Rompis merupakan film percintaan remaja berdasarkan novel karya Eddy D. Iskandar. Sebelumnya pernah difilmkan pada tahun 1980 yang dibintangi oleh Rano Karno dan Lydia Kandau. Sekarang filmnya kembali dibuat oleh MNC Pictures, tetapi kali ini filmnya lebih merupakan kelanjutan dari sinetron adaptasinya di tahun 2017 yang sukses mencuri perhatian. Rompis yang disutradarai oleh Monty Tiwa (Critical Eleven, Sabtu Bersama Bapak, Get Married 3) dan ditulis oleh Haqi Ahmad (Sajen, Meet Me After Sunset, Ada Cinta di SMA), Monty Tiwa, Putri Hermansjah ini telah tayang di bioskop-bioskop Indonesia mulai 16 Agustus 2018.

Roman (Arbani Yasiz) padahal hanya iseng belaka saat mendaftarkan diri untuk kuliah di Belanda. Ternyata dia lolos seleksi dan harus meninggalkan Wulan (Adinda Azani) teman mesranya di SMA. Kisah percintaan Long Distance Relationship (LDR) ini mulai terganggu karena kehadiran orang ketiga yaitu Meira (Beby Tsabina), seorang mahasiswi yang menjadi temannya di Belanda. Mengetahui hal ini, Wulan segera menyusul Roman ke Belanda. Keadaan bertambah rumit karena Roman kepergok berpelukan dengan Meira.

Loading...

Tidak ada yang hal baru dari segi plotnya yaitu LDR dan cinta segitiga. Pembedanya adalah kuatnya chemistry dari ketiga tokoh utamanya yaitu Roman, Wulan dan teman cowoknya yaitu Sam (Umay Shahab) yang telah terikat sejak sinetronnya itu. Suasana menyenangkan, manis dan hangat tercipta diantara mereka. Terkadang pula saling ejek yang merupakan hal lumrah dari ketiga sahabat. Kemudian tambahan karakter baru yaitu Meira yang diperankan oleh Beby Tsabina semakin menambah sisi positif dari film Rompis. Karakternya yang jutek dan terkesan kuat itu ternyata menyimpan kerapuhan yang cukup menyentuh penonton di menjelang akhir film. Ditambah lagi cuku seru dan menarik pula saat Wulan dan Meira seperti berlomba-lomba untuk mengimpresi atau menarik perhatian Roman. Pujian lain patut diberikan kepada Umay Shahab yang merupakan jebolan idola cilik, celetukan maupun humornya dapat membuat penonton tersenyum atau tertawa. Adinda Azani juga berakting baik dia cukup menggemaskan ketika ngambek dan manis ketika saat bermesraan dengan Roman. Yang agak kurang adalah akting dari Arbani Yasiz, dia terlihat agak kebingungan disepanjang film.

Patut disayangkan adalah konflik-konfliknya kurang kuat dan repetitif sehingga dapat membuat penonton menjadi bosan. Ditambah lagi, cukup banyak kebetulan-kebetulan yang tiba-tiba terjadi begitu saja, seperti Roman dan Wulan yang sering kali bertemu di tengah jalan atau disuatu tempat. Konflik batin dari Roman mengapa dia masih belum mengucapkan “Cinta” kepada Wulan juga tidak terlalu diperdalam lebih lanjut. Kelemahan lain adalah di berbagai karakternya melakukan hal-hal konyol dan cukup bodoh.

Final Verdict:

Chemistry dari tokoh-tokoh utamanya sangat mengalir, manis, terikat dan menggemaskan. Namun sayang konfliknya terlalu repetitif dan cukup banyak hal-hal konyol yang dilakukan dari tokoh-tokoh utamanya.

Loading...

Review Rompis (2018) - Kisah Percintaan LDR dan Segitiga
6Overall Score
Reader Rating 0 Votes
0.0