Alenia Pictures merupakan rumah produksi film yang konsisten dengan kontribusinya terhadap perfilman Indonesia, khususnya dalam memproduksi film anak-anak sejak pertama kali merilis film Denias: Senandung Di Atas Awan di tahun 2006 lalu. Kini setelah 5 tahun vakum, pasangan Ari Sihasale dan Nia Sihasale Zulkarnaen selaku pemilik Alenia Pictures merilis film ke-8 mereka dengan judul Rumah Merah Putih.

Film yang terinspirasi dari sebuah peristiwa yang viral tentang seorang anak SD yang memanjat tiang bendera ini disutradarai sendiri oleh Ari Sihasale dengan naskah hasil tulisan Jeremias Nyangoen. Dibintangi oleh Pevita Pearce, Yama Carlos, Shafira Umm, Abdurrahman Arif, Dicky Tatipikalawan dan para pemeran utama anak asli dari Nusa Tenggara Timur ini direncanakan akan tayang untuk menyambut liburan sekolah anak-anak mulai hari kamis tanggal 20 Juni 2019 di seluruh bioskop Indonesia.

film rumah merah putih

Loading...

Sinopsis

Berlatar belakang di desa Silawan, Kabupaten Belu, dekat perbatasan Nusa Tenggara Timur dengan Timor Leste, kita berkenalan dengan dua orang anak SD bernama Farel (Patrick Rumlaklak) dan Oscar (Amori de Purivicacao) yang sedang bergembira menyambut 17 Agustusan setelah menerima sumbangan berbentuk dua buah  kaleng cat merah dan putih dari pemerintah yang dibagikan Ruslan (Abdurrahman Arif) dan Cio (Dicky Tatipikalawan). Malangnya, karena terlalu asyik bermain, tidak sadar Farel kehilangan kaleng catnya.

Ketakutan dimarahi oleh Ayahnya (Yama Carlos), Farel pun menempuh berbagai cara untuk bisa mengganti kaleng-kaleng cat tersebut. Bersama Oscar, ia menempuh berbagai cara seperti membantu warga mengambil air, mengantar jerigen air, sampai mengambil resiko menjual ayam ke timor leste demi bisa mengumpulkan uang membeli cat sampai ke Atambua.

Berbagai rintangan Farel dan Oscar hadapi sampai membuat mereka menginap di Atambua dan membuat khawatir orangtua Farel dan Maria (Pevita Pearce), tante Oscar. Kesempatan emas muncul saat ada lomba panjat pinang yang berhadiah cat merah dan putih. Farel dan Oscar pun bertekad ikut lomba. Mereka berhasil menang tetapi sesuatu terjadi yang menguji persahabatan dan kecintaan mereka kepada tanah air Indonesia.

film rumah merah putih

Ulasan

Kebiasaan Ari Sihasale, atau yang lebih akrab dipanggil Ale, dalam menggarap film anak-anak dengan menggunakan aktor anak-anak pendatang baru patut diacungi jempol. Sejak di film King (2009) sampai Seputih Cinta Melati (2014), Ale bersama Alenia Pictures selalu konsisten dengan kebiasaan tersebut. Dalam film Rumah Merah Putih yang berlatar belakang di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur ini pun Ale sukses melahirkan dua aktor muda berbakat atas nama Patrick Rumlaklak dan Amori de Purivicacao.

Kedua aktor anak tersebut bermain sangat apik dalam memerankan karakter mereka. Patrick Rumlaklak mampu mencuri perhatian dengan perannya sebagai Farel yang mengundang simpati. Penonton dibuat gemas dengan perjuangannya mencari cat pengganti. Begitu pula dengan Amori de Purivicacao yang juga menawan berperan sebagai sidekick yang loyal dan dengan kepolosannya menjadi karakter paling menarik dan lucu sepanjang film. Kedua aktor mampu menampilkan pesan persahabatan yang baik di dalam film.

Bersama 4 teman lainnya mereka mewakili anak-anak NTT yang tinggal di perbatasan dengan Timor Leste. Beberapa dari diceritakan mereka memiliki darah batak dan jawa untuk menekankan kebhinekaan dan sisi nasionalisme, film ini beberapa kali menyampaikan dialog “Saya Indonesia” yang diulang berkali-kali. Sebenarnya ini adalah sebuah usaha yang niatnya baik, akan tetapi terasa kehilangan makna aslinya ketika diulang beberapa kali di dalam 96 menit durasi film.

film rumah merah putih

Sisi naskah yang memasukkan unsur dialog nasionalisme ini tidak sepenuhnya salah, karena sepertinya ini adalah misi besar dari film Rumah Merah Putih untuk menanamkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme di tengah perpecahan yang kerap muncul di Indonesia dewasa ini. Tanpa perlu mengulang-ngulang soal “Saya Indonesia” sebenarnya naskah Jeremias Nyangoen sudah cukup jelas menyampaikan pesan soal kesetiaan. Kesetiaan pada sahabat, keluarga dan pada negara.

Selain hal di atas, kekurangan naskah film ini adalah penghujung film yang terasa terlalu panjang. Bagian 10 menit terakhir film seharusnya bisa di-trim lebih padat dan straight to the point untuk memberikan efek pasca nonton yang lebih emosional bagi penonton. Direncanakan sebagai sebuah trilogi bertemakan kisah di perbatasan, diharapkan naskah-naskah film selanjutnya akan lebih halus lagi dalam menyiratkan pesan-pesan moral di dalam film.

Dari sisi teknis produksi, sisi sinematografi menjadi yang paling menonjol. Joseph Fofid selaku penata sinematografi mampu menggambarkan suasana Desa Silawan dan Kota Atambua dengan indah tanpa meninggalkan kesan gersang dan panas yang membuat penonton bisa merasakan kehidupan di sana. Penata wardrobe dan rias juga mampu memberikan kontribusi baik menjaga otentisitas para aktor dewasa menjadi padan dengan warga sekitar.

film rumah merah putih

Hal lain yang patut dipuji adalah tata suara yang ditangani oleh alm. Khikmawan Santosa dan  musik oleh Tya Subiakto. Perpaduan keduanya menghasilkan musik yang sangat mendukung keseluruhan mood film, apalagi dengan penampilan vokal Amora Lemos, putri diva Indonesia Kris Dayanti Lemos, lewat lagu Sahabat Tersayang gubahan alm. Elfa Secioria di klimaks film yang menyentuh hati.

Kesimpulan Akhir

Kehandalan Ari Sihasale dalam merangkai dan mengarahkan para aktor dan kru dalam film Rumah Merah Putih ini patut diacungi jempol. Usahanya bersama sang istri Nia Sihasale Zulkarnaen, yang bertindak sebagai eksekutif produser, untuk memberikan tontonan layak untuk anak-anak dengan pesan kuat tentang nasionalisme dalam khasanah film Indonesia sangat layak diberikan apresiasi lebih.

Film Rumah Merah Putih tampil seru, lucu dan memikat walaupun tampilannya sederhana, serta memiliki pesan mendalam soal rasa memiliki dan rasa cinta pada tanah air Indonesia. Sebuah film yang penting untuk disaksikan oleh seluruh anak di seluruh bagian negara Indonesia di musim liburan sekolah kali ini.

Loading...

Review Film Rumah Merah Putih (2019) - Film Anak Dengan Pesan Cinta Tanah Air Yang Kuat dan Emosional
7.5Overall Score
Reader Rating 2 Votes
8.5