Sejak dahulu kala, Indonesia memang terkenal dengan panoramanya yang indah. Salah satunya kota Garut yang terkenal dengan keindahan pegunungan yang mengelilinginya. Siapa sangka, hal tersebut juga menarik perhatian legenda perfilman dunia, Charlie Chaplin.
Semasa hidupnya, aktor sekaligus komedian Inggris ini sempat berkunjung ke kota Garut sebanyak dua kali. Hal tersebut pun disinggung kembali oleh Presiden Jokowi usai meninjau proyek reaktivasi jalur kereta api di Stasiun Cibatu, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
“Charlie Chaplin. Ke sini lho, betul. Dua kali lagi. Karena melihat keindahan ini, naiknya kereta api,” katanya.
Fakta tersebut pun kembali Presiden Jokowi ungkapkan lewat akun Instagram miliknya.
Kunjungan Charlie Chaplin ke Garut
Pada masa itu, hal tersebut lazim karena kehadiran Stasiun Cibatu yang dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda sejak tahun 1889. Banyak wisatawan dari Eropa dan Amerika termasuk Chaplin yang berkunjung dengan menaiki kereta api uap dari kota Bandung.
Menurut catatan dalam buku Seabad Grand Hotel Preanger 1897-1997 yang ditulis oleh Haryoto Kunto. kunjungan pertama Charlie Chaplin dilakukan pada tahun 1927. Kedatangannya tersebut ia lakukan dengan kekasihnya Mary Pickford, aktris terbaik pada ajang Oscar berkat perannya di film Coquette. Merindukan keindahan Garut, aktor kelahiran 1889 ini kembali mengunjungi kota tersebut dengan calon istrinya, Paulette Goddard.
Kedatangan Chaplin sempat diabadikan oleh Thilly Weissenborn, fotografer keturunan Jerman yang lahir di kota Kediri Jawa Timur. Penampilan bintang The Great Ditactor tersebut berbeda dengan penampilannya di layar lebar yaitu memakai baju safari, topi bulat, tentunya tanpa kumis.
Semasa berwisata di Garut selama satu pekan, Chaplin berkunjung ke kawah Papandanyan, Kamojan, dan Situ Cangkuang. Kagum dengan keindahan kawah Papandayan, ikon film bisu ini pun menyebut Garut sebagai Switzerland van Java yang artinya Swiss-nya Jawa. Selain berkunjung ke Garut, Yogyakarta dan Bali juga menjadi sempat disinggahinya saat berwisata di Indonesia.
Reaktivasi Stasiun Cibatu
Stasiun Cibatu yang sempat menjadi perhentian Chaplin sempat ditutup pada tahun 1982. Kini, Presiden Jokowi pun berinisiatif mengaktifkannya kembali bersama dengan 4 jalur KA mati lainnya seperti Cibatu-Garut-Cikajang (47,5 km), Rancaekek-Tanjungsari (11,5 km), Banjar-Pangandaran-Cijulang (82 km), dan Bandung-Ciwidey (37,8 km).
Tentunya, reaktivasi jalur kereta api ini diharapkan dapat membuat kota Garut menjadi tempat wisata impian seperti pada masa kolonial. Kunjungan dari berbagai wisatawan dunia pun diharapkan bakal mendongkrak pendapatan devisa negara terutama di daerah tersebut.