Dekade 2010-an adalah dekade emas bagi industri perfilman Indonesia. Setelah Dekade 2000-an mulai bangkit dari mati surinya, film Indonesia sudah mulai menunjukkan kualitasnya di mata dunia di tahun 2011 lewat film The Raid: Redemption. Tahun tersebut juga menghadirkan film-film berkualitas seperti peraih gelar Film Terbaik FFI Sang Penari, Lovely Man sampai kembalinya karakter ikonik Si Boy dalam Catatan Harian Si Boy.

Sampai akhir tahun 2019, jumlah layar bioskop dan penjualan tiket film Indonesia pun berhasil meningkat secara signifikan. Tercatat tahun 2018 lalu adalah penjualan tiket bioskop terbanyak sepanjang masa sebanyak 52 juta lebih tiket terjual untuk film-film rilisan tahun 2018. Dengan jumlah layar bioskop yang terus bertambah hingga mencapai 2031 layar di seluruh Indonesia, film-film rilisan 2019 diperkirakan akan memecahkan rekor tersebut. Apalagi tahun 2019 kemarin sukses menelurkan banyak karya yang berkualitas dan masuk dalam daftar film terbaik dekade ini.

Berikut adalah daftar Film Indonesia terbaik dekade 2010-an versi kami:

Loading...

25. Pengabdi Setan (2017)

25 Film Indonesia Terbaik Dekade 2010-an

Melalui film horor yang merupakan reboot sekaligus remake dari film klasik Pengabdi Setan (1981), Joko Anwar sukses menciptakan standar baru untuk film horor Indonesia melalui penggarapan yang detail dari sisi teknis. Tidak terhitung banyaknya film horor yang memakai properti barang antik untuk settingnya, lagu oldies yang diputar dengan piringan hitam, sampai ke tema sekte atau pemujaan setan di dalamnya. Selain kesuksesan meraih lebih dari 4,5 juta penonton dan meraih 6 Piala Citra, film ini juga berhasil menaikkan pamor Joko Anwar sebagai sutradara paling dinanti film-filmnya oleh pemerhati film Indonesia.

24. Turah (2016)

25 Film Indonesia Terbaik Dekade 2010-an

Kisah penduduk desa di wilayah Jawa Tengah yang bekerja menggarap ladang garapan tuan tanah dengan para pengawas yang kejam ini terdengar seperti premis biasa. Namun secara gemilang sutradara Wicaksono Wisnu Legowo mampu mengaitkannya dengan kondisi sosial ekonomi dan politik Indonesia dalam film yang menunjukkan akting hebat mendiang Slamet Ambari sebagai Jadag yang berkarakter keras.

23. Modus Anomali (2012)

25 Film Indonesia Terbaik Dekade 2010-an

Joko Anwar masih akrab dengan genre thriller saat menyutradarai film keduanya bersama Lifelike Pictures pimpinan Sheila Timothy. Film yang menyimpan misteri sejak menit awal filmnya ini penuh dengan teror di tengah hutan yang dialami oleh Rio Dewanto sebagai tokoh utamanya. Suasana latar di tengah hutan dengan dominan malam hari menambah kengerian yang konsisten dan jawaban di akhir film akan membuat penonton berpikir keras memahami ‘kegilaan’ Joko.

22. Cita-Citaku Setinggi Tanah (2012)

25 Film Indonesia Terbaik Dekade 2010-an

Film yang terbilang jauh dari radar para pemerhati film Indonesia ini memang merupakan film yang meraih sedikit penonton saat rilis di tahun 2012 lalu. Eugene Panji sang sutradara mengarahkan sebuah film tentang tekad seorang anak kurang mampu untuk mewujudkan cita-citanya makan di restoran masakan Padang. Ringan, lugu dan mengharukan, film yang memiliki lagu soundtrack apik milik Endah N Rhesa berjudul Mimpi Takkan Berlari.

21. Istirahatlah Kata-Kata (2017)

25 Film Indonesia Terbaik Dekade 2010-an

Mengeksplorasi kisah aktivis Wiji Thukul dalam kehidupan saat pelariannya sebagai buronan politik pemerintah, Yosep Anggi Noen menawarkan film yang tidak hanya puitis secara seni, tetapi juga efektif menanamkan persepsinya akan tokoh Wiji Thukul yang dimainkan oleh Gunawan Maryanto dengan sangat baik yang membuatnya menyabet nominasi aktor terbaik FFI 2017.

