The World of the Married (TWOTM) berhasil menjadi drama Korea paling populer di paruh pertama 2020. Episode terakhir dari drama yang mengudara pada Sabtu (16/5) tersebut sukses meraih rating 28.3% dan mengukuhkan posisinya sebagai drama Korea TV Kabel dengan rating tertinggi sepanjang masa.

Sejak awal penayangannya, TWOTM memang terus menerus menjadi bahan pembicaraan baik di negaranya maupun di Indonesia. Usai drama ini ditayangkan, tagar #TheWorldoftheMarried selalu menjadi trending topic di Twitter selama beberapa jam. Drama yang merupakan remake dari serial BBC One berjudul Doctor Foster ini populer berkat kisah perselingkuhan dan balas dendam yang dihadirkan dengan intens di setiap episodenya.

Sinopsis:

Loading...

Ji Sun-Woo (Kim Hee-Ae) menjalani sebuah kehidupan yang sukses. Tak hanya berhasil dalam karir dengan menjadi direktur muda di sebuah rumah sakit, ia juga memiliki keluarga yang harmonis.

Kehidupan sempurna yang dijalaninya berubah menjadi berantakan setelah ia menemukan sang suami (Park Hae-Joon) berselingkuh dengan seorang perempuan muda, Yeo Da-Kyung (Han So-Hee). Tak hanya itu, ia juga menemukan semua orang di sekitarnya ternyata mengetahui perselingkuhan tersebut dan mengkhianatinya.

Review:

Menembus rating dua digit sejak episode pertamanya, The World of the Married memang langsung menarik perhatian dengan alur ceritanya yang cepat dan tidak basa basi. Pengkhianatan menjadi tema yang ditonjolkan dari drama ini. Karakter Ji Sun-Woo tidak hanya dikhianati oleh sang suami namun juga oleh semua orang di sekitarnya.

TWOTM memperlihatkan secara nyata seberapa destruktif sebuah hubungan dijalani dengan kebohongan dan tidak diakhiri dengan baik-baik. Hampir setiap episodenya memiliki sederet adegan intens dan emosional yang menguras emosi. Salah satunya yaitu ketika Sun-Woo makan malam bersama keluarga Da-Kyung dan mengungkapkan kepada kedua orang tua Da Kyung bahwa putri mereka telah berselingkuh dengan suaminya. Di sini tutur kata Sun-Woo yang tenang namun menusuk benar-benar menjadi adegan yang tak terlupakan.

Memang adegan yang ditampilkan sangat intens dan membuat penonton ikut mengeluarkan sumpah serapah kepada karakter antagonisnya. Namun semua itu ditampilkan dengan tidak berlebihan atau mengada-ngada seperti drama balas dendam dan perselingkuhan sejenis.

Tak ketinggalan, adegan-adegan tersebut juga hadir dengan dialog yang cerdas dan mengena. Banyak fakta-fakta yang terkadang diabaikan dalam sebuah hubungan disampaikan lewat dialog karakternya dengan menohok dan tepat sasaran.

 

Efek perselingkuhan dan hancurnya rumah tangga ini tidak hanya fokus pada karakter Ji Sun-Woo namun juga sang putra Lee Joon-Young. Drama ini menunjukkan semakin buruk sebuah perceraian dan pertengkaran orang tua, semakin buruk pula hal tersebut berimbas pada anak. Sebagai pihak yang terkena efek paling besar, rasa bingung dan kekacauan yang dialami sang putra menjadi konflik utama yang pada akhirnya menjadi puncak dari episode terakhir drama ini.

Pilihan akhir kisah ini mungkin mengundang kekecewaan para penontonnya. Alih-alih memberikan ending yang ‘kejam’ secara terang-terangan kepada tokoh-tokoh antagonisnya, drama ini memilih memperlihatkan bagaimana kehidupan mereka terdampak akibat perbuatan dan keputusan mereka masing-masing. Untuk karakter Ji Sun-Woo sendiri, akhir dari kisahnya bisa dibilang sempurna terlebih lagi setelah pertarungan menguras energi dan emosi yang dialaminya selama ini. Akhir yang dipilih untuk semua karakternya pun tidak tiba-tiba. Semua telah diselipkan sedikit demi sedikit di setiap episodenya.

Dari segi akting, sebenarnya tidak ada yang perlu diragukan lagi. Yang paling fenomenal tentunya tidak lain adalah Kim Hee-Ae. Sulit membayangkan aktris lain untuk memerankan karakter Ji Sun-Woo yang percaya diri dan kuat dari luar namun ternyata rapuh dan memiliki luka tak terlihat di dalam dirinya.

Drama ini semakin lengkap dengan deretan soundtrack emosional seperti Sad (Sonnet Son) dan Lonely Sailing (Kim Yu-Na) menambah rasa tersendiri. Adegan di pantai pada episode 14 misalnya, terasa lebih emosional karena iringan lagu Lonely Sailing.

Menawarkan paket selengkap ini, bukan hal yang sulit untuk mengatakan bahwa The World of the Married tidak hanya drama Korea terbaik di paruh pertama tahun ini namun juga salah satu yang terbaik sepanjang masa.

Penutup:

The World of the Married menjadi potret jujur sulitnya mengakhiri hubungan pernikahan yang telah berlangsung lama. Drama ini menghadirkan kisah tersebut dengan emosional dan kompleks. Seperti yang disebutkan pada penutup dramanya, memutus hubungan dengan pasangan yang hidup bersama dengan kita terlebih lagi jika sudah separuh kehidupan kita dihabiskan bersamanya memang seperti memutus bagian tubuh sendiri. Ya, sesuai judulnya, inilah dunia dari kehidupan orang-orang yang sudah menikah.

Loading...

Review Drama Korea The World of the Married - Kisah Perselingkuhan dan Balas Dendam yang Intens
9Overall Score
Reader Rating 0 Votes
0.0