Sisi naratifnya memang tidak mulus, tapi tetap seru dan mengasyikan berkat adegan aksi khasnya Guy Ritchie
5Overall Score
Reader Rating 2 Votes
9.1

King Arthur telah menjadi legenda Britania Raya (Inggris) yang paling termasyhur selain Robin Hood. Pedang Excalibur, pertemanan dengan Lancelot dan kisah romansanya dengan Guinevere melekat dalam setiap adaptasi film maupun tv series. Tapi itu semua diubah 180 derajat oleh sutradara nyentrik Guy Ritchie.

charlie-hunnam-king-arthur

Uther Pendragon (Eric Bana) yang merupakan ayah dari Arthur (Charlie Hunnam) dan raja dari Britania Raya, dikhianati oleh sauradanya sendiri Vortigern (Jude Law) yang menyebabkan kematiannya dan juga kematian istrinya. Arthur terselamatkan oleh sungai seperti halnya kisah Musa atau yang film epik yang baru-baru ini rilis Baahubali 2. Dia tinggal di rumah pelacuran dan hidupnya menjadi berandalan dengan teman-temannya yang juga jago berkelahi.

Loading...

Saat Raja Vortigern mengadakan sayembara menarik pedang, Arthur dengan ambisius dan pongah menyerobot antrian layaknya preman dan mencabut pedang Excalibur tersohor itu yang ditinggalkan ayahnya, Uther saat menghadapi Vortigern. Tentu saja hal ini membuat raja langsung menghalalkan segala cara untuk menghukum mati Arthur. Sesaat menghadapi kematiannya, penyihir wanita cantik (Astrid Berges-Frisbey) menyelamatkannya berkat burung elang kekar ciptaannya. Teman-teman dari penyihir tersebut yang merupakan pemberontak juga membantu dalam menyelamatkan Arthur dan para pemberontak berusaha membuat Arthur bekerja sama dalam menjatuhkan pemerintahan Vortigern yang zalim dan kejam.

Akhir-akhir ini telah banyak kisah origin story dari banyak film Hollywood sebut saja X-Men, Batman dan yang paling terbaru tentu Prometheus yang dilanjutkan dengan Alien: Covenant. King Arthur kali ini bercerita tentang bagaimana kisah awal mula dari Arthur yang ditakdirkan untuk menjadi seorang raja seperti ayahnya. Arthur yang dalam kisahnya merupakan sosok yang rupawan, bijaksana dan terhormat dibengkokan oleh Guy Ritchie menjadi sosok yang berandalan, keras dan sombong. Guy Ritchie juga mengganti tokoh penting seperti Lancelot, Guinevere dan Merlin dengan berbagai karakter-karakter tokoh yang sayangnya tidak sekuat ketiga tokoh klasik tersebut.

King-Arthur-Legend-of-the-Sword-8

Penyutradaraan khas Guy Ritchie masih terasa sangat kental. Penggunaan freeze frame, slow motion berikut editan yang cepat mewarnai setiap adegan aksi yang cukup seru dan mengasyikan untuk disaksikan. Plot penceritaannya pun menggunakan teknik alur maju mundur dan juga dengan editan yang lincah, banyak pula dialog-dialog yang diucapkan dengan ngebut. Tentu ini khas Guy Ritchie banget seperti di film-filmnya Lock, Stock and Two Smoking Barrels, Snatch dan yang sangat menghibur dan cerdas Sherlock Holmes 1 dan 2. Sayangnya dengan menggunakan teknik ini pada segi naratifnya menjadikannya kurang cocok dan berlebihan, sehingga meyebabkan penceritaan yang kurang mulus dan terkesan melompat-lompat. Guy Ritchie trying too hard to make this film look smart and enganging.

Charlie Hunnam memang cocok menjadi seorang berandalan, jago berkelahi dan dengan testosteron yang berlebih. Hal yang menggangu adalah dia kekurangan kharisma yang menjadikannya dia tampak bukan seorang raja Britania Raya. Para tokoh lainnya seperti Jude Law berperan cukup baik sebagai seorang raja yang kejam, begitu pula dengan Astrid Berges-Frisbey sebagai penyihir yang melatih Arthur untuk dipersiapkan sebagai raja dan menghilangkan trauma masa kecilnya saat pamannya sendiri menghabisi keluarganya. Adapula cameo dari David Beckham yang sebenarnya biasa saja dengan balutan make up dan membuat image David Beckham tidak lagi menjadi seorang fashionista lagi.

k6jhevfggbdolyierjyq

Menjelang akhir, ada beberapa adegan yang kurang pas dan cenderung antiklimaks. Bagaimana tiba-tiba ada ular tersebut mengurangi sisi heroisme dari Arthur. Apalagi adegan terakhir yang lebih mirip menyaksikan seseorang bermain video game daripada menonton sebuah film. Guy Ritchie ingin filmnya seperti 300 nya Zack Snyder yang sayangnya kali ini terasa sekali over styled dan over used CGI.

Final Verdict:

Penceritaan yang tidak mulus menjadi titik lemah film King Arthur versi modern dan nyeleneh ini. Guy Ritchie masih memberikan sisi khas dia lewat sentuhan adegan aksi dengan freeze frame, slo-mo dan editan cepat yang cukup seru dan mengasyikan. Walau penyelesaian akhirnya cenderung anti klimaks dengan visualnya yang over styled.

Loading...