Satu hal yang ditunggu dari Bohemian Rhapsody selain kisah Queen dan penampilan Rami Malek sebagai Freddie Mercury adalah soundtrack yang dirilisnya. Tentunya, para penggemar mengantisipasi lagu-lagu legendaris apa saja yang akan hadir dalam soundtrack Bohemian Rhapsody.

Terdiri dari 22 track, soundtrack Bohemian Rhapsody akan memuat lima lagu yang berasal dari 21 menit penampilan Live Aid pada tahun Juli 1985. Sebelumnya, penampilan ini belum pernah dirilis dalam bentuk audio sehingga hal ini akan menjadi perilisan eksklusif.

Nah, mau tau lagu apa saja yang bakal hadir? Simak di bawah ini!

Loading...

01. 20th Century Fox Fanfare

Lagu pertama yang hadir dalam soundtrack ini mungkin memang bukan lagu Queen. Walaupun demikian, demi menjaga proyek ini tetap terasa seperti Queen, band rock asal Inggris tersebut membuat aransemen tersendiri untuk lagu tema 20th Century Fox.

02. Somebody To Love

Merupakan single dari album A Day at the Races (1976), Somebody to Love sebuah lagu yang mempertanyakan peran Tuhan dalam kehidupan tanpa cinta. Menawarkan sesuatu yang cukup familiar seperti Bohemian Rhapsody, lagu yang ditulis Freddie Mercury ini memiliki harmoni yang kompleks dan gitar solo. Yang membedakan keduanya adalah lagu ini memiliki nuansa seperti lagu-lagu rohani. Dengan teknik vokal berlapis, Queen sukses menciptakan suara 100 orang paduan suara hanya dnegan tiga orang; Mercury, Brian May dan Roger Taylor. Adapun, kekaguman dan ketakjuban Mercury terhadap Aretha Franklin menjadi pengaruh besar untuk terciptanya lagu ini.

03. Doing All Right… revisited (Performed by Smile)

Merupakan salah satu track yang hadir dalam album debut Queen (1973), Doing All Right ditulis oleh Brian May bersama Tim Staffell (rekannya dalam band sebelumnya, Smile). Sebelumnya, lagu ini dinyanyikan oleh Staffell ketika masih menjadi milik Smile, dan Freddie Mercury menyanyikan dengan cara yang sama ketika ini menjadi lagu Queen. Lagu ini juga dikenal sebagai lagu pertama Queen yang di mana Mercury memainkan piano secara live.

04. Keep Yourself Alive (Live At The Rainbow)

Selain Doing All Right, Keep Yourself Alive juga merupakan lagu yang berasal dari album debut Queen. Merupakan track pembuka, lagu ini ditulis oleh Brian May setelah Queen dibentuk namun sebelum John Deacon bergabung. Pada saat perilisannya, lagu ini diabaikan dan mengalami kegagalan baik di tangga lagu Amerika Serikat maupun Inggris dan menjadi satu-satunya single Queen yang tidak masuk di deretan tangga lagu Inggris. Walaupun demikian, pada tahun 2008, Keep Yourself Alive menempati posisi 31 dalam daftar 100 lagu gitar terbaik sepanjang masa milik Rolling Stone.

05. Killer Queen

Menceritakan gadis panggilan kelas atas, Killer Queen merupakan lagu pertama Queen yang sukses menjadi hit internasional. Tak hanya itu, lagu dalam album Sheer Heart Attack (1974) ini pun memberikan Ivor Novello Award (penghargaan untuk menulis dan komposisi lagu di London) pertama untuk Freddie Mercury. Berbeda dari kebiasaannya, Mercury mengaku ia telebih dahulu menulis lirik untuk lagu Killer Queen sebelum melodi dan musiknya.

06. Fat Bottomed Girls (Live In Paris)

Ditulis oleh Brian May, Fatt Bottomed Girls merupakan single yang dirilis dari album Jazz (1978). Pada saat perilisannya bersama dengan Bicycle Race, lagu ini berhasil mencapai posisi ke 11 tangga lagu Inggris dan 24 untuk Billboard Hot 100 di Amerika Serikat. Lagu ini mendapat 2x sertifikasi Platinum di Amerika Serikat Recording Industry Association of America (RIAA) dengan total lebih dari download digital setara dua juta unit.

