Denny TjiputraApa jadinya jika terperangkap dalam kolam renang sedalam 6 meter tanpa air, tanpa tangga dan “ditemani” dengan seekor buaya? Premis inilah yang ingin diceritakan sutradara Ping Lumpraploeng. The Pool tayang mulai tanggal 15 Mei 2019 di CGV, Cinemaxx, Flix.
Sinopsis:
Day (Theeradej Wongpuapan) merupakan seorang kru film yang bertugas untuk membersihkan kolam renang yang sudah selesai digunakan untuk sebuah syuting. Celakanya Day tertidur di dalam sebuah pelampung berbentuk kasur saat air semakin surut. Day kemudian terbangun dan mendapati air dalam kolam renang sudah semakin sedikit sehingga dia terjebak di dalamnya. Keadaan semakin pelik saat Koi (Ratnamon Ratchiratham) yang merupakan pacar dari Day melompat ke dalam kolam renang, tanpa menyadari bahaya yang dihadapi. Puncak dari kesialan yang dihadapi adalah adanya seekor buaya yang terjatuh ke dalam kolam renang. Day dan Koy selain harus berjuang untuk bagaimana caranya keluar dari kolam renang itu, mereka harus bertahan hidup ditengah minimnya sumber makanan dan minuman dan tentu harus menghindari serangan dari seekor buaya.
Review:
Premis The Pool cukup banyak mengingatkan penonton akan film-film survival lainnya seperti The Shallows, Cast Away, 127 Hours ataupun Open Water. Premis utamanya yaitu terjebak dalam suatu tempat dan tokoh utamanya menghadapi berbagai konflik untuk dapat keluar dari tempat itu dengan sumber daya yang seadanya biasanya juga terdapat berbagai macam hewan buas seperti ikan hiu, buaya, dll yang mengintainya.
Film survival tipe seperti di atas, karena praktis hampir sepanjang film hanya berlatar di satu tempat dan hanya memiliki 1-2 tokoh utama, tentu jika tidak cerdik dalam menyutradarainya maka akan membuat penonton menjadi bosan dengan berbagai adegan repetitif. Untungnya hal itu tidak terjadi pada film The Pool. Sutradara Ping Lumpraploeng berhasil memberikan ketegangan yang efektif kepada penontonnya, walau berlatar hanya di situ-situ saja. Dia juga cukup piawai dalam memberikan roller coaster emosi / emosi yang naik turun kepada penontonnya. Cukup banyak adegan yang memberikan harapan / hope kepada penontonnya kalau tokoh utamanya sebentar lagi lolos dari maut atau dari kolam renang itu, namun sesaat kemudian perasaan penonton itu dijatuhkan lagi ke titik paling bawah sehingga memberikan nuansa keputusasaan / hopelessness. Kemudian cukup banyak adegan yang akan membuat penonton menahan nafas dan terkaget melihat serangan buaya yang hanya berjarak beberapa meter saja dari tokoh utamanya.
Hanya saja kepiawaian dalam menciptakan suasana genting ini terkadang berlebihan, kurang masuk akal, dibuat-buat kayak out of nowhere tiba-tiba ada sehingga dalam beberapa adegan terkesan dipaksakan. Kemudian sisi dramanya juga kurang mengena, diceritakan kalau pasangan ini Day dan Koi mempunyai permasalahan besar dalam hubungan mereka, namun tidak pernah ada pendalaman cerita yang lebih dalam hal itu, sehingga menjadi mentah. Namun akting dari Theeradej Wongpuapan yang berperan sebagai Day cukup oke dalam memperlihatkan kegigihannya dalam berjuang bertahan hidup dan rasa cintanya yang sangat kepada Koi dan juga anjingnya.
Sutradara Ping Lumpraleng terinspirasi dari seorang yang telah menginjak umur 40 tahun dan tidak mencapai kesuksesan dalam hidupnya, ia akan merasa rendah diri. Insiprasi ini merupakan kisah kehidupan dari Ping Lumpraleng saat 12 tahun lalu sehingga dia mengandaikan dasar kolam renang itu adalah titik terendah dalam hidup seseorang dan butuh kegigihan ekstra kuat untuk dapat keluar dari titik terendah itu.
Kesimpulan Akhir:
Memberikan ketegangan, rasa geregetan dan membuat penonton beberapa kali menahan nafas. Sutradara Film The Pool juga piawai dalam memberikan roller coaster emosi dari harapan sampai keputusasaan. Namun ada beberapa adegan yang berlebihan, dibuat-buat dan seperti tiba-tiba saja diada-adakan.