Long Shot merupakan drama komedi yang disutradarai oleh Jonathan Levine dan dibintangi oleh Seth Rogen dan Charlize Theron. Long Shot telah tayang mulai 3 Mei 2019 di bioskop-bioskop.

Sinopsis:

Fred Flarsky (Seth Rogen) adalah seorang jurnalis yang idealis dan bekerja juga di perusahaan media bernama Brooklyn yang juga idealis, liberal dan anti konservatif. Namun, suatu perusahaan media besar yang sangat konservatif bernama Wembley mengakuisisi Brooklyn dan langsung membuat Fred kesal dan memutuskan mengundurkan diri.

Loading...

Suatu ketika saat Fred diajak oleh temannya untuk menonton Boys II Men, Fred bertemu dengan mantan pengasuhnya saat kecil, yaitu Charlotte Field (Charlize Theron) yang notabene adalah Menteri Luar Negeri dari Amerika Serikat. Fred yang awalnya malu-malu untuk bertemunya karena suatu kejadian memalukan di masa kecil, tanpa disangka Charlotte mengenalnya dan menyuruh ajudannya untuk menemuinya. Singkat cerita Charlotte yang terkesima dengan segala tulisan-tulisan dari Fred memberikannya pekerjaan sebagai pemoles naskah pidato untuk kampanye-kampanye pemilu Presiden di 2020 dan juga naskah pidato untuk pekerjaannya sebagai Menteri Luar Negeri.

Review:

Long Shot penuh dengan segala sindiran-sindiran terhadap konservatisme, diskriminasi terhadap perempuan dan juga pemerintahan Trump. Disebutkan beberapa kali tentang pemahaman banyak orang konservatif di Amerika Serikat bahwa yang menyebabkan bencana itu adalah azab Tuhan terhadap orang-orang gay. Kemudian ada suatu talk show yang terus mendiskreditkan perempuan dan bahkan cenderung misogonis, disebutkan perempuan tidak layak menjadi seorang pemimpin, orang-orang kebanyakan melihat perempuan memang hanya dari tubuh saja sampai dengan membuat lelucon buruk mengenai menstruasi.

Namun yang paling mengena tentu sindiran terhadap pemerintahan Trump. Diperlihatkan presiden Amerika Serikat saat itu yaitu President Chambers, yang merupakan mantan aktor serial tv, lebih sering sibuk terhadap citra dirinya saja dengan terus menjaga penampilannya dan parahnya adalah menganggap Amerika Serikat hanyalah sebuah reality show belaka. Tentu terlihat jelas kepada kepemimpinan Trump yang seringkali menjadi sebuah lelucon banyak orang terhadap kebijakan-kebijakannya itu.

Kemudian lagi yang paling mengena bagi kebanyakan para pejabat di dunia, khususnya di Indonesia adalah bagaimana seorang presiden atau pemerintah yang seringkali disetir oleh pihak-pihak luar karena kekuasaannya itu. Jika tidak mengikuti arus, maka akan dilenyapkan dengan berbagai skandal atau kasus rekayasa yang biasanya menyerang pribadi seseorang, sehingga politik tidak lagi masalah kecakapan dalam kepemimpinan tetapi menyangkut masalah identitas dirinya apakah dia adalah seorang laki-laki atau perempuan, dari suku bangsa mana, penganut agama apa sampai dengan siapa pasangannya, asal usul keluarganya hingga anak-anaknya.

Long Shot menjadi unik karena tokoh utamanya yang berkuasa dan berwajah cakap yaitu perempuannya, bukan laki-lakinya. Tidak seperti film-film kebanyakan yang memperlihatkan laki-laki kaya dan berwajah tampan dan jatuh cinta kepada perempuan miskin dan buruk rupa. Sisi romantisme Long Shot inilah yang menjadi salah satu unsur terpenting dalam film dan seringkali terasa hangat dan lembut walau dibalut dengan berbagai humor-humor dewasa dan kasar yang mengocok perut, selain chemistry dari Seth Rogen dan Charlize Theron yang tentu saja memikat.

Seth Rogen kembali menampilkan peforma komedinya yang lucu dan sudah menjadi ciri khasnya menjadi sosok seorang yang outsider, geek, tidak modis dan tidak rupawan itu seperti yang sering dia perlihatkan di film-film lainnya seperti Knocked Up dan Neighbors. Charlize Theron keluar dari zona nyamannya yaitu film-film aksi (Italian Job, Atomic Blonde, Mad Max: Fury Road) maupun dramanya (Monster, Tully) dengan berakting di film komedi ini. Dia mampu menghadirkan dynamic duo yang serasi dengan Seth Rogen dan mampu juga memberikan kegilaan untuk menghadirkan momen-momen komedik bersama Seth Rogen. Charlize Theron juga mampu membuat penonton yakin kalau dialah memang pantas menjadi seorang calon presiden Amerika Serikat di tahun 2020 dengan berbagai momen crowd-pleaser-nya dan menggugah perasaannya itu.

Sayangnya durasi film terasa terlalu lambat untuk film komedi yang hampir 2 jam ini. Ada bagian yang bisa dipangkas demi terciptanya suasana yang lebih mengalir. Kemudian ada ketidakkonsistensi pada tone film dan timing, terkadang humornya mengena dan pas, namun tidak sedikit pula timing-nya tidak pas. Tone-nya cukup sering melompat-lompat dari drama ke komedi maupun sebaliknya, bisa jadi karena editingnya yang kurang rapih. Kemudian dari sisi naskah walaupun baik dan mengena, namun pada beberapa bagian terasa artifisial atau dibuat-buat. Eksekusi dari Jonathan Levine pun sebenarnya bisa lebih baik lagi, melihat premis yang potensial dan pesan yang ingin disampaikan oleh Long Shot ini sebenarnya cukup menohok.

Kesimpulan Akhir:

Long Shot memiliki sebuah premis yang potensial dan pesan-pesan politis yang menohok. Seth Rogen dan Charlize Theron pun juga mampu membangun chemistry yang hangat dan lembut, sekaligus memberikan kegilaan mereka terhadap berbagai lelucon dewasa yang sungguh lucu. Namun eksekusinya seharusnya dapat lebih baik lagi sehingga tidak terjadi inkonsistensi, durasinya pun bisa dipangkas beberapa menit sehingga penonton tidak kebosananan.

Loading...

Review Film Long Shot (2019) - Drama Komedi yang Penuh Sindiran Terhadap Politik Amerika Serikat
7Overall Score
Reader Rating 2 Votes
8.6