07. Bohemian Rhapsody

Berdurasi 6 menit, Bohemian Rhapsody merupakan sebuah lagu yang terdiri dari beberapa bagian tanpa chorus: sebuah intro, segmen ballad, opera, bagian hard rock dan coda reflektif. Pada masa perilisannya, lagu yang ditulis oleh Freddie Mercury ini dianggap sebagai single dengan biaya pembuatan termahal. Merupakan lagu terpopuler Queen, Bohemian Rhapsody menempati posisi puncak tangga lagu Inggris untuk single selama 9 pekan berturut-turut dan menempati posisi ketiga single dengan angka penjualan tertinggi di Inggris.

08. Now I’m Here (Live At Hammersmith Odeon)

Now I’m Here merupakan lagu keenam dalam album Sheer Heart Attack (1974). Terkenal dengan riff (nada pendek yang diulang) yang sulit dan vokal harmonisnya, lagu yang ditulis Brian May ini merupakan lagu favorit untuk dinyanyikan live yang selalu ditampilkan dalam konser dari tahun 1974-1986.

09. Crazy Little Thing Called Love

Hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk mengerjakannya, Freddie Mercury menulis Crazy Little Thing Called Love sebagai tribut untuk mendiang Elvis Presley. Lagu ini berhasil mencapai posisi kedua dalam tangga lagu Inggris dan menjadi single pertama Queen yang memuncaki Billboard Hot 100 di Amerika Serikat. Posisi tersebut sukses dipertahankan selama empat minggu berturut-turut.

10. Love Of My Life (Rock In Rio)

Love of My Life merupakan sebuah lagu dari album Queen yang berjudul A Night at the Opera (1975). Adapun lagu ini ditulis oleh Freddie Mercury mengenai Mary Austin. Ketika misi ke luar angkasa Kolombia, astronot asal Israel, Ilan Ramon meminta memutarkan lagu ini di pesawat luar angkasa dan berkata,“Sebuah pagi yang spesial untuk istriku Rona, the love of my life.”  Sayangnya, tak lama kemudian ia meninggal ketika pesawat luar angkasa tersebut mengalami insiden saat memasuki atmosfer pada tahun 2003.

11. We Will Rock You (Movie Mix)

Direkam untuk album News of the World (1977), We Will Rock You merupakan salah satu lagu terpopuler dari Queen. Sejak perilisannya, lagu yang ditulis Brian May ini telah dinyanyikan ulang, remix, sampel, diparodikan, direferensikan dan digunakan oleh berbagai artis, acara televisi, film dan berbagai media di seluruh dunia. Lagu ini juga turut dikenal sebagai anthem stadium pada acara-acara olahraga karena ritmenya yang sederhana. Pada 7 Oktober 2017 lalu, Queen merilis versi Raw Sessions untuk merayakan 40 tahun perilisan News of the World.

12. Another One Bites The Dust

Selain lagu-lagu yang ditulis oleh Brian May dan Freddie Mercury, soundtrack Bohemian Rhapsody juga memuat lagu yang diciptakan oleh John Deacon yaitu Another One Bites the Dust. Lagu dalam album ke-8 Queen, The Game (1980) ini menempati posisi puncak Billboard Hot 100 selama tiga minggu berturut-turut. Another One Bites the Dust merupakan single Queen dengan angka penjualan tertinggi yaitu lebih dari tujuh juta kopi terjual.

13. I Want To Break Free

Sama seperti track sebelumnya, I Want to Break Free juga ditulis oleh John Deacon. Lagu dalam album The Works (1984) ini terkenal dengan video musiknya di mana semua anggota Queen mengenakan pakaian perempuan. Adapun konsep ini dicetuskan oleh Roger Taylor, yang mana memparodikan opera sabun berjudul Coronation Street. Walaupun mendapat pujian di Inggris, video musik ini dianggap kontroversial di Amerika Serikat dan dilarang di berbagai stasiun termasuk MTV.

