Setelah menjadi cameo di film Batman v Superman dan bahu membahu bersama Batman, Superman, Wonder Woman, Cyborg dan The Flash dalam melawan Steppenwolf. Kali ini Aquaman diberikan kesempatan tayang dalam film feature solonya.

Pada suatu malam yang dilanda badai yang sangat kencang, seorang Penjaga mercusuar, Thomas Curry (Temuera Morrison) menyelamatkan Atlanna (Nicole Kidman) yang merupakan seorang ratu dari kerajaan bawah laut yaitu Atlantis. Kemudian mereka saling jatuh cinta dan mempunyai anak bernama Arthur / Aquaman (Jason Momoa).

Loading...

Suatu kejadian memaksa Atlanna untuk kembali ke Atlantis untuk menikah dengan seorang pilihan ayahnya. Hal ini untuk melindungi Thomas dan juga Arthur supaya mereka tidak diganggu lagi oleh pasukan dari Atlantis.

Arthur mulai menyadari dirinya bukan seorang manusia biasa saat berada di bangku sekolah. Saat sedang berwisata bersama teman sekelasnya di wahana akuarium raksasa, Arthur dapat berbicara dengan ikan. Dalam beberapa adegan flashback terdapat pula utusan khusus dari ibunya yaitu Vulko (Willem Dafoe) yang bertugas menjaga dan mengajari Arthur bertarung layaknya orang-orang Atlantis.

Satu tahun setelah peristiwa Justice League, Aquaman bertemu dengan Mera (Amber Heard) seorang anak dari Raja Nereus. Dia telah dijodohkan oleh Orm (Patrick Wilson) yang merupakan anak dari Ratu Atlanna dan merupakan adik tiri dari Aquaman. Orm ingin menyatukan 7 kerajaan di Atlantis untuk melawan manusia di daratan. Aquaman dan Mera harus bersatu padu untuk mencegah Orm dalam menghancurkan umat manusia.

Aquaman yang masuk ke dalam DC Extended Universe (DCEU) ternyata hanya sedikit sekali mengulas tentang DCEU. Itupun hanya berupa 1 kalimat saja yang dilontarkan Mera kepada Aquaman. Hal ini tidak mengejutkan dan beralasan karena pihak DC yang ingin me-reboot DCEU karena berbagai kegagalan baik secara kualitas maupun pendapatan di box office (kecuali Wonder Woman). Puncaknya adalah perolehan box office dari Justice League yang sangat jauh dari kata memuaskan. Alhasil Aquaman seperti sebuah standalone film yang hampir tidak ada hubungannya dengan DCEU. Ini juga yang menjadi nilai plus dari Aquaman, Aquaman tidak memaksa menghubung-hubungkan dengan DCEU itu sendiri. Post credit scene-nya (Hanya ada 1, berada di antara credit) pun turut dibuat begitu, tidak ada hubungan dengan film DC lainnya.

Jason Momoa kembali memerankan seorang Aquaman. Dia memiliki darah orang pulau Hawai sehingga karakter Aquaman terasa lebih dekat olehnya. Dia kembali memperlihatkan kekuatannya, kharisma dan humor-humor sarkastiknya. Namun kekurangannya adalah pada momen-momen dramatis, Jason Momoa kurang mampu untuk menarik hati penonton. Ini yang membedakan Aquaman dengan Wonder Woman. Aquaman seperti kurang memiliki hati. Begitu juga dengan chemistry-nya dengan Mera yang seakan dipaksakan.

Pujian patut diberikan kepada Amber Heard. Sebelumnya dia dikenal sebagai aktris pemanis saja, dalam film-filmnya dahulu. Dalam Aquaman pun sebenarnya dia menjadi pemanis dengan segala gaun indahnya dan kemolekan tubuhnya itu. Namun kualitas aktingnya sangat mumpuni dalam memerankan Ratu Mera yang memperlihatkan kegigihannya dalam mencegah kehancuran dunia terjadi. Amber Heard juga berhasil dalam beradegan-adegan aksi, dia cukup bad-ass di sini. Dia turut pula mampu membangun hubungan love-hate relationship dengan Aquaman yang menarik perhatian.

