Jackie Chan kembali lewat aksi balas dendam yang emosional namun sedikit teralihkan oleh drama politis yang cukup menyita perhatian
7Overall Score
Reader Rating 14 Votes
7.8

Indonesia diberikan kesempatan lebih dahulu untuk menikmati tayangan film kolaborasi Jackie Chan dan Pierce Brosnan ini sebelum tayang di Amerika Serikat pertengahan bulan oktober. Film thriller drama beraroma balas dendam berjudul The Foreigner arahan sutradara Martin Campbell (Casino Royale, Edge of Darkness) ini berpotensi meraih banyak penonton dengan hadirnya nama besar Jackie Chan yang sangat populer di Indonesia.

Dengan latar kota London, film bermula saat bom meledak di sebuah bank di kawasan sibuk yang mengakibatkan tewasnya beberapa korban. Salah satu korban tewas adalah Fan (Katie Leung), putri Quan Ngoc Minh (Jackie Chan). Musibah yang diterima Quan membangkitkan dendam di dalam dirinya untuk memburu pelaku yang diduga didalangi oleh sel teroris dari pemberontak asal Irlandia Utara. Perjalanan Quan memburu pelaku sampai kepada Wakil Menteri Irlandia Utara, Liam Hennessy (Pierce Brosnan) yang tengah berkutat dalam proses mediasi antara para pemberontak dengan pemerintah Inggris.  Liam yang berada dalam tekanan besar oleh kedua belah pihak yang sedang ia damaikan makin terdesak saat kasus ini mempengaruhi hubungannya dengan sang istri dan menjatuhkan reputasinya di mata para pemberontak Irlandia Utara. Bahkan Quan yang tidak mau menyerah menambah pusing dan memaksa Liam untuk memberikan nama pelaku pemboman dengan berbagai ancaman. Liam yang makin terdesak pun mengutus keponakannya, seorang militer terlatih, Sean (Rory Fleck Byrne) untuk memburu dan membungkam Quan.

tf2tf8

Loading...

 

Baca juga: Ini 10 Film Terbaik Jackie Chan yang Pantang Dilewatkan!

Dari sisi plot cerita sebenarnya cukup mulus mengalir. Hanya saja akan menjadi kendala saat penonton tidak memahami latar belakang konflik Irlandia Utara yang menjadi motif kasus pemboman. Sedangkan dari struktur penceritaan, film beberapa kali menambal kurangnya informasi kepada penonton hanya melalui dialog. Sehingga kadang pemain berdialog seakan-akan menjelaskan alur kepada penonton. Contohnya saat film berusaha mengeksposisi masa lalu kelam keluarga Liam. Sementara untuk masa lalu Quan cukup digambarkan dengan baik dalam kaitannya untuk menambah empati penonton kepada sosok Quan.

tf9tf7

Secara teknis tidak ada yang istimewa dalam film ini. Tata musik dan tata suara cukup baik mengiringi film. Pengarahan sutradara kawakan, Martin Campbell dengan sinematografer David Tattersall (Star Wars Prequels) juga mampu menjadikan film ini mempunyai beberapa gambar established yang cukup megah. Spesial efek pun cukup baik menampilkan adegan pemboman yang terlihat nyata. Sementara dari departemen akting, Chan tampil meyakinkan penuh emosi dan dendam serta Brosnan memberikan keseimbangan dengan beberapa kali menampilkan ekspresi kalut dan emosi dengan baik di tengah wibawanya sebagai seorang wakil menteri.

Dari sisi adegan laga, sudah sewajarnya untuk menurunkan ekspektasi demi bisa menyaksikan aksi laga khas Jackie Chan di dalam film, mengingat dirinya yang sudah dimakan usia. Walaupun begitu, di usia 63 tahun, beliau masih mampu menghajar beberapa orang dan bertarung seru dengan lawan tangguh hingga akhir film. Tercatat 4 kali adegan perkelahian dan tembakan seru muncul di dalam film. Seakan menunjukkan bahwa sang legenda, Jackie Chan, masih belum habis. Duelnya dengan Pierce Brosnan pun cukup memuaskan, kendati hanya permainan kata yang mereka adu.

tf9tf11

Final Verdict

Sebagai sebuah film bergenre thriller balas dendam, The Foreigner dapat dikatakan cukup berhasil memberikan sajian film yang menghibur. Kendati di beberapa kesempatan, terutama sepertiga akhir film, genre politik dan mata-mata seakan menutupi aksi balas dendam, namun film ini tetap enak dinikmati. Ini berkat pengarahan Campbell yang baik, intrik-intrik drama politik yang sukses dijalankan Brosnan serta aksi laga Chan yang masih cukup hebat di usia senja.

 

Loading...