanakan tayang di Indonesia pada tanggal 27 Desember 2019.

film Cats

Loading...

Sinopsis

Sekumpulan kucing di London tahun 1930-an yang gemerlap tengah mempersiapkan agenda tahunan untuk menentukan kucing terpilih untuk mendapatkan jatah ‘reinkarnasi’ menjadi sosok yang ia inginkan ke Heaviside Layer. Victoria (Francesca Hayward) seekor kucing betina yang baru saja dibuang pemiliknya diperkenalkan dengan ritual tahunan ini oleh kawan-kawan kucingnya yang baru.

Victoria mengenal banyak kucing yang berambisi untuk bisa ke Heaviside Layer yang keputusannya ada di tangan oleh kucing senior Old Deutoronomy (Judi Dench). Kucing-kucing bernama Jennyanydots (Rebel Wilson), Bustopher Jones (James Corden), Rum Tum Tugger (Jason Derulo), sampai Mr. Mistoffelees (Laurie Davidson) mempertunjukkan keahliannya untuk menarik perhatian Old Deutoronomy. Kucing jahat yang ambisius, Macavity (Idris Elba) juga ikut bersaing dan mencoba menggrecoki ritual tersebut. Sementara itu Victoria diam-diam malah tertarik dengan sosok Grizabella (Jennifer Hudson), kucing yang diasingkan akibat masa lalunya yang kelam.

Siapakah yang akhirnya memperoleh tiket ke Heaviside Layer?

film Cats

Ulasan

Tom Hooper (King’s Speech, Les Miserables, The Danish Girl) sudah menancapkan namanya di jajaran sutradara bertaraf Academy Award berkat tiga film karyanya yang selalu berbicara banyak di ajang penghargaan tertinggi di Hollywood tersebut. Dengan kepercayaan diri tinggi berkat kesuksesan Les Miserables, Hooper merilis film musikal Cats yang sama-sama merupakan produk dari drama panggung. Hasilnya ternyata di luar dugaan, Cats yang naskahnya ditulis Hooper bersama Lee Hall (Victoria & Abdul, War Horse) memiliki banyak bagian yang menjemukan dalam plot dan berpotensi membuat penonton mengantuk meski punya nomer-nomer musikal dan koreografi tari yang cukup menarik.

Faktor sulitnya berempati pada karakter dan ketidakeratan kehidupan manusia dengan para kucing di film ini juga menambah kebosanan penonton. Kisahnya pun semacam analogi yang sangat terasa tidak dekat dengan kehidupan sehari-hari. Karakterisasi kucing yang beragam seperti kucing betina yang haus popularitas, kucing gemuk yang tidak henti makan, kucing jantan yang playboy dan si kucing pesulap yang tidak percaya diri plus karakter utama yang hanya terkesan seperti terasing dan bertindak sebagai kacamata penonton sama sekali tidak menarik. Dua poin krusial tersebut menjadi alasan utama Cats menjadi salah satu film paling mengecewakan sepanjang 2019 ini.

Hal yang membuatnya paling mengecewakan adalah nama besar Tom Hooper beserta jajaran pemainnya yang tidak mampu meningkatkan kualitas film berdurasi 110 menit ini. Judi Dench (Shakespeare In Love, Skyfall) dan Ian McKellen (Lord of The Rings Trilogy, The Good Liar) memang tampil paling menonjol bersama pemeran utama Francesca Hayward di film panjang perdananya dan Jennifer Hudson (Dreamgirls) yang memiliki momen terbaik dalam film lewat lagu ikonik Memories yang ia bawakan.

film Cats

Di luar itu praktis tidak ada lagi yang menonjol, termasuk  James Corden (Begin Again, Into The Woods) dan Rebel Wilson (Pitch Perfect, Jojo Rabbit) yang terbilang gagal menunaikan tugasnya untuk mengisi bagian komedi dalam film. Dua musisi yang baru pertama kali bermain film, Jason Derulo dan Taylor Swift bahkan lebih parah lagi. Keduanya terkesan hanya tempelan dengan embel-embel pop stars dengan membawakan dua nomer lagu tanpa ada signifikansi dalam cerita. Mereka terasa sebagai gimmick marketing saja dan penampilannya masih dapat digantikan dengan pemain lain jika ingin menghemat bujet film yang rumornya mencapai 100 juta dolar di luar marketing.

