Meski keadaan mulai berangsur normal setelah merebaknya COVID-19, banyak dari kita yang masih harus melewatkan sebagian besar waktu dengan beraktivitas dari rumah. Bertemu langsung dengan teman-teman serta orang terdekat pun tidak bisa sesering yang kita lakukan sebelumnya.

Oleh karena itu, wajar jika belakangan ini sangat mudah bagi kita untuk mengalami kesepian. Perasaan terisolasi semacam ini bisa membuat kita tidak nyaman dan sama sekali tidak menyenangkan.

Ternyata, ada cukup banyak juga lho, film yang mengangkat tentang kesepian sebagai tema utamanya. Film-film dengan tema ini bisa jadi sangat relatable dan pas banget buat ditonton di tengah situasi yang kita hadapi sekarang.

Loading...

Siapa tahu, setelah menontonnya, kamu jadi lebih terhibur dan tak terlalu merasa kesepian lagi, kan? Nah, yuk langsung saja simak daftarnya berikut ini.

 

1. Her

Beberapa kali, kita pasti pernah cengar-cengir sendiri saat menatap layar ponsel. Kadang kita memang bisa jadi lupa sama dunia luar begitu kita sudah fokus dengan gawai.

Tapi, Joaquin Phoenix lewat karakternya yang bernama Theodore Twombly di film Her benar-benar memberi makna baru pada arti kesepian di era teknologi. Bagaimana tidak? Wanita yang dicintai oleh Theodore tak lebih dari sekadar sebuah sistem artificial intelligence yang ada di gawainya.

Film dengan premis yang amat menarik ini meraih lima nominasi pada gelaran Oscars ke-86, dan akhirnya memenangkan kategori Best Screenplay dalam ajang bergengsi tersebut.

 

Fun fact:

Setiap hari selama syuting, sutradara Spike Jonze meminta agar dua aktor utama film ini, Amy Adams dan Joaquin Phoenix, untuk berbincang selama satu atau dua jam di dalam ruangan tersendiri agar mereka bisa mengenal satu sama lain dengan lebih baik.

 

2. Life of Pi

Bisa bayangkan bagaimana rasanya terjebak selama berhari-hari di tengah laut bersama seekor harimau benggala?

Hal inilah yang dialami oleh Pi Patel (Suraj Sharma), tokoh utama dalam film Life of Pi. Yah, meski si harimau itu kadang bisa jadi teman yang mengurangi rasa kesepiannya, Pi tetap saja harus menghadapi berbagai bahaya seorang diri.

Dengan arahan kreatif dari sutradara Ang Lee dan sinematografi ciamik dari Claudio Miranda, penonton kerap kali bisa ikut merasakan ketidakberdayaan Pi yang harus bertahan sendiri di tengah samudera luas yang mengelilinginya.

 

Fun fact:

Sutradara Ang Lee mempekerjakan seorang pelaut bernama Steven Callahan sebagai penasihat dalam film ini. Callahan sendiri pernah terombang-ambing di atas perahu karet selama 76 hari di tengah samudera Atlantik pada 1982.

 

3. The Martian

Jika Pi Patel terjebak di tengah samudera luas, maka lain halnya dengan karakter Mark Watney yang diperankan oleh Matt Damon dalam film The Martian. Setelah terjadi bencana tak terduga dalam sebuah misi antariksa, Mark sebagai salah satu astronaut yang tergabung dalam misi itu tertinggal di planet Mars.

Hampir satu setengah tahun lamanya Mark harus menghabiskan waktu seorang diri di planet Mars. Gersang dan kosongnya planet Mars yang menjadi latar cerita dalam film ini semakin menambah intens konsep kesepian yang ditampilkan.

 

Fun fact:

Di studio yang menjadi lokasi syuting film The Martian, terdapat ladang sungguhan untuk menanam kentang yang terdiri dari berbagai ukuran. Semua kentang ini diperlukan untuk kebutuhan pengambilan gambar sebagai bagian dalam cerita.

 

4. Sidewalls (Medianeras)

Entah bagaimana, perkembangan teknologi yang terjadi begitu pesat justru sering kali membuat hubungan sosial kian merenggang. Tata kota dan arsitektur di sekitar kita juga turut ambil bagian dalam memperlebar jarak ini.

Pesan inilah yang coba diangkat dalam sebuah film produksi Argentina dengan judul Sidewalls. Dikemas dalam sebuah cerita romansa yang manis, kedua tokoh utama film ini, Martín dan Mariana, merasakan ikatan yang kuat meski mereka tak pernah bertemu. Padahal, mereka berdua sebenarnya tetangga antar gedung apartemen yang hanya terpisah jalan.

 

Fun fact:

Jika diperhatikan dengan cermat, Mariana menyimpan dua boneka figur Jack Skellington dan Sally di kamar apartemennya. Keduanya merupakan tokoh utama dalam film animasi terkenal karya Tim Burton, The Nightmare Before Christmas (1993).

