Lama hukuman untuk Harvey Weinstein akhirnya diumumkan pekan lalu. Mantan produser yang berhasil mendominasi Hollywood dalam beberapa dekade terakhir ini dijatuhi hukuman penjara selama 23 tahun untuk kasus kejahatan seksual yang dilakukannya. 20 tahun untuk penyerangan kepada nona Haleyi dan tiga tahun tambahan untuk pemerkosaan nona Mann.

Kejatuhan Harvey Weistein sendiri bermula pada Oktober 2017 ketika New York Times merilis sebuah artikel yang berisi pengakuan dari sejumlah aktris yang mengalami pelecehan seksual. Usai artikel ini dirilis, lambat laun semakin banyak aktris yang berani berbicara di umum terkait Weinstein yang mana menjadi pemicu #MeTooMovement di Hollywood.

Berikut deretan kesaksian para aktris yang mengungkapkan dirinya menjadi korban pelecehan dan kejahatan seksual Harvey Weinstein:

Loading...

Ashley Judd:

Ashley Judd menjadi salah satu aktris yang memberi kesaksikan untuk artikel New York Times yang pada akhirnya mengungkap skandal Weinstein. Berdasarkan invesitagsi tersebut, Judd mengungkapkan pengalamannya ketika datang untuk rapat sambil sarapan di mana Weisntein meminta dirinya memijit atau menyaksikan Weinstein di kamar mandi.

Penolakan yang dilakukan olehnya diakui Judd malah menjadi bumerang ketika Weinstein sengaja merusak karirnya. Sutradara Peter Jackson pun mengaku bahwa ia menghapus Judd dari daftar casting setelah mendapatkan sesuatu yang ia pikir sebagai ‘informasi salah’ yang diberikan Weinstein.

Alice Evans:

Bintang The Vampire Diaries, Alice Evans menceritakan pengalaman buruknya dengan Weinstein dengan menulis esai di The Telegraph. Dalam esai tersebut ia menceritakan bagaimana penolakannya berdampak pada karirnya dan sang suami Ioan Gruffudd di Hollywood. Semua berawal dari acara Cannes Film Festival di tahun 2002 di mana Weinstein memuji audisi yang diikuti pacarnya Gruffudd untuk salah satu film Weisntein. Tiba-tiba, Evans diajak oleh produser tersebut untuk ke kamar mandi.

“Ayo pergi. Saya tepat di belakangmu. Saya ingin memegang payudaramu. Menciummu sedikit,” tulis Evans mengulang kata-kata Weinstein saat itu.

Ketika ditolak, langsung saja Weinstein berkata, “Semoga semua berjalan dengan baik untuk pacarmu.” Keesokan harinya, Gruffudd gagal mendapatkan peran tersebut dan sejak itu ia dan suaminya tidak pernah lagi mempertimbangkan untuk terlibat dalam proyek Weinstein.

Angelina Jolie:

Angelina Jolie juga menjadi satu dari banyak bintang terkenal yang mengungkapkan perlakuan tidak senonoh yang diterimanya. Ia mengaku mengalaminya ketika ia masih muda tepatnya tahun 1998. Setelah kejadian tersebut, Jolie memilih untuk tidak bekerja dengan sang produser dan mewanti-wanti rekannya.

“Saya memiliki sebuah pengalaman buruk dengan Harvey Weinstein di masa mudaku, dan sebagai hasilnya, memilih untuk tidak bekerja sama dengannya lagi dan memperingatkan orang lain yang bekerja sama [dengan Weinstein].”

Angie Everhart:

Aktris Angie Everhart membagikan pengalamannya mengenai perlakuan Weinstein kepada KLOS Radio ketika berada di kapal yang sama saat menghadiri Festival Film Venice. Everhart menceritakan bahwa dirinya sedang tidur dan terbangun ketika menyadari produser tersebut berdiri di atas kasurnya.

“Tiba-tiba ia menurunkan celananya dan mulai melakukan kegiatannya. Dia menghalangi pintu. Saya tidak bisa keluar dan dia – Saya tidak tahu bagaimana mengucapkan ini di radio, namun dia menyelesaikannya di atas karpet lantai.”

Asia Argento:

Aktris dan sutradara Italia, Asia Argento menjadi nama pertama yang muncul dalam investigasi New Yorker. Dalam artikel tersebut, ia menceritakan kisah bagaimana dirinya yang masih berusia 21 tahun dipaksa melakukan oral seks oleh Weinstein.

“Seorang pria gendut besar ingin memakanmu. Itu adalah sebuah dongeng yang mengerikan.”

