Film mother! yang sebelumnya wara wiri di promosikan di sosial media dan sempat juga ada billboardnya di salah satu sudut jalan raya, akhirnya tidak tayang di Indonesia karena muatannya yang kontroversial. Walau sudah diprediksi mengingat track record dari Darren Aronofsky yang hampir semua filmnya selalu menyimpan banyak metafora maupun alegori yang cukup nyeleneh dan juga melihat dari berbagai poster dan trailernya, tapi mother! kali ini bisa dikatakan filmnya yang paling eksentrik.

SPOILER ALERT

Mengingat cukup banyak pesan-pesan tersembunyi dan supaya reviewnya bisa membahas secara keseluruhan dari makna pesan tersebut sehingga review ini penuh dengan bocoran cerita.

Loading...

Sepasang suami istri yang diperankan oleh Javier Bardem dan Jennifer Lawrence sedang merenovasi rumah yang sebelumnya hangus terbakar dan ingin dibangun kembali. Suatu malam seorang laki-laki (Ed Harris) yang cukup berumur menanyakan apakah ada tempat menginap. Sang Him / suami langsung mengiyakan untuk rumahnya ditinggali apalagi laki-laki tersebut adalah pengangum karya dari Him yang bekerja menjadi seorang penulis. Sang mother / istri tidak ingin karena dia adalah orang asing. Akhirnya mother dengan setengah hati menerimanya, besoknya istri dari laki-laki tersebut (Michelle Pfeiffer) datang untuk menumpang tinggal. Suatu hari kedua anaknya juga datang kerumah Him dan mother dan bertengkar sehingga menyebabkan salah satu anak tersebut meninggal. Hari berganti hari dan mother menjadi mengandung seorang anak, tapi saat kelahirannya, makin banyak orang yang datang untuk mengangumi karya dari Him.

1 2

Dari awal hingga akhir film, Aronofsky menggunakan berbagai metafora, alegori dan simbol-simbol yang tentu akan membingungkan penonton jika kurang mengetahui tentang cerita di kitab suci dalam kitab Kejadian sampai kitab Wahyu. Him diibaratkan adalah Tuhan, mother adalah Mother Nature (alam), laki-laki dan perempuan itu adalah Adam dan Hawa dan anaknya yang membunuh saudaranya sendiri adalah Kain dan Habel.

Him digambarkan sebagai Tuhan yang haus akan pujaan dan penuh kasih sayang walau para manusia yang datang ke rumah itu sering merusak apa yang terdapat di dalamnya (alam). Mother tidak tinggal diam dengan kerusakan yang manusia alami sehingga mengusir mereka (bisa dilihat sebagai alam yang memberikan berbagai bencana alam kepada manusia sehingga manusia harus mengungsi). Saat bencana datang, manusia menyalahkan alam terlihat dari sikap perempuan tersebut yang menyalahkan Mother yang tidak kunjung punya anak dengan Him dan sikap dari para manusia yang meremehkan dengan menganggap rumah itu bisa diperbaiki lagi.

3 4

Adegan-adegan menjelang akhir menimbulkan rasa tidak nyaman bagi penonton. Adegan berdarah-darah, kekerasan, peperangan, memakan bayi, olkultisme yang bertubi-tubi diperlihatkan. Sekali lagi ini adalah perumpamaan tentang agama yang digunakan sebagai dasar untuk berperang. Kemudian ada saat dimana Him membaptis para manusia, tetapi ada manusia juga membaptis para manusia lainnya dalam dimengerti sebagai nabi-nabi palsu/sesat. Bayi itu diibaratkan sebagai Yesus Kristus, memakan bayi (daging dan darahnya) itu adalah komuni yang biasanya dilakukan oleh umat Kristiani. Adegan penutup saat mother sudah tidak kuat lagi terhadap apa yang dilakukan manusia merepresentasikan akhir zaman, di mana akhirnya Him menciptakan dunia kembali. Walau begitu intreprentasi berbeda tentu bisa.

Final Verdict:

Aronofsky meramu filmnya seperti campuran dari gaya surealis Luis Bunuel, mistisnya Alejandro Jodorowsky dan kegilaan Lars von Trier. Mother! menjadi sebuah film yang mengejutkan, disturbing, memprovokasi, menampilkan segala eksperimen dari Aronofsky sehingga filmnya sendiri kurang sukses di pasaran. Aronofsky merepresentasikan pemahamannya terhadap Tuhan, alam dan manusia. Dia juga memberikan sindirannya kepada Tuhan yang begitu egois yang harus dipuja secara berlebihan, begitu juga dengan manusia yang begitu fanatik terhadapnya dan pesan mengenai manusia yang sering tidak peduli kepada lingkungan.

Loading...

Film yang akan membagi dua pendapat penontonnya, entah akan sangat menyukainya atau sangat membencinya
8Overall Score
Reader Rating 20 Votes
6.7