Creature From the Black Lagoon dan Beauty and the Beast merupakan film-film klasik tentang monster. Pada Creature From the Black Lagoon diceritakan monster jahat dari sungai yang menyandera seorang wanita. Pada Beauty and the Beast seorang gadis cantik yang jatuh cinta kepada monster. The Shape of Water merupakan kombinasi dari kedua film itu, ditambah pengaruh dari film-film monster, bisu dan musikal klasik lainnya.

Elisa Esposito (Sally Hawkins) seorang yatim piatu yang tidak bisa berbicara dan harus berkomunikasi dengan bahasa isyarat. Dia tinggal betertangga dengan seorang pelukis gay, Giles (Richard Jenkins) dan bekerja di laboratorium rahasia pemerintah di bawah tanah. Laboratorium itu dikelapai oleh seorang kolonel yang kejam, Colonel Richard Strickland (Michael Shannon). Kolonel ini kerap menyiksa makhluk berwujud seperti manusia amfibi (Doug Jones). Elisa yang melihat hal itu merasa penasaran dan kasihan terhadap makhluk itu, sehingga kerap kali dia memberikan telur rebus dan memutar lagu-lagu untuknya. Elisa yang tidak bisa berbicara tidak kesulitan saat menggunakan segala bahasa isyaratnya untuk berkomunikasi dengan manusia amfibi yang juga tidak bisa berbahasa manusia. Sejak itu timbulah keterikatan antara Elisa dan manusia amfibi itu.

1 2

Loading...

Kesepian, itulah tema terbesar dalam The Shape of Water. Karakter Elisa yang tidak bisa berbicara membuatnya dijauhi teman-teman sekerjanya, dia hanya berkomunikasi dengan teman sejawatnya Zelda (Octavia Spencer). Dia tidak mempunyai kisah romansa, dia seringkali bermasturbasi di dalam bak mandinya. Zelda juga begitu, dia sebagai seorang wanita African-American kerap mendapatkan perlakuan rasialis pada zaman tahun 60-an yang merupakan setting dari film ini. Suami Zelda juga tidak begitu menghargainya. Tetangga Elisa, yaitu Giles adalah seorang gay dan pelukis yang kesepian karena merahasiakan perilaku seksualnya itu. Tentu dari semua yang paling kesepian adalah monster amfibi itu, dia selalu disiksa oleh kolonel itu dan dijadikan kelinci percobaan. Suatu keadaan membuat Elisa semakin dekat dengan monster amfibi itu dan Elisa merasakan kalau monster amfibi itulah yang tidak melihatnya sebagai sosok yang cacat karena kondisinya yang bisu. Elisa dan monster amfibi berkomunikasi dengan bahasa isyarat, bahasa yang digunakan Elisa sejak kecil.

3 4

Sally Hawkins yang memerankan Elisa memberikan akting tanpa dialog yang sangat mengesankan. Hanya melalui gestur, ekspresi dan gerakan tangan tapi menimbulkan banyak perasaan saat sedih, senang, kesepian maupun rasa cinta yang mendalam terhadap manusia amfibi itu. Begitu dengan para pemeran pendukungnya yang berakting cemerlang. Richard Jenkins sebagai seorang Giles yang bersahaja. Michael Shannon sebagai kolonel yang sungguh menyeramkan, kejam, biadab. Pun begitu dengan Oktavia Spencer sebagai Zelda yang mau membantu dan baik hati.

5 6

Melalui palet warna hijau gelap hingga emerald, visual yang ditampilkan oleh Guillermo del Toro penuh dengan fantasi dan imajinasi yang gelap dan gothic seperti film-filmnya terdahulu seperti The Devil’s Backbone (2001), Pan’s Labyrinth (2006), Hellboy (2004). Guillermo del Toro membuat The Shape of Water sebagai love letter untuk film monster, musikal dan bisu. Film monster di mana saat Creature From the Black Lagoon, manusia amfibi dibuat sebagai karakter jahat, diubah 180 derajat di sini. Beauty and the Beast terdapat karakter seorang pangeran yang dikutuk menjadi monster, tetapi dalam The Shape of Water, manusia amfibi ini memang monster bukan merupakan manusia pada umumnya. Guillermo del Toro memberikan statement bahwa “Penampilan tidak relevan, tapi hati yang penting dalam sebuah cinta”. Sekuen musikal hitam putih yang ditampilkan merupakan homage kepada duet ikonis Fred Astaire dan Ginger Rogers di era tahun 30 – 40 an. Tentu segala hal yang Elisa lakukan dengan bahasa israyatnya mengingatkan penonton terhadap film-film bisu dahulu.

Final Verdict:

Film monster yang berbeda dari biasanya, sekuen musikal yang enak didengar dan disaksikan, noir yang menegangkan, kisah cinta yang sangat menyentuh hati. The Shape of Water merupakan suguhan visual fantasi dan imajinatif yang gelap khas Guillermo del Toro tentang kesepian, harapan, toleransi dan cinta. Akan tidak mengejutkan jika film ini akan mendapatkan penghargaan tertinggi yaitu Best Picture di ajang Oscar 2018 nanti.

The Shape of Water mendapatkan 13 nominasi Oscar 2018:

  • Best Achievement in Directing – Guillermo del Toro
  • Best Motion Picture of the Year – Guillermo del Toro, J. Miles Dale
  • Best Performance by an Actress in a Leading Role – Sally Hawkins
  • Best Performance by an Actor in a Supporting Role – Richard Jenkins
  • Best Performance by an Actress in a Supporting Role – Octavia Spencer
  • Best Achievement in Music Written for Motion Pictures (Original Score) – Alexandre Desplat
  • Best Original Screenplay – Guillermo del Toro, Vanessa Taylor
  • Best Achievement in Cinematography – Dan Laustsen
  • Best Achievement in Costume Design – Luis Sequeira
  • Best Achievement in Sound Editing – Nathan Robitaille, Nelson Ferreira
  • Best Achievement in Sound Mixing – Christian T. Cooke, Glen Gauthier, Brad Zoern
  • Best Achievement in Film Editing – Sidney Wolinsky
  • Best Achievement in Production Design – Paul D. Austerberry, Shane Vieau, Jeffrey A. Melvin
Loading...

Kandidat Terdepan di Oscar 2018 untuk Film Terbaik
10Overall Score
Reader Rating 3 Votes
9.0