Setelah kejadian tersebut, Argento terlibat hubungan dengan Weinstein dan melakukan seks dengan persetujuan berkali-kali selama lima tahun. Hal ini pun diakuinya ia lakukan karena ia merasa itu sebuah keharusan ketika ia terlibat di film yang diproduksi oleh perusahaan Weinstein. Argento sendiri mengaku walaupu Weinstein memperkosanya, ia tetap diam karena takut karirnya akan hancur.

Pengalamannya ini pun ia tuangkan ke sebuah adegan di Scarlet Diva di mana seorang produser memaksa kehendaknya kepada seorang perempuan muda.

Cara Delevigne:

Seminggu setelah pemberitaan yang dirilis oleh New York Times, Cara Delevigne juga membagikan pengalaman buruknya dengan Harvey Weinstein lewat akun Instagramnya.

“Ketika pertama kali saya bekerja sebagai seorang aktris, saya sedang bekerja untuk sebuah film dan saya menerima telepon dari Harvey Weinstein yang mana ia bertanya apakah saya pernah tidur dengan perempuan-perempuan yang terlihat di media bersama saya. Itu adalah panggilan yang sangat aneh dan tidak nyaman….saya tidak menjawab satupun pertanyaannya dan buru-buru mematikan telepon tersebut tetapi sebelum saya menutupnya ia mengatakan kepadaku bahwa jika saya adalah seorang gay dan memutuskan berhubungan dengan perempuan terutama di publik maka saya tidak akan memerankan karakter perempuan normal atau berhasil menjadi aktris di Hollywood. Satu atau dua tahun kemudian, saya pergi ke sebuah rapat dengan dia di lobby dan seorang sutradara tentang sebuah film baru. Sutradara tersebut meninggalkan rapat dan Harvey meminta saya untuk tinggal dan mengobrol dengannya. Begitu kami tinggal berdua dia mulai memamerkan semua aktris yang telah tidur besamanya dan bagaimana ia membangun kariri mereka dan bicara tentang hal-hal tidak sopan lain dengan gaya seksual. Kemudian dia mengundang saya ke kamarnya. Saya dengan cepat menolaknya dan bertanya kepada asistennya apakah mobil saya di luar. Ia menjawab tidak dan tidak akan ada selama beberapa waktu dan saya harus ke kamarnya. Saat itu saya merasa tidak memiliki kekuatan dan takut dan tidak mau bertingkah demikian sambil berharap bahwa saya salah tentang situasi ini. Ketika saya tiba saya lega ada perempuan lain di ruangan tersebut dan berpikir bahwa saya aman. Dia meminta kami untuk berciuman dan dia mulai melakukan beberapa hal sesuai arahannya. Saya dengan pelan bangun dan bertanya kepadanya apakah ia tahu saya dapat bernyanyi. Dan saya mulai bernyanyi…. saya pikir ini akan membuat situasi membaik…. lebih profesional… seperti audisi…. saya sangat gugup. Setelah bernyanyi saya berkata lagi bahwa saya harus pergi. Dia mengantarkanku ke pintu dan berdiri di depannya dan mencoba mencium saya di bibir. Saya menghentikannya dan berhasil keluar dari ruangan. Saya mendapatkan peran di film dan selalu merasa bahwa ia memberikannya kepadaku karena apa yang terjadi. Sejak saat itu, saya merasa bersalah membintangi film itu. Saya merasa saya tidak pantas mendapatkan peran tersebut. Saya sempat ragu untuk berbicara…. saya tidak ingin melukai keluarganya. Saya merasa bersalah seperti saya melakukan sebuah kesalahan. Saya juga merasa ngeri bahwa kejadian ini menimpa perempuan-perempuan yang saya tahu dan tidak ada yang mengatakannya karena takut.”

Gwyneth Paltrow:

Insiden yang dialami oleh Gwyneth Paltrow terjadi ketika ia berusia 22 tahun di mana Weinstein memilihnya sebagai aktris utama untuk film Emma. Weinstein meminta Paltrow untuk memberikannya sebuah pijitan di ruang hotel yang kemudian ditolak sang aktris.

“Dia berteriak kepadaku sangat lama. Itu sangat brutal,” cerita Paltrow.

Setelah kejadian tersebut, bintang Iron Man tersebut mengadukannya kepada kekasihnya saat itu, Brad Pitt yang kemudian mengancam akan membunuh produser tersebut jika kejadian ini terulang.