14. Under Pressure (Performed by Queen & David Bowie)

Pada awalnya, David Bowie akan bekerja sama dengan Queen dengan menjadi penyanyi latar dalam lagu Cool Cat. Tidak puas dengan hasil akhirnya, vokalnya pun dihapus dari lagu tersebut. Akhirnya, Queen dan David Bowie bersama-sama menciptakan sebuah lagu yang pada akhirnya berjudul Under Pressure. Dirilis dalam album Hot Space (1982), Under Pressure merupakan lagu kedua Queen yang sukses memuncaki tangga lagu Inggris setelah Bohemian Rhapsody.

15. Who Wants To Live Forever

Who Wants to Live Forever merupakan lagu yang ditulis oleh Brian May untuk soundtrack film Highlander (1986). Adapun lagu dalam album A Kind of Magic (1986) ini digunakan untuk mengiringi adegan di mana karakter Connor MacLeod harus menyaksikan istrinya yang dicintainya, Heather MacLeod menua dan pergi selamanya, sementara ia tetap muda dan abadi.

16. Bohemian Rhapsody (Live Aid)

Bohemian Rhapsody kembali hadir dalam versi berbeda dalam soundtrack film yang disutradarai Brian Singer tersebut. Kali ini versi yang dihadirkan adalah penampilan Queen di Live Aid pada Juli 1985.  Bertempat di Stadium Wembley, penampilan tersebut dianggap sebagai performa live terbaik sepanjang masa dari grup rock asal Inggris tersebut.

17. Radio Ga Ga (Live Aid)

Dirilis pada Januari 1984, Radio Ga Ga merupakan sebuah lagu yang mengomentari bagaimana televisi memngambil kepopuleran yang dimiliki oleh radio dan bagaimana dahulu seseorang akan mendengarkan komedi, drama, dan acara favoritnya di radio. Single yang diciptakan oleh Roger Taylor ini selalu hadir dalam setiap konser Queen termasuk Live Aid (1985) dan konser terakhir dengan Freddie Mercury (1986).

18. Ay-Oh (Live Aid)

Berbeda dengan lagu-lagu lain yang memang berasal dari album Queen. Ay-Oh merupakan sejenis yel-yel yang dinyanyikan bersama dengan para penonton dalam penampilan Queen di beberapa konser termasuk Live Aid 1985.

19. Hammer To Fall (Live Aid)

Ditulis oleh Brian May, Hammer to Fall merupakan single keempat dan terakhir yang dirilis dari album The Works (1984). Sama seperti Who Wants to Live Forever, lagu ini juga muncul di dalam film Highlander (1986). Setelah perilisannya, Hammer to Fall merupakan lagu favorit untuk konser Queen dan sempat diputar dalam episode ke-6 serial TV Stranger Things.

20. We Are The Champions (Live Aid)

Tentu, soundtrack Bohemian Rhapsody tidak akan lengkap tanpa kehadiran lagu paling populer dari Queen, We Are the Champions. Diciptakan oleh Freddie Mercury, lagu ini dipilih sebagai lagu terfavorit dunia dalam polling musik yang diadakan oleh Sony Ericsson pada tahun 2005. We Are the Champions telah menjadi anthem untuk kemenangan dalam berbagai acara olahraga termasuk menjadi lagu tema resmi dari Piala Dunia FIFA 1994 dan kerap digunakan atau direferensikan dalam budaya populer.

21. Don’t Stop Me Now… revisited

Don’t Stop Me Now merupakan lagu yang ditulis oleh Freddie Mercury dan hadir dalam album Queen yang berjudul Jazz (1978). Dipilih oleh pembaca Rolling Stone sebagai lagu terbaik ketiga dari Queen, Don’t Stop Me Now hanya dinyanyikan secara live dalam konser selama tahun 1979 dan terakhir dalam Crazy Tour.

22. The Show Must Go On

Lagu terakhir Queen terakhir dalam soundtrack Bohemian Rhapsody adalah The Show Must Go On. Lagu ini menampilkan berbagai usaha yang dilakukan oleh Freddie Mercury untuk tetap tampil walaupun ia telah di ambang kematian dari komplikasi akibat HIV/AIDS. Pada saat merekam lagu ini, Mercury sangatlah sakit sehingga Brian May ragu akan dapat menyelesaikannya. Walaupun demikian, ia dengan percaya diri menjawab dapat menyanyikannya. Dirilis tepat enam minggu sebelum kematian Mercury, lagu ini pertama kali ditampilkan live pada konser tribut untuk vokalis Queen tersebut.

Loading...