Nasib paling buruk dimiliki oleh Idris Elba (Beasts of No Nation, Molly’s Game) yang kebagian karakter antagonis satu dimensi yang tidak jelas modusnya. Niat buruknya untuk sampai ke Heaviside Layer dengan menculik para calon kucing terpilih terasa mengada-ada dan tidak memberikan konsekuensi fatal bagi para korbannya. Film jadi berjalan tidak intens dengan karakter jahat macam ini. Macavity milik Idris Elba menjadi karakter terburuk dalam film ini. Meski begitu, tidak semua karakter dalam film ini buruk. Karakter Mr. Mistoffelees menjadi yang paling menarik dengan karakternya sebagai kucing pesulap yang pemalu dan tidak percaya diri.

film Cats

Di luar berbagai kekurangan, sisi teknis dalam film ini menjadi yang terunggul sekaligus terlemah. Desain produksi, kualitas lagu dan koreografi tari dalam film ini sangat memikat. Meskipun kerjasama tata artistik dengan sinematografer sedikit mengecewakan karena kurang bisa mengambil established shots untuk mengenalkan dunia para kucing kepada penonton.

Sinematografer Christopher Ross (Yesterday, Black Sea) terasa terlalu dominan mengambil gambar padat, menjadikan film ini tidak bisa lepas dari kesan drama panggung. Pengaruh skala ukuran kucing dengan real set nampaknya menjadi kendala dalam film ini. Inkonsistensi ukuran tubuh para kucing dengan ukuran gedung atau lingkungan sekitar juga beberapa kali mengganggu. Walau tidak semengganggu desain para karakternya yang luar biasa mendistraksi.

Distraksi paling terasa pada penggunaan efek visual/CGI pada desain karakter para hewan (tidak hanya kucing) dalam film. Wajah dan jari tangan manusia yang nampak ditempel pada tubuh hewan terlihat aneh dan kadang mengerikan. Karena ceritanya menjemukan, Penulis yang sudah berusaha keras menikmati koreografi tari apik dari Andy Blankenbuehler dan  musik Andrew Lloyd Webber saja tetap terdistraksi dan beberapa kali merasa heran dengan betapa anehnya karakter kucing, kecoa dan tikus berwajah dan bertangan manusia dalam film ini.

film Cats

Sebuah kabar kurang mengenakan beredar berkaitan dengan isu bahwa visual efek dalam film ini belum selesai dikerjakan saat ditayangkan di bioskop. Jika benar, sebuah preseden yang sangat buruk bagi tim produksi film ini.

Produksi film dari brand yang aslinya banyak dianggap ‘aneh’ ini memang beresiko untuk diproduksi, Apresiasi tinggi patut diberikan pada rumah produksi Working Title bersama Universal Pictures yang mengambil resiko besar dan menyerahkan film ini ke tangan Tom Hooper dengan bujet besar. Pertaruhan yang nampaknya akan berbuah buruk melihat hasil box office minggu pertamanya yang jauh dari harapan.

film Cats

Kesimpulan Akhir

Dengan ilustrasi dan lagu-lagu yang catchy dan koreografi tari apik, film drama musikal Cats sebenarnya berpotensi menarik perhatian asalkan memiliki plot cerita yang menarik dan intens serta karakterisasi yang menarik. Sayangnya kelemahan naskah dan karakterisasi menjadikan film berjalan menjemukan dan nampaknya hanya akan dapat dinikmati oleh penggemar film musikal saja. Salah satu film paling mengecewakan tahun 2019 dengan bujet besar dan nama-nama besar di depan dan belakang kamera produksi film ini.

Note: Gulir/scroll ke bawah untuk melihat rating penilaian film

Loading...

Review Film Cats (2019) – Adaptasi Musikal Dengan Koreografi Tari Dan Musik Apik Namun Cerita Yang Menjemukan
5Overall Score
Reader Rating 1 Vote
4.9