Kate Beckinsale:

Kate Beckinsale menceritakan pengalamanya dengan Weinstein saat ia berusia 17 tahun. Sama seperti deretan aktris lainnya, pelecehan tersebut dilakukan ketika rapat di sebuah hotel. Beckinsale yang tiba di hotel dipanggil ke ruangannya.

“Dia membuka pintu dengan mengenakan jubah mandi. Saya sangat muda dan naif dan sama sekali tidak terpikir olehku bahwa pria tua tida menarik ini akan mengira saya memiliki ketertarikan seksual untuknya,” tulisnya.

Setelah menolak ajakan minum karena harus bersekolah paginya, Beckinsale mengaku tidak nyaman namun juga tidak terlukai. Beberapa tahun kemudian, Weinstein yang bertemu kembali dengannya bertanya kepada sang aktris apakah ia pernah melakukan sesuatu atau tidak dan menyadari bahwa produser tersebut sama sekali tidak dapat mengingat apakah ia pernah melecehkannya atau tidak. Pengalaman buruk ini membuatnya terus menerus menolak tawaran Weinstein.

Léa Seydoux:

Setelah berita mengenai kasus Weinstein dirilis, Léa Seydoux juga menjadi salah satu aktris yang buku suara mengenai kisahnya dengan produser tersebut kepada The Guardian. Aktris Prancis tersebut menceritakan ketika dirinya melaksanakan rapat dengan Weinstein dan asisten perempuannya di lobi hotel. Pertemuan ini berlanjut ke ajakan untuk minum di kamar Weinstein. Usai asisten Weinstein pergi, produser tersebut langsung saja mencoba menciumnya dan Seydoux mendorongnya dengan kuat. Beberapa tahun kemudian, ia pun kembali menyaksikan Weinstein melakukan hal-hal tidak pantas kepada perempuan di banyak acara.

“Semua orang tahu Harvey memiliki maksud tertentu dan tidak ada yang melakukan apapun… Itu hanya mungkin terjadi karena ia memiliki kekuatan yang besar.”

Lena Headey:

Tahun 2005 menjadi pengalaman tidak terlupakan untuk Lena Headey ketika ia harus mengalami interaksi tidak nyaman dengan Weinstein ketika membintangi The Brothers Grimm. Pada pertemuan Headey dan Weinstein untuk rapat pagi di Los Angeles, Headey mengaku bahwa produse tersebut mengatakan kepadanya bahwa ia memiliki naskah di kamarnya. Namun ketika mereka berdua di elevator, Headey yang tiba-tiba merasa tidak nyaman langsung mengatakan bahwa ia pergi ke ruangan tersebut untuk urusan pekerjaan bukan yang lain. Usai mendengar perkataan tersebut, ia menyebut Weinstein terlihat marah dan ketika kunci kamar hotelnya tidak bisa, ia langsung mengantarkan sang aktris ke taksi sambil memintanya untuk merahasiakan insiden ini. “Saya masuk ke mobil dan menangis,” tulisnya di Twitter.

Lucia Evans:

Mendeskripsikan diri sebagai mantan calon aktris, Lucia Evans mengungkapkan dalam artikel New Yorker bahwa Weinstein memperkosanya. Kejadian itu pertama kali terjadi ketika ia bertemu dengan Weinstein untuk berdiskusi mengenai karirnya dan prospek potensial. Ia dipaksa melakukan oral seks untuk sang produser.

“Tipe kontrol yang ditunjukkannya, itu benar-benar nyata. Bahkan hanya kehadirannya saja mengintimidasi.”

Sejak kejadian tersebut, Evans mengungkapkan bahwa dirinya mengalami gangguan kesehatan mental termasuk gangguan makan.

Lupita Nyong’o:

Lupita Nyong’o menjadi satu dari banyak aktris yang bersumpah tidak akan bekerja sama dengan Weinstein setelah mengalami pertemuan buruk berulang kali dengan sang produser. Kejadian buruk pertama yang dialaminya adalah ketika ia diundang oleh untuk menonton film bersama di rumah Weinstein bersama keluarganya. Sebelum film berakhir, produser tersebut mengatakan bahwa ia memiliki sesuatu untuk ditunjukkan kepada Nyong’o. Ketika dibawa masuk ke dalam kamar, aktris pemenang Oscar ini menolak untuk dipijat dan menawarkan diri untuk memijat demi mengontrol situasi. Ketika Weinstein mencoba membuka celananya, Nyong’o memintanya untuk tidak melakukan hal tersebut dan meninggalkan ruangan tersebut.

