Little bit boring in the beginning, but after that, it's a pure visual dazzling galore with so much fun and entertainment!
7Overall Score
Reader Rating 4 Votes
7.4

Film Ghost in Shell ini diangkat dari serial anime dan film Ghost in the Shell (2005). Sempat dianggap sebagai whitewashing karena diperankan oleh rasĀ Caucasian, bukannya orang Jepang atau Asia, namun argumen itu dipatahkan oleh salah satunya sutradara film animenya di tahun 2005, Mamoru Oshii. Dia mengatakan kalau inti dari film ini adalah seorang wanita yang terbangun dari tidurnya dan menyadari kalau tubuhnya sudah menjadi cyborg.

Scarlett Johansson lah yang memerankan seorang wanita tersebut, dia dipanggil The Major oleh Tim Section 9 yang bertugas memberantas kriminal, hacker dan teroris. Namun, Mr Cutter (Peter Ferdinando), bos dari Hanka Coorporation hanya ingin menjadikannya sebagai senjata saja.

Ghost in the Shell sendiri bukan berarti secara harafiah hantu didalam kerang. Namun ghost disini adalah jiwa (ghost) yang terdapat didalam tubuh sintesis (shell). Menjadi pertanyaan besar adalah apakah memang jika hanya otak saja dan sumsum tulang tapi tubuh adalah rekaan mesin menjadikan diri kita adalah seorang manusia ataukah robot?

Loading...

Saya sendiri belum pernah menonton film ataupun serial anime dari Ghost in the Shell. Jadi review kali ini berdasarkan film ini saja.

Awal cerita hingga pertengahan terasa kurang dari segi penceritaan dan hubungan antar karakter, baru di bagian pertengahan hingga akhir narasinya menjadi lebih jelas dan lebih lancar dalam bertutur. Bahkan saya menjadi tidak sadar ketika film tiba-tiba sudah mau habis saja.

Visualnya yang futuristik dan cyberpunk menghiasi landscape dari bangunan dengan detail dan tekstur yang sangat memukau dengan bumbu latar khas Jepang dan Hong Kong. Ditambah lagi lampu-lampu neon warna-warni yang menambah segi artistiknya. Kredit diberikan kepada Jan Roelfs sang production designer, cinematographer Jess Hall dan tim visual effectnya. This is visual fiesta and galore! Bahkan segi visual inilah yang menginspirasi Wachowski Brothers membuat trilogi The Matrix! Belum lagi techno scoring-nya yang dibesut oleh Clint Mansell dan Lorne Balfe semakin membuat Anda merasuk kedalam dunia masa depan. Scoring-nya sendiri mengingatkan dengan Daft Punk di film Tron Legacy.

Saat Scarlett Johanssons melakukan berbagai aksinya, pasti teringat dia sebagai Black Widow di The Avengers maupun di Captain America. Alhasil berkat film-film tersebut pula Scarlett sudah terlatih dan hasilnya berbagai adegan stunt aksinya sungguh baik. Akting saat The Major mengetahui masa lalunya pun dengan mendalam dan penuh penjiwaan diperlihatkan oleh Scarlett. Takeshi Kitano seorang aktor gaek Jepang yang memerankan Chief Daisuke Aramaki seorang pemimpin dari Tim Section 9 tidak kalah gemilang, bahkan seperti film-film dia dahulu, dia sangat kick-ass, ruthless dan berkharisma.

Klik Disini untuk Tau Bedanya Versi Anime dan Film Live Actionnya!

Final Verdict:

Film yang berfilosofi bagaimana tubuh sintesis (shell) ataupun mesin bisa menggantikan jiwa manusia (ghost) ini memang awalnya terasa kurang dari segi penceritaan, bahkan cenderung membosankan. Penceritaan bagian pertengahan hingga akhirnya sangat baik, ditambah dengan visual fiesta cyberpunk nan futuristik khas Jepang dan Hong Kong tentu sangat memanjakan mata, berikut pula adegan aksi yang dikoreografikan dengan elok. Apalagi ditambah dengan performa dari Scarlett Johanssons dan Takeshi Kitano. This is a pure visual dazzling galore with so much fun and entertainment!

Loading...