20. What They Don’t Talk About When They Talk About Love (2013)

25 Film Indonesia Terbaik Dekade 2010-an

Mouly Surya (Fiksi, Marlina si Pembunuh Dalam Empat Babak) mencoba bercerita tentang kehidupan cinta di tengah para difabel. Dengan ensemble cast yang apik dimotori oleh Karina Salim, Ayushita, Tutie Kirana dan Nicholas Saputra, film tentang cinta yang penuh simbol dan alegori ini terasa indah sekaligus penuh tanya.

19. The Night Comes For Us (2018)

25 Film Indonesia Terbaik Dekade 2010-an

Tahun 2018 lalu Timo Tjahjanto tidak hanya bermain-main dalam genre horor, namun juga genre aksi laga yang super brutal dan penuh darah. Mengawinkan duet alumni The Raid, Joe Taslim dan Iko Uwais sebagai dua kubu yang berseteru di tengah gangster yang merajalela, film yang diproduksi oleh Netflix ini mendapat sambutan hangat terkait dengan adegan laganya yang lebih brutal dari film The Raid, meski kisahnya sedikit tersendat-sendat.

18. Selamat Pagi, Malam (2014)

25 Film Indonesia Terbaik Dekade 2010-an

Duet Adinia Wirasti & Marissa Anita mencuri perhatian sebagai sahabat yang bertemu di suatu malam setelah terpisah di antara New York dan Jakarta. Film bergenre drama yang terdiri dari tiga buah plot dengan karakter utama yang berbeda ini juga mengenalkan kita pada Dayu Wijanto sebagai wanita separuh baya yang baru saja ditinggal mati suaminya. Film ini berusaha menunjukkan potret Jakarta di malam hari yang penuh lika-liku drama yang menarik untuk dikupas satu per satu.

17. 27 Steps of May (2019)

25 Film Indonesia Terbaik Dekade 2010-an

Menonton film 27 Steps Of May merupakan pengalaman menonton film yang tidak biasa. Film ini menawarkan proses belajar memahami dan berempati terhadap korban peristiwa perkosaan. Tentu saja setiap kasus dan setiap pribadi tidak mengalami proses yang sama dalam menghadapi trauma. Akan tetapi film ini memiliki potensi besar dalam memberikan perspektif mencerahkan soal korban pasca trauma kekerasan seksual bagi tiap penontonnya.  Film karya Ravi Bharwani (Jermal, The Rainmaker) ini memiliki naskah cerdas yang ditulis Rayya Makarim (Pasir Berbisik, Jermal) dan kualitas akting nomer satu yang membuahkan Piala Citra Aktris Terbaik untuk Raihannun di ajang Festival Film Indonesia 2019.

16. Sebelum Iblis Menjemput (2018)

25 Film Indonesia Terbaik Dekade 2010-an

Timo Tjahjanto (Rumah Dara, Killers) kembali menggarap genre horor dalam film yang memasang duet aktris muda berbakat Chelsea Islan & Pevita Pearce ini. Berbagai referensi film gila Timo dipakai dalam film yang sedikit banyak dipengaruhi dari Evil Dead milik Sam Raimi. Mengerikan, intens dan brutal merupakan sensasi yang didapatkan saat menonton film yang menampilkan Karina Suwandi sebagai hantu, mayat hidup atau entah apa namanya.

15. Posesif (2017)

25 Film Indonesia Terbaik Dekade 2010-an

Kisah getir tentang hubungan asmara remaja yang toxic dan penuh kekerasan digambarkan secara gamblang oleh Edwin dalam film panjang komersial perdananya yang membuahkan gelar Sutradara Terbaik FFI 2017. Naskah Ginatri S. Noer kembali berperan banyak menunjukkan kedekatan dengan kehidupan nyata, meski memiliki sedikit kontroversi saat naskah memberikan “latar belakang penyebab” pelaku kekerasan dan sikap permisif korban yang membuat kening mengernyit. Film yang meluncurkan karier Putri Marino dan langsung memberikan Piala Citra aktris terbaik di film perdananya.