 

5. Inside Llewyn Davis

Film besutan sutradara Coen bersaudara ini mengisahkan tentang Llewyn Davis, seorang penyanyi musik folk yang sedang berjuang meniti karirnya. Setelah rekan bermusik dalam kelompok duetnya meninggal, Llewyn tak lagi memiliki orang yang peduli padanya.

Mulai dari jalanan New York City hingga gedung kosong di Chicago, kita akan menemukan suasana gelap nan sendu di berbagai tempat yang dilalui oleh Llewyn. Keberadaan seekor kucing jingga di film ini juga semakin menekankan tentang perasaan hampa yang dialami Llewyn.

 

Fun fact:

Dalam sebuah wawancara, sutradara Ethan Coen mengaku bahwa mereka sangat kewalahan dalam mengatur dan mengarahkan sejumlah kucing yang ikut tampil dalam film ini.

 

6. Lost in Translation

Sutradara Sofia Coppola dengan brilian berhasil menangkap tema tentang kesepian melalui sudut pandang dua orang yang terdampar di sebuah kota yang sama sekali asing bagi mereka dalam film Lost in Translation.

Film ini mengikuti kisah Bob Harris (Bill Murray) dan Charlotte (Scarlett Johansson), dua orang yang bertemu dalam keadaan yang tak terduga di Kota Tokyo. Ketika masing-masing tak bisa memahami bahasa yang diucapkan oleh orang di sekitar mereka, keduanya pun merasa terhubung dengan keberadaan satu sama lain.

 

Fun fact:

Scarlett Johansson baru berusia 17 tahun saat film ini dibuat, dan menginjak usia 18 tahun pada saat perilisan film ini.

 

7. Taxi Driver

Menjadi salah satu karya klasik dari sutradara kenamaan Martin Scorsese, Taxi Driver menyoroti tema kesepian lewat kisah seorang pengemudi taksi bernama Travis Bickle.

Travis yang merupakan seorang veteran Perang Vietnam memilih untuk menghabiskan waktunya sendiri di tengah luas dan ramainya Kota New York City. Tak hanya tentang kesepian, film ini juga menyinggung tentang isu psikis lain seperti depresi dan insomnia.

 

Fun fact:

Robert de Niro, aktor pemeran utama dalam film ini, bekerja selama lima belas jam per hari dalam kurun waktu satu bulan sebagai supir taksi sungguhan untuk mendalami perannya. Dia juga mempelajari tentang berbagai isu penyakit mental, pergi ke markas militer Amerika Serikat di Italia, dan mewawancarai veteran perang sebagai bagian dari risetnya.

 

8. Chungking Express

Film legendaris arahan Wong Kar-wai ini menuturkan tema kesepian melalui sebuah cerita yang dibalut dalam genre romansa dan komedi. Chungking Express menampilkan dua cerita yang berbeda, di mana keduanya sama-sama menceritakan tentang polisi Hong Kong yang jatuh cinta dengan seorang wanita.

Chungking Express membicarakan tentang berbagai hal seputar emosi manusia yang kompleks, termasuk rasa kesepian karena kehilangan cinta serta kebutuhan kita untuk selalu terhubung dengan orang lain.

 

Fun fact:

Sutradara sekaligus penulis naskah film ini, Wong Kar-wai, menulis setiap adegan dalam film ini pada malam sebelum hari pengambilan gambar atau bahkan pada hari yang sama.

 

9. Amélie

Film romansa komedi produksi Prancis ini bersentral pada sosok Amélie, gadis muda yang naif dan polos. Amélie yang super introver itu telah terbiasa menghabiskan waktunya sendiri. Bahkan, Amélie punya kegemaran unik untuk membangun dunia khayalannya sendiri di dalam kepalanya.

Ketika akhirnya ia mulai mengenal cinta, Amélie pun mulai berusaha memahami lebih jauh tentang emosi yang terasa asing baginya itu.

 

Fun fact:

Sutradara Jean-Pierre Jeunet dan timnya selalu membersihkan terlebih dulu lokasi syuting dari sampah, kotoran, hingga graffiti, sehingga latar tersebut bisa nampak indah dan menawan, sebagaimana konsep artistik film ini.

 

10. Passengers

Mengangkat genre fiksi ilmiah, Passengers mengisahkan tentang dua orang bernama Jim dan Aurora yang terjebak dalam sebuah kapal luar angkasa. Mereka adalah bagian dari ribuan orang yang berada dalam perjalanan menuju planet baru yang membutuhkan waktu ratusan tahun.

Tetapi, karena kerusakan pada teknologi kapsul yang seharusnya menjaga mereka untuk tetap tidur hingga sampai ke tempat tujuan, keduanya terbangun. Jim dan Aurora pun harus menghadapi kemungkinan untuk melewatkan seluruh sisa hidup mereka hanya di dalam kapal itu, terombang-ambing di tengah luar angkasa.

 

Fun fact:

Simbol titik dan garis di bawah tulisan “Passengers” yang terdapat dalam poster film ini memiliki arti “S.O.S.” dalam kode morse.

Loading...