What a beautiful movie! Please, watch it if you get a chance
9Overall Score
Reader Rating 4 Votes
8.7

Dangal merupakan film yang dimainkan oleh aktor kawakan Bollywood, Aamir Khan. Untuk film terbarunya ini sang aktor menggandeng Disney untuk ambil bagian sebagai produser. Film ini bisa dikatakan sukses, baik secara kualitas maupun komersil. Terinspirasi dari kisah nyata sebuah keluarga di India, Dangal kini hadir di Jakarta dan siap untuk dinikmati oleh para pecinta film berkualitas.

Secara garis besar, Dangal menceritakan tentang obsesi dan mimpi dari seorang Mahavir Singh Phogat (Aamir Khan) yang adalah mantan atlet gulat India yang sukses mendapatkan medali emas di tingkat nasional. Karena dituntut oleh orang tuanya untuk lebih realistis, maka Mahavir meninggalkan karirnya sebagai atlet gulat, dengan pertimbangan “mau makan apa dari hasil berkompetisi sebagai atlet gulat?”

Seiring berjalannya waktu, Mahavir memiliki rencana untuk meneruskan mimpinya ini kepada anaknya kelak. Namun semesta tak memberinya jalan untuk itu, karena Mahavir tidak dikaruniai anak laki-laki sama sekali. Kendati hampir menyerah pada realitas kehidupan (lagi) yang ada, Mahavir selalu percaya bahwa akan ada jalan lain untuk pemenuhan akan obsesi dan harapannya, yaitu Medali emas untuk India di ajang internasional. Tidak memiliki anak laki-laki bukan menjadi halangan bagi seorang Mahavir, sedari usia muda, akhirnya Mahavir memutuskan untuk melatih kedua anak perempuannya, Geeta dan Babita Phogat untuk menjadi atlet profesional.

Loading...

Film besutan sutradara Nitesh Tiwari ini semakin mengukuhkan posisi Aamir Khan di kancah perfilman dunia. Lewat rumah produksinya, Aamir Khan sekali lagi mengabulkan ekspetasi penonton akan kualitas film yang dia buat. Hal ini bukan tanpa sebab, film-film sebelumnya selalu mencetak angka kesuksesan yang fantastis, sebut saja PK yang masih menyandang predikat sebagai film India paling laris sepanjang masa. Dan 3 idiots yang juga ada dalam jajaran 10 besar film Bollywood tersukses secara komersil.

Dangal yang hadir dengan durasi hampir 3 jam ini mampu membawa penontonnya ke titik paling sensitif dan vulnerable. Bukan hal mudah melewati beberapa adegan antara anak dan Ayah di film ini tanpa meneteskan air mata. But, that’s not the point. Dangal lebih dari sekedar film yang bisa membuat penontonnya terharu biru karena rindu akan sosok seorang Ayah semata. Film ini seolah mengajarkan akan nilai-nilai humanisme dari sisi yang sangat spesifik, yaitu value akan seseorang yang terlahir sebagai perempuan. Hal ini ditunjukan secara naratif melalui karakter yang diperankan dengan sangat baik oleh Fatima Sana Shaikh dan Sanya Malhotra. Perempuan bukan lagi sebagai mahluk yang diciptakan untuk dinikahi kemudian nantinya hanya diharapkan untuk berkutat di dapur dan mengurus anak. Cerita dari film ini seakan menampar budaya patriarki yang terjadi di India, dimana perempuan dinilai lebih rendah secara fungsi sosial.

Karakter dari tiap tokoh dan script writings yang kuat dari film ini adalah poin penting disamping totalitas akting dari masing-masing aktor yang terlibat di dalamnya. Dangal memberikan segala pengalaman nonton film yang terlampau komplit. This movie is entertaining, inspiring and heart warming at the same time. Ditambah dengan alunan musik yang terasa pas mengiringi setiap adegan yang ada.

Dan ohh, menjelang ending hati saya berasa deg-degan cemas karena di beberapa adegan terakhir terasa sangat intens dan menegangkan. Saya masih ingat betul, terakhir saya merasa se deg-degan itu adalah ketika nonton film Argo-nya Ben Affleck. Super intense dan agak overkill buat hati saya yang lemah ini hahaha…

So, here is my verdict. Dengan kualitas akting yang sudah tidak diragukan lagi dari Aamir Khan, serta fellow actors lainnya. Didukung dengan storyline yang kuat dan skrip yang memukau, perjalanan hampir 3 jam duduk di bioskop untuk film Dangal adalah waktu yang amat sangat worth it. Setiap elemen dari film ini akan membawa penontonnya mendekontruksi ulang apa makna keluarga yang sesungguhnya. Dan lebih dari itu, bagi saya film Dangal mengajarkan saya untuk berkata “Enough” saat saya merasa terdiskriminasi dari kebebasan saya sebagai manusia normal, alih-alih perihal gender dan segala ketidakpahaman banyak pihak akan arti feminisme.

Okay, it’s 9 from 10. What a beautiful movie! Please, watch it if you get a chance.

Loading...