14. The Raid 2: Berandal (2014)

25 Film Indonesia Terbaik Dekade 2010-an

Sekuel dari film aksi laga terbaik di era modern ini hadir dengan cerita yang lebih kompleks dan berbelit-belit namun tidak kehilangan kekuatan dan performa adegan laganya. Masih disutradarai Gareth Evans dengan pertarungan yang dikoreografi secara cantik dan brutal oleh duet Iko Uwais dan Yayan Ruhian, yang juga masih berakting di dalamnya, film ini juga menghadirkan berbagai karakter memorable yang tidak kalah tangguh dari film pertama dalam sosok Baseball Bat Boy (Very Tri Yulisman), Hammer Girl (Julie Estelle) dan ‘Si Raja Terakhir’, The Assassin (Cecep Arif Rahman).

13. Sang Penari (2011)

25 Film Indonesia Terbaik Dekade 2010-an

Ifa Isfansyah menunjukkan tajinya sebagai sutradara muda berbakat dengan mengarahkan film peraih Piala Citra Film Terbaik tahun 2012 ini. Prisia Nasution juga meraih Piala Citra saat berakting trengginas sebagai penari ronggeng di tengah krisis ekonomi dan gejolak politik Indonesia tahun 1960-an dalam film yang diangkat dari novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari ini

12. Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak (2017)

Sutradara Mouly Surya (Fiksi, What They Don’t Talk About When They Talk About Love) adalah sutradara yang kerap menempatkan tokoh wanita sebagai karakter utama yang memiliki kekuatan dalam dirinya. Dalam Marlina yang dimainkan secara powerful oleh Marsha Timothy, kekuatan itu dalam bentuk keteguhan hati dan keberanian yang ditampilkan dalam film peraih 10 Piala Citra FFI 2018 termasuk untuk Film, Sutradara dan Aktris Terbaik.

11. Dua Garis Biru

25 Film Indonesia Terbaik Dekade 2010-an

Film peraih Skenario Asli Terbaik FFI 2019 ini menandakan kesuksesan Ginatri S. Noer sebagai penulis naskah yang juga meraih Skenario Adaptasi Terbaik lewat Keluarga Cemara. Di film debutnya sebagai sutradara ini Gina mengangkat kisah yang sering dianggap tabu di masyarakat. Meski sempat menghadapi ancaman boikot, namun tidak serta-merta menghentikan dirinya dan produser Chand Parwez untuk mempersembahkan sebuah film yang tidak hanya bagus, tetapi juga memberikan pelajaran dan perspektif yang baik soal pendidikan seksual di kalangan remaja.

10. Mencari Hilal (2015)

25 Film Indonesia Terbaik Dekade 2010-an

Film tentang hubungan ayah & anak kembali hadir dalam film arahan Ismail Basbeth (Talak 3, Arini) dari naskah Salman Aristo (Laskar Pelangi, Bumi Manusia) & Bagus Bramanti (Talak 3, Kartini). Deddy Sutomo (Kartini, Jakarta Jakarta) bermain gemilang sebagai seorang tokoh agama yang tidak akur dengan anaknya Oka Antara (Sang Penari, Hari Untuk Amanda) dan memutuskan untuk melakukan perjalanan spiritual untuk melihat hilal penanda waktu lebaran di sebuah lokasi yang jauh. Kontemplatif dan ringan meski simbolik, film ini memiliki naskah kuat dan kualitas akting jempolan dari duet pemeran utamanya.

9. Cek Toko Sebelah (2016)

25 Film Indonesia Terbaik Dekade 2010-an

Menempatkan dua film Ernest Prakasa dalam sepuluh besar film terbaik dekade ini membuktikan kualitas dan kemampuan Ernest dalam menggali drama keluarga tentang kisah seorang pedagang yang memaksa anaknya untuk meneruskan bisnis toko kelontong miliknya ini menjadi relatable dan hangat serta lucu dengan isian komedinya yang kocak.

8. Minggu Pagi Di Victoria Park (2010)

25 Film Indonesia Terbaik Dekade 2010-an

Lola Amaria (Kisah Tiga Titik, Betina) adalah filmmaker yang concern pada isu-isu sosial, termasuk di antaranya isu buruh migran yang diangkat dalam film yang syuting di Hongkong ini. Selain menyutradarai, Lola juga menjadi aktris utama sebagai seorang kakak yang bekerja menjadi TKW di Hongkong demi menemukan adiknya, Titi Rajo Bintang, yang menghilang setelah sekian lama. Film yang menggambarkan potret kehidupan para TKW ini terasa nyata, bersahaja dan apa adanya. Bagus!

