Ashfall merupakan film aksi bencana Korea yang diproduseri oleh studio yang membuat film fenomenal Along with the Gods. Film ini disutradarai oleh Lee Hae-jun dan Kim Byung-seo dan dibintangi oleh Lee Byung-hun (Joint Security Area, I Saw the Devil, Masquerade), Ha Jung-woo (Along with the Gods: The Two Worlds, The Berlin File), Ma Dong-seok (Train to Busan), Bae Suzy (Architecture 101). Ashfall tayang terbatas tanggal 29 – 30 Desember 2019 dan tayang reguler mulai 8 Januari 2020 di CGV, Cinepolis, Flix.

Sinopsis:

Gunung Bakdu yang merupakan gunung tertinggi di semenanjung Korea, tiba-tiba meletus sejak terakhir kali pada tahun 1903. Pyongyang luluh lantak, Seoul juga terkena dampak yang tidak sedikit, bangunan hancur di mana-mana, jalanan pun rusak parah menimbulkan eksodus penduduk yang ingin keluar dari Korea.

Diprediksi gunung akan kembali meletus dengan kekuatan lebih besar, Jeon Yoo-kyung (Jeon Hye-jin) seorang pejabat pemerintah menjalakankan operasi pencegahan berdasarkan teori dari Professor Kang Bong-rae (Ma Dong-seok).

Loading...

Untuk itu Jo In-chang (Ha Jung-woo) seorang kapten dari pasukan khusus ditugaskan untuk operasi dalam meledakan bom nuklir di Korea Utara agar letusan tidak merembet luas. Jo In-chang ditugaskan juga untuk mengontak Lee Joon-pyeong (Lee Byung-hun) yang merupakan salah satu Menteri di Korea Utara. Jo In-chang turut mengalami dilema disaat istrinya Choi Ji-young (Bae Suzy) sedang hamil tua di Seoul.

Review:

Film dibuka dengan adegan gempa besar yang menghancurkan seluruh Pyongyang dan membuat infrastruktur rusak berat di Seoul. Adegan ini memukau penonton karena sajian efek visualnya sungguh tidak kalah dengan film-film Hollywood lain seperti San Andreas, Geostrom maupun 2012. Terlihat bagaimana dengan mengesankannya tampilan gedung Kim Il Sung Square luluh lantak, jalan raya dan jembatan di Seoul rusak parah dan terputus dan beberapa gedung mengalami keretakan dan kerusakan yang tidak sedikit.

Ada beberapa fokus cerita, terbagi menjadi 3. Pertama intrik politik antara Korea Selatan, Korea Utara, China maupun Amerika Serikat yang sangat kental dengan kepentingan masing-masing, padahal banyak nyawa yang dipertaruhkan untuk menyelamatkan kehancuran total dari semburan Gunung Bakdu. Korea Utara masih tetap tidak mau bekerja sama dengan Korea Selatan dan masih tetap merasa sebagai musuh. Amerika Serikat yang sebenarnya sekutu Korea Selatan, tetap lebih mementingkan kepentingan dia daripada kemanusiaan. Segala intrik politik ini diramu secara menarik dan tidak membosankan walau tema politik bagi sebagian orang terasa tema yang berat.

Kedua adalah bagaimana para masyarakat yang ingin mengungsi dan mendapatkan suaka untuk pergi ke Amerika Serikat. Begitu banyak orang-orang yang mengantri dan memaksa masuk ke pelabuhan untuk naik ke kapal Amerika Serikat, sedikit mengingatkan tentang kejatuhan Vietnam Selatan bagaimana orang-orang di sana ingin terbang ke Amerika Serikat dan tidak ingin diperintah oleh komunis. Bae Suzy menampilkan akting yang cukup lumayan bagaimana dia harus berjuang untuk bertahan hidup selagi mengandung, walau tidak sebagus film atau serial tv lainnya dia.

Ketiga yang merupakan plot utama adalah bagaimana Jo In-chang harus bekerja sama dengan Lee Joon-pyeong yang merupakan orang Korea Utara. Awalnya memang mereka berdua sulit bekerja sama dan seperti saling berlawanan, lambat laun ada sebuah bro-mance yang kuat, menggugah hati dan beberapa kali terdapat momen yang membuat penonton tertawa dan tersenyum. Ha Jung-woo sebagai Jo In-chang dan Lee Byung-hun sebagai Lee Joon-pyeong berakting memikat. Keduanya menghidupkan karakter masing-masing sehingga terjadi chemistry kuat antara keduanya.

Karakter dari Jo In-chang diperlihatkan sedemikian humanisnya, bagaimana dia ketakutan saat pesawat di tim lainnya jatuh saat ingin menuju Korea Utara. Ketakutan itu berlanjut saat dalam melakukan misi di tanah Korea Utara, hal itu juga membuat anak buahnya menjadi ragu dan kebingungan. Hal-hal ini menimbulkan segala kelucuan yang tidak sedikit. Walau mungkin bagi beberapa orang menggangap beberapa hal yang ditampilkan sedikit terlalu konyol untuk ukuran seorang tim pasukan khusus.

Sebuah hal yang menarik bagaimana rezim Korea Utara yang bertangan besi yang sudah berlangsung puluhan tahun dan ternyata bisa jatuh juga, tapi itupun karena sebuah bencana alam yang menyebabkan pemerintah sudah runtuh.

Karakter Professor Kang Bong-rae cukup menarik, bagaimana kepintaran dia disia-siakan oleh pemerintah Korea Selatan dan memilih untuk menjadi seorang dengan kewarganegaraan Amerika Serikat. Bahkan dia ingin meninggalkan identitas Korea Selatannya dengan sebisanya berbicara dengan bahasa Inggris dan ingin dipanggil dengan nama khas Amerika Serikat. Hal ini menjadi perhatian banyak negara bagaimana orang-orang pintar di negaranya malah pergi ke negara lain untuk mengabdi di sana, karena seringkali orang-orang tersebut tidak dihargai di negara tempat kelahirannya.

Kesimpulan Akhir:

Ashfall berhasil menggabungkan sebuah film bencana, film aksi tembak-tembakan dengan film bernuansa politik secara menegangkan, menghibur, menggugah perasaan karena heroismenya dan terlebih sangat lucu di beberapa bagian. Kualitas efek visualnya juga turut diacungi jempol karena tidak kalah dengan film-film bencana Hollywood lainnya.

Loading...

Review Film Ashfall (Korea, 2019) - Kisah Seru dan Menegangkan Meletusnya Gunung Tertinggi di Semenanjung Korea
8Overall Score
Reader Rating 0 Votes
0.0