Spike Lee menjadi salah satu sutradara kulit hitam paling berpengaruh dan sukses di Hollywood. Telah berkecimpung di dunia perfilman selama lebih dari tiga dekade sebagai sutradara, Lee kerap menghasilkan karya yang fokus pada kisah hidup dan rasisme yang dialami komunitas kulit hitam di Amerika. Sepanjang karirnya, ia telah memperoleh sederet penghargaan bergengsi termasuk Oscar untuk film-film yang dibuatnya.

Pekan ini, film terbaru Spike Lee ‘Da 5 Bloods telah dapat disaksikan di Netflix. Film yang tayang 12 Mei ini mengikuti kisah empat veteran perang Vietnam yang memutuskan kembali ke negara tersebut demi menemukan jasad pemimpin skuad mereka sekaligus mencari harta karun yang dijanjikannya.

Menyambut perilisannya, berikut 10 film terbaik Spike Lee yang juga harus kamu saksikan!

Loading...

1. She’s Gotta Have It (1986)

Merupakan debut penyutradaraan Lee, She’s Gotta Have It merupakan film komedi yang mengikuti kisah Nola Darling (Tracy Camilla Johns), seorang perempuan yang berkencan dengan pria sekaligus. Dibuat dengan biaya pembuatan yang minim, film ini sukses baik dari segi kritik maupun pendapatan box office berkat kisahnya yang ringan dan segar namun juga berani. Karena ini pula, Lee pun memenangkan sederet penghargaan sebagai pendatang baru dan sutradara terbaik di berbagai ajang termasuk Cannes Film Festival.

2. Do the Right Thing (1989)

Eksplorasi tema rasisme terhadap kulit hitam di Amerika Serikat diperdalam Spike Lee lewat Do The Right Thing. Menceritakan kisah perseteruan antar ras yang terjadi di lingkungan Brooklyn, film ini menuai kontroversi pada masa perilisannya karena dikhawatirkan dapat memicu terjadinya pemberontakan. Walaupun demikian, kisahnya yang berani, kuat dan penuh pesan penting menjadikan film ini menjadi salah satu film tentang rasisme terbaik yang pernah dibuat hingga saat ini.

3. Jungle Fever (1991)

Di film panjang kelimanya, Lee mengeksplorasi tentang hubungan perselingkuhan antar ras dalam Jungle Fever. Flipper Purify (Wesley Snipes), arsitek Afrika-Amerika yang menikah yang menjalani hubungan gelap dengan sekretarisnya yang merupakan seorang Italia-Amerika. Hubungan keduanya dalam film ini dideskripsikan oleh Lee sebagai hubungan karena rasa penasaran belaka, bukan karena gairah. Walaupun dianggap kurang fokus dan terasa seperti dua film yang berbeda karena tambahan kisah tentang adik Flipper (Samuel L. Jackson) yang menjadi pecandu, Jungle Fever menuai reaksi positif berkat keberanian dan keberhasilannya dalam menghadirkan tema sosial politik yang provokatif.

4. Malcolm X (1992)

Sesuai dengan judulnya, film ini mengangkat kisah hidup kontroversial dari Malcolm X (Denzel Washington), pemimpin Black Nationalist yang pada awalnya merupakan narapidana sebelum pada akhirnya terpilih menjadi menteri di Nation of Islam. Berhasil menerjemahkan kisahnya dengan baik ke layar lebar, film ini juga didukung oleh akting menawan dari Washington dan membuat dirinya diakui sebagai salah satu aktor terbaik di Hollywood dengan raihan nominasi pertama Oscar untuk Best Actor in Leading Role.

5. Clockers (1995)

Diadaptasi dari novel berjudul sama karya Richard Price, Clockers mengikuti kisah Strike (Mekhi Phifer), pengedar narkoba jalanan yang tanpa sengaja terlibat dalam investigasi sebuah pembunuhan. Menghadirkan potret efek perdagangan obat di komunitas Afrika Amerika yang realistis membuat film ini begitu emosional dan menohok. Sayangnya, karena dianggap terlalu kelam dan penuh kemarahan, Clockers menuai kegagalan dari segi pendapatan box office.

6. 4 Little Girls (1997)

Selain film naratif, Spike Lee juga beberapa kali menyutradarai film dokumenter. Satu yang paling dikenal dan diakui adalah 4 Little Girls, dokumenter yang menceritakan kisah pengeboman gereja untuk warga kulit hitam oleh 4 anggota Klu Klux Klan di Alabama pada tahun 1963 yang mana menewaskan empat anak perempuan yang sedang melaksanakan ibadah sekolah minggu. Menghadirkan wawancara dengan keluarga dan sahabat korban, 4 Little Girls hadir dengan kisah yang kuat dan menyayat hati  tentang bagaimana kebencian akan ras tertentu membawa petaka untuk orang-orang tidak bersalah.

7. He Got Game (1998)

Jika Martin Scorsese punya Robert De Niro, maka Spike Lee memiliki Denzel Washington. Merupakan kolaborasi ketiganya, He Got Game mengikuti kisah eorang ayah yang dipenjara karena membunuh istrinya (Washington) dan dibebaskan seminggu agar dapat meyakinkan anaknya (Ray Allen) untuk bermain dalam tim basket untuk almamater gubernur. Jika ia berhasil, sebagai gantinya ia mendapatkan keringanan hukuman penjara. Menghadirkan kisah yang jujur, hangat, dan menyentuh, He Got Game juga diperkuat oleh penampilan kedua aktor utamanya, Washington dan Allen.

8. 25th Hour (2002)

25th Hour menjadi sebuah film yang berbeda dari Spike Lee. Alih-alih berfokus pada masyarakat kulit hitam, film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya David Benioff ini mengikuti kisah hari terakhir pengedar narkoba Monty Brogan (Edward Norton) berkeliaran bebas sebelum menjalani hukuman tujuh tahun penjara. Emosional, cerdas, dan meninggalkan kesan mendalam usai menyaksikannya, 25th Hour pun digadang sebagai salah satu film terbaik yang dirilis pada dekade 2000s.

9. Inside Man (2006)

Kolaborasi Lee dan Washington kembali berlanjut dalam thriller kriminal, Inside Man. Adapun dalam film ini Washington berperan sebagai Keith Frazier, seorang detektif yang terlibat satu salam lain dengan ahli perencanaan pencurian Dalton Russell (Clive Owen), dan Madeleine White (Jodie Foster) seorang broker berpengaruh karena permintaan pendiri bank Arthur Case (Christopher Plummer), untuk melindungi sesuatu dalam brankasnya aman dari pencuri. Penuh adegan menegangkan dan memiliki akhir kisah yang terduga, Inside Man menuai kesuksesan besar dan menjadi film dengan pendapatan box office terbesar untuk Lee hingga saat ini.

10. BlacKkKlansman (2018)

Mengambil latar tahun 1970-an, BlacKkKlansman mengikuti kisah Ron Stallworth (John David Washington) detektif Afrika-Amerika pertama yang berhasil menembus dan mengekspos kelompok Ku Klux Klan (kelompok supremasi kulit putih yang menargetkan serangan kebencian kepada masyarakat Afrika Amerika) yang berada di wilayah mereka. Memiliki kisah yang provokatif dan sarat pesan politis, BlacKkKlansman pun memberikan Oscar pertama di kategori Naskah Adaptasi Terbaik untuk Lee.

Loading...