Crawl merupakan sebuah film animal monster horror thriller yang disutradarai oleh Alexandre Aja (High Tension, The Hills Have Eyes, Piranha) dan diproduseri oleh Sam Raimi (Evil Dead, Spider-Man 1-3). Crawl tayang mulai hari ini, 10 Juli 2019 di bioskop-bioskop Indonesia.

Baca Juga: Penuh Teror, Ini 7 Film Tentang Buaya Ganas yang Harus Kamu Coba Saksikan!

Sinopsis:

Ketika badai besar menyerang Florida, Haley (Kaya Scodelario) tidak mengindahkan order evakuasi demi menyelamatkan ayahnya, Dave Keller (Barry Pepper). Haley terkejut melihat ayahnya terluka yang disebabkan oleh buaya besar yang berada di ruangan bawah tanah rumahnya. Keduanya tidak hanya terjebak dalam rumah tersebut karena ada buaya yang mengintai, tetapi mesti berjuang melawan banjir besar yang makin memenuhi rumahnya yang disebabkan oleh badai itu.

Loading...

Review:

Film mengenai binatang buas atau animal monster yang dahulu sempat mentereng dengan film-film semacam Jaws, Anaconda, Lake Placid, dalam beberapa tahun terakhir ini sudah kurang terdengar, memang biasanya langsung menjadi film untuk tv atau direct to DVD / Blu-ray. Namun ada beberapa memang yang stand-out seperti The Shallows ataupun 47 Meters Down. Dengan adanya film Crawl ini seakan mau mencoba membangkitkan kembali kejayaan film-film animal monster di masa lampau apalagi nama besar Alexandre Aja dan Sam Raimi dalam menggarap berbagai film horror seakan membuat ekspektasi penonton menjadi tinggi. Trailernya pun sudah cukup membuat penonton merasakan ketegangan yang sangat. Namun ternyata film Crawl ini tidak semenegangkan film-film animal monster lainnya ataupun sebaik karya film-film mereka dahulu.

Awal film berjalan cukup lambat, banyak dihabiskan untuk pengenalan karakter tokoh utama yaitu Haley yang rasa percaya diri yang rendah karena kegagalan dalam lomba renang saat masa kecil dan remaja. Masuk pada 15-20 menit film baru berpacu dengan cepat saat Haley dihadapkan pada buaya di tempat bawah tanah rumahnya yang penuh lumpur itu sementara ayahnya sedang terluka, kondisi ini cukup mencekam dan membuat penonton menjadi tidak nyaman dikarenakan kondisi lumpur yang cukup menjijikan dan dapat menggangu pergerakan itu. Tapi rasanya sinematografi dalam kondisi ini terlalu gelap dan terkadang perpindahan adegan yang terlalu cepat sehingga penonton menjadi kesulitan dalam mengikutinya.

Baru pada saat banjir mulai memenuhi rumah Haley, film menjadi cukup enak untuk diikuti, berbagai teror dari buaya-buaya itu terus-menerus mengintai mereka. Penonton menjadi menebak-nebak di mana buaya itu bersembunyi atau kapan akan muncul, sehingga setiap gerakan dari kedua tokoh utamanya menjadi begitu menegangkan. Adegan-adegan underwater-nya cukup cakap dibuat apalagi saat adegan Haley yang jago dalam berenang itu harus menghindari kejaran buaya ataupun saat hide and seek dengan buaya air supaya tidak ketauan. Terornya juga cukup efektif dalam memaksimalkan tempat yang sempit, mengingat latar tempat praktis hampir terjadi di dalam rumah.

Film Crawl sendiri tidak hanya memberikan segala teror yang mencekam, tapi cukup banyak humor-humor lucu yang memanfaatkan situasi mencekam itu, sehingga membuat penonton yang tadinya menahan nafas, bisa menarik nafas untuk adegan selanjutnya. Beberapa humor terasa khas dari Sam Raimi yang piawai dalam menggarap berbagai film comedy horror seperti Evil Dead dan Army of Darkness.

Tidak lengkap kalau sebuah film monster horror tanpa adegan berdarah-darah, sadis maupun berbagai potongan tubuh. Hal itu terdapat semua di film Crawl yang bisa jadi membuat penonton menjadi ngilu dibuatnya. Ciri khas gore dari Alexandre Aja terasa kuat di sini yang telah dia perlihatkan di High Tension, The Hills Have Eyes maupun Piranha.

Dalam sebuah film monster dapat dipastikan ada pihak manusia yang sedang diserang oleh monster atau binatang buas dan harus menyelamatkan diri atau membunuh monster itu. Tapi sayangnya kedua karakter utamanya terasa kurang dikembangkan, sehingga hubungan ayah dan anak ini terasa hambar, membuat penonton menjadi kurang bersimpati terhadap keduanya.

Ada beberapa memang adegan yang terasa dumb maupun konyol, tapi terkadang hal itulah yang menjadikan unsur humor maupun unsur fun dalam film Crawl.

Mengenai sisi CGI memang terlihat biasa saja dan tidak ada suatu yang spesial, bisa jadi hal ini dikarenakan budgetnya yang hanya 13.5 juta dolar AS saja.

Kesimpulan Akhir:

Terasa cukup mencekam, apalagi adegan-adegan underwater-nya itu. Namun melihat nama besar Alexandre Aja dan Sam Raimi, seharusnya film Crawl bisa lebih baik lagi.

Note: scroll / gulir ke bawah untuk melihat rating penilaian film

Loading...

Review Film Crawl (2019) - Teror Buaya Ganas di Dalam Badai Besar yang Menyebabkan Banjir
6.5Overall Score
Reader Rating 1 Vote
9.1