Tidak ingin memotong koneksi dengan seseorang yang diketahuinya sebagai ‘produser paling berpengaruh di Hollywood’, Nyong’o tetap berhubungan dengan Weinstein dan pada akhirnya diundang untuk menghadiri pembacaan naskah untuk show Broadway “Finding Neverland”. Pada acara tersebut, ia membawa dua orang rekan prianya dan menghabiskan sore yang baik dengan perasaan lega karena profesionalisme telah terjaga. Sayangnya, beberapa bulan kemudian Nyong’o yang diundang lagi menolak dan mendapat ancaman dari Weinstein.

“Dia mengatakan kepadaku jangan terlalu naif. Jika saya ingin menjadi seorang aktris, maka saya harus mau melakukan hal seperti ini,” tulisnya.

Rose McGowan:

Rose McGowan mengaku menerima uang sebesar 100 ribu dollar untuk damai setelah sebuah insiden di ruang hotel pada tahun 1997. Walaupun ia menolak untuk berkomentar pada investigasi New York Times, sang aktris selalu vokal di Twitter dan mendukung perempuan lain yang berani keluar dan melawan pendukung Weinstein. Pada 13 Oktober, ia melanggar perjanjian tutup mulutnya dan secara terbuka menuduh Weinstein memperkosanya. Tak hanya itu, ia bahkan mengklaim bahwa pihak Amazon mengetahui fakta tersebut dan para eksekutif menyebut bahwa tidak bukti mengenai hal tersebut.

Tara Subkoff:

Aktrsi Tara Subkoff harus menghadapi kenyataan pahit usai menolak tawaran infomal Weinstein untuk membintangi salah satu filmnya. Pasalnya, usai kejadian tersebut ia masuk daftar hitam di dunia akting Hollywood.

“Malam itu saya ditawarkan sebuah peran, dan saya pergi ke pesta usai premiere di mana Harvey Weinstein berada. Dia memanggilku datang kepadanya, dan dia mendudukkan diriku di atas pangkuannya. Saya sangat terkejut dan kaget sampai saya tida bisa berhenti tertawa karena itu sangat canggung. Tetapi kemudian saya merasakan bahwa ia ereksi, dan saya diam, namun bangun dari pangkuannya dengan cepat. Kemudian ia meminta saya keluar dengannya dan hal lain yang tidak ingin saya bagikan, tetapi itu menyiratkan jika saya tidak setuju dengan apa yang dimintanya maka saya tidak akan mendapatkan peran yang telah ditawarkannya secara informal.”

Sejak itu, dirinya sangat sulit mendapatkan pekerjaan hingga pada tahun 2015 Subkoff melakukan debut sebagai sutradara lewat film #Horror di mana Weinstein (yang menolak menyaksikan filmnya) menjelek-jelekkan film tersebut ke semua orang di Cannes.

Vu Thu Phuong:

Aktris dan model Vietnam Vu Thu Phuong turut membagikan pengalamannya ketika membintangi film Shanghai bersama John Cusack dan Gong Li. Pada postingan Facebook miliknya, ia mengungkapkan bahwa Weinstein telah melakukan banyak pendekatan seksual yang tidak diinginkan kepadanya selama proses produksi film. Berdasarkan Phuong, pada awalnya karakternya merupakan model pembuat masalah dengan dialog berbahasa Inggris dan Mandarin termasuk adegan aksi beladiri. Namun ketika pengambilan gambar dilakukan, karakternya mengalami penurunan dan pada versi akhir filmnya ia hanya muncul sebentar.

Pada malam harinya, Weinstein mengundang Phuong ke sebuah rapat untuk kontrak film baru di mana sang produser hanya mengenakan handuk di pinggangnya. Ia kemudian bertanya apakah Phuong nyaman dengan adegan seks dan kemudian berkata akan mengajarinya.

“Saya dapat mengajarimu, jangan khawatir. Banyak bintang yang telah mengalami ini. Anggap saja sebagai sebuah pengalaman yang perlu sehingga kamu memiliki fondasi yang lebih kuat di masa depan.”

Kejadian ini lah yang pada akhirnya membuat Phuong membuang mimpi Amerikanya sekaligus kontrak dengan perusahaan film Weinstein.

Selain kelima belas aktris di atas, masih banyak perempuan lain yang menjadi korban mulai dari asisten, pekerja film, hingga reporter. Tak hanya itu, masih ada banyak kesaksian dari pihak yang tidak mau disebutkan namanya mengenai kejahatan seksual yang dilakukan oleh Weinstein selama ini.

Loading...