Kurang lebih satu dekade lalu, dunia digemparkan dengan serangan teroris yang terjadi di Mumbai, India. Dalam serangan yang terjadi di 12 titik tersebut, terdapat lebih dari 170 orang tewas dan 300 orang luka-luka. Kisahnya yang sensasional pun diangkat ke layar lebar lewat Hotel Mumbai. Sesuai dengan judulnya, film ini fokus pada serangan yang terjadi di hotel tepatnya Taj Mahal Palace Hotel.

Buat kamu yang tertarik atau ingin tahu lebih banyak tentang filmnya, berikut lima fakta dan kontroversi dari film Hotel Mumbai!

1. Diangkat dari kisah nyata

Loading...

fakta dan kontroversi hotel mumbai

Hotel Mumbai merupakan film yang diangkat dari tragedi serangan teroris yang terjadi di kota Mumbai tepatnya pada 26 November 2008. 10 laki-laki muda yang dikirim oleh teroris grup bermarkaskan di Pakistan, Lashkar-e-Taiba ini melakukan serangan di 12 titik penembakan dan pengeboman selama empat hari. Bersenjatakan senapan, granat dan berbagai alat peledak, serangan tersebut menewaskan lebih dari 170 orang.

Untuk versi layar lebarnya sendiri, film ini fokus pada serangan yang terjadi di dalam Taj Mahal Palace Hotel. Teror yang dilakukan oleh empat orang bersenjata tersebut terjadi hingga 29 November di mana para tamu dan pekerja terjebak di dalam hotel tersebut.

2. Karakter Arjun adalah fiksi

Walaupun mengangkat kisah nyata, beberapa karakter dalam film ini merupakan fiksi demi memberi dramatisasi dalam filmnya. Salah satunya adalah sang protagonis, Arjun yang diperankan oleh Dev Patel. Karakter pelayan yang banyak membantu para tamu tersebut diakui oleh sang sutradara, Anthony Maras dalam wawancaranya dengan Time sebagai gabungan dari dua orang nyata yaitu seorang pelayan restoran Taj dan sekuriti keamanan yang berhasil membantu sepasang petugas polisi ke ruang CCTV hotel untuk menemukan lokasi dari empat teroris tersebut.

Selain Arjun, karakter pasangan; Zahra (Nazanin Boniadi) dan David (Armie Hammer) beserta pengusaha Rusia Vasili (Jason Isaacs) yang merupakan tamu yang terjebak dalam serangan tersebut juga merupakan fiksi dan gabungan dari beberapa tokoh nyata.

Hanya satu karakter utama yang benar-benar ada di dunia nyata yaitu chef eksekutif, Hemant Oberoi (Anupam Kher). Pria yang telah bekerja selama beberapa dekade di hotel tersebut tetap tenang saat krisis dan membantu para tamu dan staf tetap aman.

3. Hak distribusi di Amerika dilepaskan Weinstein

Pada awalnya, hak distribusi untuk Amerika Utara beserta Inggris dari film Hotel Mumbai dipegang oleh Weinstein Co. Namun, menyusul skandal Harvey Weinstein mau tak mau perusahaan tersebut mulai jatuh. Banyak produser yang mencoba untuk melepaskan proyek mereka dari bayang-bayang tersebut termasuk Hotel Mumbai. Beberapa minggu sebelum debutnya di Toronto International Film Festival, akhirnya hak distribusi film tersebut dibeli oleh Bleecker Street dan ShivHans Pictures.

4. Gagal tayang di India

Hotel Mumbai direncanakan tayang secara luas pada 29 Maret 2019 lalu termasuk di India. Walaupun demikian, ketika tiba tanggalnya, film tersebut justru hilang dari jadwal rilis dan tidak jadi tayang di negara yang menjadi latar belakang film tersebut. Salah satu penyebabnya adalah belum ada pihak yang membeli hak distribusi untuk film tersebut di India yang sebelumnya dipegang oleh Netflix. Hal ini dikarenakan Plus Holdings mengaku telah memperoleh hak rilis setelah mencapai kesepakatan dengan Xeitgeist, pemberi dana untuk film tersebut. Plus Holdings pun mengajukan tuntutan yang berisi tuduhan bahwa kesepakatan tersebut telah secara ilegal dibatalkan guna memberikan Hotel Mumbai untuk dilisensi oleh Netflix.

5. Ditarik peredarannya sementara di Selandia Baru

Hotel Mumbai diputar lebih awal di Selandia Baru pada 14 Maret lalu. Walaupun demikian, beberapa setelah penayangannya film ini pun ditarik peredarannya karena peristiwa penembakan yang dilakukan oleh seorang pria di dua masjid, Christchurch pada pekan sebelumnya yang menewaskan 50 orang. Pada 18 Maret, Icon Film Distribution mengeluarkan keputusan tersebut guna menghormati masa berduka di Selandia Baru. Penghentian tersebut dilakukan hanya sementara hingga 28 Maret 2019 lalu.

Loading...