7. Imperfect (2019)

25 Film Indonesia Terbaik Dekade 2010-an

Melanjutkan tradisinya merilis film saat libur natal dan tahun baru, Ernest Prakasa bersama istrinya Meira Anastasia kembali menghadirkan sebuah film drama yang powerful dan penuh komentar sosial soal isu beauty standard, body shaming dan bullying di era sosial media. Jessica Mila (Bridezilla, Mata Batin) bersinar terang dalam film yang mengharuskannya untuk menaikkan berat badan sampai 10 kg ini.

6. Lovely Man (2011)

25 Film Indonesia Terbaik Dekade 2010-an

Kerjasama sutradara Teddy Soeriatmadja dan Donny Damara yang berperan sebagai pelacur waria yang dikejutkan kedatangan Raihannun sebagai anak perempuannya yang datang dari kampung ini menghasilkan sebuah film drama ayah – anak yang emosional dan menggambarkan pentingnya saling memahami di dalam kehidupan keluarga.

5. Perempuan Tanah Jahanam (2019)

Di tengah kesibukan menggarap Gundala, Joko Anwar mewujudkan naskah yang ia tulistahun 2009 lalu dalam sebuah film bergenre horor thriller yang mengerikan, penuh intrik dan kritik sosial yang tajam. Tiga karakter perempuan yang diperankan oleh Tara Basro, Marissa Anita dan Christine Hakim bermain gemilang dalam film peraih lebih dari 1,6 juta penonton ini.

4. Hari Untuk Amanda (2010)

25 Film Indonesia Terbaik Dekade 2010-an

Angga Dwimas Sasongko (Cahaya Dari Timur, Filosofi Kopi) di awal-awal kariernya membuat film drama dari naskah Salman Aristo (Laskar Pelangi) dan Ginatri S. Noer (Dua Garis Biru, Keluarga Cemara) tentang relationship dewasa yang cerdas, mendalam dan dekat dengan kehidupan seharian. Fanny Fabriana dan Reza Rahadian yang ingin menikah dan kemudian bersinggungan dengan sosok sang mantan, Oka Antara, menjadi karakter-karakter kuat dalam kisah cinta yang penuh emosi ini.

3. Love For Sale (2018)

25 Film Indonesia Terbaik Dekade 2010-an

Gading Marten mencapai puncak kariernya meraih Piala Citra kategori Aktor Terbaik dengan membintangi seorang jomblo lapuk yang butuh teman untuk kondangan. Della Dartyan sebagai Arini menjadi karakter idaman para bucin yang dicintai para penonton. Sebuah karya terbaik dari Andibachtiar Yusuf (Hari Ini Pasti Menang, Romeo & Juliet) yang mengejutkan saat rilis di bioskop.

2. Keluarga Cemara (2019)

25 Film Indonesia Terbaik Dekade 2010-an

Hangat, mengharukan dan memiliki pesan mendalam tentang kehidupan berkeluarga di tengah berbagai kesulitan yang dihadapi. Ringgo Agus Rahman membuktikan kualitas aktingnya dalam film panjang perdana karya Yandy Laurens yang juga mengorbitkan Adhisty Zara sebagai bintang baru yang akan karirnya bersinar selepas film peraih Piala Citra kategori Skenario Adaptasi Terbaik FFI 2019 ini. Review Lengkap

1. The Raid: Redemption (2011)

25 Film Indonesia Terbaik Dekade 2010-an

Bukan hanya di dekade ini, film karya sutradara Gareth Evans ini dinobatkan sebagai film action laga terbaik di era modern berkat koreografi laga yang apik dan brutal yang dikombinasi pergerakan kamera yang dinamis dan stunt berani. Selain mengenalkan pencak silat, film ini juga sukses mengatrol karier Iko Uwais (Stuber, Mile 22) , Yayan Ruhian (Beyond Skyline, John Wick 3) dan Joe Taslim (Star Trek Beyond, Fast & Furious 6) ke industri perfilman dunia.

Loading...