Selain itu pujian lain patut diberikan oleh aktris gaek Nicole Kidman. Dia memiliki hati yang besar dalam menyanyangi suami maupun anaknya. Suasana dramatis pada film Aquaman hanya terjadi saat ada dia di dalam suatu adegan.

Patrick Wilson yang sudah menjadi aktor langganannya dari James Wan karena sudah kelima kalinya mereka berkolaborasi ini, memperlihatkan sisi kebengisannya yang cukup kuat dan rasa amarahnya yang tiada tara kepada umat manusia yang mengotori lautan dengan segala sampah-sampahnya. Persiapan Patrick Wilson tidak main-main hingga dia mampu menambah berat badan dan ototnya hingga 7 kg supaya mengimbangi badan Jason Momoa yang memang besar dan berotot itu. Namun sayangnya karakternya sungguh tipis, motivasinya pun tidak terlalu didalami lebih lanjut.

James Wan dipercaya menukangi proyek dari DC ini, beban berat dihadapannya melihat Justice League yang gagal dipasaran. Berbekal pengalamannya di film-film horror seperti Saw, The Conjuring, Insidious dan film blockbuster Furious 7. James Wan kembali memperlihatkan tangan dinginnya dalam menggarap Aquaman. Visualisasinya sungguh spektakuler dalam membangun sebuah kota Atlantis yang menggabungkan peradaban kuno dengan teknologi-teknologi mutakhir. Dunia Atlantis seperti hidup kembali olehnya. Apalagi jika ditonton dengan format IMAX 3D yang kualitas 3D-nya sungguh impresif dengan banyak adegan yang eye-popping itu dan banyak adegan yang memperlihatkan landscape Atlantis dengan sangat sempurna. Hal yang paling memukau adalah saat shot-shot Aquaman dan Mera berenang hingga ke dasar laut untuk menghindari puluhan ribuan monster amfibi yaitu Trench yang mengerikan sehingga menghadirkan suasana yang sangat mencekam. Dalam shot ini, James Wan membuktikan kalau dia merupakan salah satu master of horror terbaik saat ini.

James Wan juga berbakat dalam menciptakan segala koreografi-koreografi aksi yang seru, menyenangkan sekaligus menegangkan. Ini dibuat dengan tidak mudah karena harus menyesuaikan dengan kondisi bagaimana di dalam air. Selain syuting di dalam air. James Wan juga dibantu oleh tim special effect-nya supaya penonton percaya mereka benar-benar berada dalam dasar laut.

 

Suasana Indiana Jones terasa sekali saat Aquaman dan Mera berpetualang di padang pasir dan Pulau Sisilia mencari artifak. Mereka juga berhadapan dengan Black Manta (Yahya Abdul-Mateen II) dengan senjata laser mutakhirnya. Terdapat sebuah adegan one take yang seru dan memukau di mana Aquaman dan Mera melompat-lompat kesana kemari diantara rumah-rumah bergaya mediteranian yang minimalis itu.

Durasi film yang mencapai 2 jam 22 menit ini terasa terlalu panjang. Sehingga pada bagian pertengahan film berjalan begitu lambat, seperti ingin dipanjang-panjangkan.

Penonton yang menyaksikan Aquaman agaknya akan teringat oleh film Black Panther yang secara tidak langsung plotnya cukup mirip. Memang tentu tidak disengaja, tetapi pastinya akan dibanding-bandingkan dengan Black Panther. Kemudian penonton juga akan menyadari kalau Aquaman ingin memberikan segala humor-humor ringan khas Marvel, ini dilakukan sejak Justice League. Namun humor-humor ini tidak sepenuhnya berhasil, karena ada beberapa yang seperti dipaksakan dan sedikit cheesy.

Kesimpulan Akhir:

James Wan berhasil menghidupkan kembali DCEU sejak titik nadirnya pada film Justice League, Aquaman tentu akan sukses dipasaran seperti halnya Wonder Woman berkat visualnya yang spektakuler atas penggambaran dunia Atlantis dan segala koreografi aksi yang sungguh seru dan epik. Sedikit disayangkan mengenai durasinya yang terlalu panjang dan adanya beberapa adegan yang terasa kurang natural.

Loading...

Review Film Aquaman (2018) - Visualisasi Kota Atlantis di Dasar Laut yang Spektakuler dan Memukau
7.5Overall Score
Reader Rating 3 Votes
8.7