Denny TjiputraRoy Kiyoshi merupakan paranormal indigo yang namanya melejit berkat acara variety show berjudul Karma. Bisa dibilang dia sekarang adalah paranormal terpopuler di Indonesia saat ini, sehingga tidak heran kalau dibuatkan filmnya mengenai kehidupan dia yang disisipi juga unsur-unsur fiksi (semi biografi). Film yang berjudul Roy Kiyoshi The Untold Story telah tayang sejak hari ini, 20 Maret 2019 dan disutradarai oleh sineas horor Indonesia, Jose Poernomo (Jailangkung, Jelangkung, Gasing Tengkorak, Ruqyah, Pulau Hantu).
Dalam film yang diproduksi MVP Pictures ini, Roy (Roy Kiyoshi) diceritakan baru saja menyelesaikan kasus dan berhasil menyelamatkan nyawa seorang anak dari ancaman makhluk halus jahat. Namun setibanya di rumah, dia dikejutkan dengan adiknya, Rani yang melakukan ritual pemanggilan roh jahat berupa api, Banaspati. Nahas, Rani tak menyadari jika apa yang dilakukannya membuatnya diculik oleh Banaspati.
Merasa gagal menyelamatkan adiknya, Roy pun terjebak dalam kebiasaan buruk dan larut dalam keputusasaan. Hingga akhirnya, ia bertemu dengan Sheila (Angel Karamoy), aktivis LSM yang baru saja bergabung dan menggantikan pekerja yang tewas secara misterius. Usaha Sheila meyakinkan Roy bahwa kemampuan luar biasanya bisa menyelamatkan adiknya pun tidak mudah karena Roy Kiyoshi masih bersedih atas hilangnya adiknya itu.
Review:
Bagi yang belum pernah mendengar nama Roy Kiyoshi pastinya akan kesulitan untuk mencerna siapa itu Roy Kiyoshi karena di kebanyakan durasi Roy Kiyoshi lebih sering mabuk-mabukan, larut dalam kesedihan dan melukis! Pengusiran setan hanya terjadi di awal-awal film dan akhir film. Itupun pada akhir film malah kesannya seperti deus ex machina dengan sentuhan film superhero, bukan film pengusiran setan. Endingnya sungguh antiklimaks.
Pengembangan karakternya sangat sedikit atau hampir nol, seakan-akan semua penonton telah mengetahui siapa itu Roy Kiyoshi. Diperburuk pula oleh akting Roy Kiyoshi yang tidak mendalam, dia jelas berakting sebagai dirinya sendiri (baca: tidak bisa akting). Namun tentu kharisma, perilaku dan gaya khas saat membawakan acara Karma masih terlihat di film Roy Kiyoshi The Untold Story ini yang bisa jadi memuaskan penggemarnya.
Film ini terasa seperti sebuah serial di tv saja dibandingkan dengan sebuah film, sehingga durasi yang hanya 86 menit itu terasa sangat-sangat lambat dan lama. Plotnya sungguh simpel: Roy mengusir setan, Roy kehilangan adiknya, Sheila membujuk Roy supaya kembali mengusir setan lalu kemudian Roy mengusir setan lagi. Sudah itu saja. Banyak sub plot dan karakter tidak berguna seperti sosok tante dari Roy Kiyoshi yang diperankan oleh Olga Lydia, teman dari Sheila yang mempunyai kafe hingga cerita mengenai LSM yang mencari anak hilang.
Seringkali logika pada film horor tidak diperhatikan, Roy Kiyoshi The Untold Story pun begitu, tiba-tiba saja Sheila dapat masuk ke dalam rumah Roy Kiyoshi dan lucunya lagi, ujug-ujug langsung menyuruh Roy kembali mengusir setan dan membantunya mencari anak-anak yang hilang. Kalau saya jadi Roy Kiyoshi, langsung aja saya jawab “siapa lu?”. Kemudian, saat Roy dan Sheila bertemu ayah dan ibu yang anaknya terkena kuasa gelap, adegan ini selain tidak masuk akal cara bertuturnya, sekaligus sungguh laughable dan cringe, begitu kaku dialog-dialognya. Belum lagi latar tahun 90-an tetapi pada background dalam suatu latar tempat, walaupun samar-samar terlihat baliho partai yang bisa dibilang partai yang cukup baru dan belum eksis pada masa itu. Lalu paling fatal adalah seringnya muncul mobil-mobil masa kini yang tertangkap kamera.
Saya tidak mengerti mengapa harus dengan menggunakan banyak unsur CGI untuk setan Banaspati, karena sosok Banaspati ini tidak menyeramkan, apalagi ditambah dengan CGI yang buruk sehingga keliatan sekali palsunya. Sosok Banaspati tidak jelas asal usulnya, bentuk setan ini seperti campuran budaya Jepang dan Jawa, sudah itu saja yang saya tangkap dari sosok Banaspati, selain api-apian yang ada di tubuh Banaspati.
Satu-satunya hal positif selain kharisma dari Roy Kiyoshi yang tentu hanya dirasakan oleh fansnya, cuma ada pada pengambilan gambar di rumah tepi pantai dan di dalam sebuah gua, tetapi sayangnya ini film horor bukan film dokumenter alam.
Kesimpulan Akhir:
Tidak jelas Roy Kiyoshi itu siapa di film ini, lebih tidak jelas lagi mengapa film ini perlu dibuat. Ya mungkin saja supaya para fans dari Roy Kiyoshi terpuaskan dengan kemunculannya di layar lebar.