Film Koki-Koki Cilik yang rilis di masa liburan sekolah tahun 2018 lalu adalah salah satu film produksi MNC Pictures yang cukup sukses dalam peredarannya. Bersaing dengan film anak lain berjudul Kulari Ke Pantai, film karya sutradara Ifa Isfansyah (Sang Penari, Pendekar Tongkat Emas) itu lebih unggul dari segi pendapatan jumlah penonton.

Alhasil, proyek sekuel pun segera dibuat dengan Viva Westi yang kini dipercaya untuk menyutradarainya, film Koki-Koki Cilik 2 yang masih memakai sebagian besar aktor cilik di film pertama direncanakan rilis di masa liburan sekolah mulai hari kamis, tanggal 27 Juni 2019 di seluruh bioskop Indonesia.

Film Koki-Koki Cilik 2

Loading...

Sinopsis

Film dibuka oleh para koki cilik yang sedang liburan sekolah dan kembali ke Cooking Camp. Tetapi mereka dikejutkan dengan kenyataan bahwa cooking camp yang dipimpin Chef Grant (Ringgo Agus Rahman) mengalami krisis keuangan dan terpaksa harus ditutup. Para koki cilik yang dipelopori Melly (Alif Lubis) yang lincah dan Bima (Faras Fatik) pun berpikir keras untuk membantu Chef Grant mempertahankan eksistensi cooking camp.

Kedatangan anak bernama Adit (M. Adhiyat) yang dipaksa ikut cooking camp oleh tantenya, Adel (Kimberly Ryder) ternyata berbuah ide cemerlang. Adit yang tadinya dianggap sombong ternyata menyimpan bakat memasak yang hebat dan menginspirasi para koki cilik untuk membuka usaha food truck demi menggalang dana bagi cooking camp.

Kegembiraan menjalankan usaha food truck terganggu manakala masa lalu Adit yang kelam mengganggu usaha food truck dan ternyata berhubungan dengan ayah Adit yang bernama Chef Evan (Christian Sugiono) yang punya andil besar terhadap masa depan cooking camp milik Chef Grant. Para koki cilik pun kembali dihadapkan dengan tentangan untuk menyelesaikan masalah tersebut bersama-sama.

Film Koki-Koki Cilik 2

Ulasan

Secara umum film Koki-Koki Cilik 2 masih memiliki gaya dan semangat yang sama dengan film sebelumnya. Bercerita tentang para koki cilik yang liburan sekolah dan kembali ke cooking camp, bertemu teman baru lalu menghadapi masalah dan diakhiri dengan kompetisi adu memasak. Formula yang nyaris sama ini dibedakan pada konflik yang dihadapi oleh karakter Adit yang memiliki masa lalu yang kelam.

Menggeser pusat perhatian dari karakter Bima yang menjadi karakter utama di film pertama ke Adit sebagai anak baru merupakan keputusan yang berani. Bima di film ini tidak lebih dari sekadar koki cilik yang tidak signifikan lagi. Bahkan Melly lebih berperan sebagai leader para koki cilik dan scene stealer sepanjang film. Adit yang menjadi pusat cerita pun ternyata tidak berkembang banyak akibat dari karakternya yang muram sepanjang film.

Sutradara Viva Westi (Jendral Soedirman, May) secara umum mengarahkan film dengan baik, hanya saja terlihat kewalahan saat mengarahkan para koki cilik yang berjumlah tujuh orang anak. Dua karakter anak terbilang mubazir menurut saya karena tidak signifikan di dalam plot selain untuk menambah keseruan saja. Naskah yang ditulis Vera Varidia (Surat Cinta Untuk kartini, Me vs Mami) memiliki senjata rahasia untuk menyentuh hati penonton lewat plot hubungan Adit dan ayahnya, dan secara umum cukup berhasil menjadikan film Koki-Koki Cilik 2 lebih emosional dari film pertamanya.

Film Koki-Koki Cilik 2

Dari sisi teknis produksi ada perbedaan yang cukup mencolok dari sinematografi. Penata kamera senior Yadi Sugandi (Petualangan Sherina, Laskar Pelangi) digantikan oleh Regina Anindita (Suster N, Wanita Tetap Wanita). Beauty shot terlihat minim dalam film ini, utamanya shot-shot makanan yang disajikan dalam film dan kegembiraan anak-anak dalam bermain yang kurang tertangkap dengan baik. Dari sisi penyuntingan juga terlihat perbedaan, film ini tidak selincah dan semulus film pertamanya dalam melakukan transisi antar adegan.

Sisi Make up menjadi bagian lain yang sedikit mengganggu, apalagi terjadi di awal film dimana sosok Chef Grant pertama kali diperlihatkan di dalam film dengan kumis dan jenggot yang sangat terlihat artifisial. Ini menandakan seakan-akan kru tidak memperhatikan kualitas dan hanya menampilkan ala kadarnya saja.

Penurunan kualitas teknis ini sebenarnya tidak terlalu mempengaruhi naskah, akan tetapi sedikit mempengaruhi mood penonton. Di beberapa adegan film terasa terlihat seperti berkualitas film televisi, baik dari sisi gambar, properti maupun make up . Patut dipertanyakan apakah ini faktor pergantian kru dan sutradara atau faktor budget yang dikurangi oleh pihak rumah produksi.

Film Koki-Koki Cilik 2

Dari sisi akting, Alif Lubis sebagai Melly jadi scene stealer paling banyak memancing tawa dalam film. Karakternya yang bikin sebal karena berlebiha menunjukkan keberhasilannya menampilkan karakter yang menggemaskan sekaligus nyablak dan kadang annoying. Sementara pemain lain bermain sesuai porsinya. Catatan patut diberikan pada M. Adhiyat (Pengabdi Setan) yang kelihatannya masih kesulitan dalam berakting. Ia memang cukup baik berakting dengan gestur dan mimik yang sesuai kebutuhan adegan, hanya saja matanya kadang seperti tidak fokus. Matanya masih terlihat seperti berpikir untuk melakukan apa selanjutnya. Di usia yang masih kecil tentu saja masih banyak waktu bagi Adhiyat untuk belajar.

Kesimpulan Akhir

Sebagai film anak-anak pengisi liburan sekolah, film Koki-Koki Cilik 2 memenuhi semua kriteria film yang menghibur dan aman untuk ditonton anak-anak. Walaupun kualitas teknis produksinya menurun dari film pertamanya dan naskah yang menyisipkan unsur kedukaan serta konflik yang lebih besar dan dewasa, namun film tidak mengurangi unsur keceriaan anak-anak di dalam film secara keseluruhan.

Loading...

Review Film Koki-Koki Cilik 2 (2019) - Petualangan Baru Dan Seru Para Koki Cilik Kesayangan Kita
6Overall Score
Reader Rating 1 Vote
3.0