Benyamin Biang Kerok 2 menjadi salah satu film Indonesia terhangat yang baru dirilis di streaming platform Disney+ Hotstar pekan ini. Film ini merupakan kelanjutan dari Benyamin Biang Kerok (2018), sebuah versi adaptasi modern dari film komedi klasik berjudul sama yang dirilis nyaris lima dekade lalu.

Dalam seri adaptasi modern ini, aktor Reza Rahadian dituntut untuk membawa interpretasi baru terhadap sosok seniman sekaligus komedian legendaris Indonesia Benyamin Sueb yang dalam versi klasik filmnya menjadi bintang utama.

Sama seperti film pertamanya, Benyamin Biang Kerok 2 juga diarahkan oleh Hanung Bramantyo dengan jajaran kreator dan aktor yang kembali menjalankan peran mereka masing-masing. Naskah film ini tercipta lewat kolaborasi tiga penulis yakni Bagus Bramanti, Senoaji Julius, dan Hilman Mutasi.

Loading...

Sementara itu, jajaran pemeran Benyamin Biang Kerok 2 diisi oleh nama-nama aktor ternama yang sebagian telah sejak lama malang melintang di industri perfilman Indonesia. Termasuk di antara para pemeran film ini adalah Reza Rahadian, Delia Husein, Rano Karno, Meriam Bellina, Adjis Doaibu, Aci Resti, Qomar, Lydia Kandou, dan Hamka Siregar.

 

Sinopsis

Dari markas bos mafia Said (Qomar), Pengki (Reza Rahadian) berhasil mengambil jam saku sekaligus bukti kejahatan sang bos mafia. Ingatan ayah Pengki, Sabeni (Rano Karno), tentang sebuah kejadian di masa lalunya menuntun Pengki pada informasi bahwa ternyata jam saku tersebut adalah sebuah petunjuk menuju lokasi harta karun yang tersimpan jauh di jantung hutan Kalimantan. Bersama dengan dua kawan setianya, Somad (Adjis Doaibu) dan Achie (Aci Resti), Pengki pun berniat untuk mencari harta karun tersebut.

 

Review

Tentu ada alasan mengapa film klasik Benyamin Biang Kerok (1972) dipublikasikan dengan menyertakan nama sang legenda meski tokoh utamanya justru bernama “Pengki”.  Di dekade itu, Benyamin Sueb telah berhasil tampil mengesankan sebagai seniman berbakat yang memiliki autentisitas dalam gayanya.

Jika menonton film-film lama Benyamin, termasuk film Biang Kerok, kita akan dapat memahami dari mana karisma ini berasal. Ia adalah seniman sekaligus komedian secara natural. Beberapa berpendapat komedi Benyamin adalah gaya komedi yang sering muncul karena luapan kreativitas spontan sang seniman.

Menengok kesuksesan Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1 (2016), tak heran jika hanya butuh waktu kurang dari setahun bagi Falcon Pictures untuk kembali menaungi proyek remake dari film klasik lain. Benyamin Biang Kerok, di antara banyak film klasik lain, jelas adalah salah satu pilihan paling potensial.

Dalam film pertamanya, karakter Pengki diperkenalkan sebagai sosok anak muda Betawi yang merupakan putra dari seorang wanita pengusaha kaya (Meriam Bellina) dan Sabeni, mantan pendekar silat yang berubah menjadi sopir opelet. Pertemuannya dengan seorang wanita bernama Aida (Delia Husein) menyeret Pengki dalam dunia kriminal yang dikuasai para bos mafia di ibukota. Salah satu dari mafia itu adalah Said, yang bisa bebas dari jeratan hukum berkat permainan kotornya menyuap para hakim.

Film kedua Benyamin Biang Kerok melanjutkan kisah dalam film pertamanya. Tetapi, bukan lagi Said yang menjadi tokoh antagonis utamanya, melainkan bos mafia besar lain bernama Hengki. Jika film pertama Benyamin Biang Kerok memadukan genre komedi, aksi, dan kejahatan, sekuelnya kali ini menambahkan unsur petualangan ke dalamnya. Sebab, petualangan Pengki dan kawan-kawannya kali ini berbuntut pada misi pencarian harta karun.

Jika premis di atas terdengar absurd, begitupun eksekusinya. Entah karena alasan apa, para kreator film ini memandang bahwa misi pencarian harta karun bisa menjadi narasi yang menarik untuk mengembangkan kisah dari film pertama. Premis ini bahkan mungkin sekilas terasa mirip dengan konsep cerita dalam film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 2 (2018) yang juga berpusat pada misi pencarian harta karun.

Namun, tak seperti kesuksesan dua film pertama Warkop DKI Reborn yang juga diproduksi oleh Falcon Pictures, seri modern Benyamin Biang Kerok ini menjadi remake yang problematik. Begitu dirilis, film pertamanya mendapat protes dari komunitas Perkumpulan Betawi yang merasa ada ketidaksesuaian nilai pada film itu dengan versi orisinalnya.

Kedua film dalam seri remake terbaru ini memang mengusung konsep dan jalan cerita yang sepenuhnya berbeda dengan Biang Onar versi Benyamin Sueb. Hanung dan timnya menciptakan karakter Pengki yang baru dengan latar belakang karakter dan jalinan kisah yang berusaha mereka kemas dalam konsep lebih modern. Tetapi, bukannya terasa sebagai pencapaian inovatif, hal ini justru terasa seperti strategi komersial semata.

Benyamin Biang Kerok 2, jika dirangkum, adalah sebuah film yang kekurangan esensi dan tidak benar-benar sadar konsep cerita seperti apa yang ingin disampaikannya. Yang paling absurd adalah kehadiran unsur fantastis seperti gadis android, kesaktian para pesilat, prajurit wanita dengan kekuatan serupa macan, serta beruang ajaib dalam film ini.

Dengan ketidaksiapan efek visual dan editing untuk menampilkannya, semua hal yang mungkin dimaksudkan sebagai inovasi itu justru mendegradasi kualitas film Benyamin Biang Kerok 2. Model penceritaan kisahnya yang terlalu dramatis serta akting kaku dari para cameo film membuat kita seperti menonton sinetron bergenre fantasi di televisi yang berasal dari tiga dekade lalu.

Rangkaian peristiwa dalam film ini terasa disusun dari gabungan ide kreatif yang acak dan tidak membentuk pola sama sekali, dengan tujuan utama untuk menampilkan efek sensasional semaksimal mungkin. Terutama, akhir kisahnya yang sungguh terasa janggal dan sekali lagi, absurd.

Reza Rahadian bisa jadi adalah salah satu aktor method Indonesia paling berbakat di era kontemporer. Namun, karakterisasi Pengki dalam seri modern Benyamin Biang Kerok tak menyisakan ruang baginya untuk menghidupkan karisma sang legenda Benyamin Sueb. Begitu pula segudang aktor kawakan lain di film ini yang talentanya menjadi tak berarti berkat dialog serta konsep cerita yang dangkal.

 

Kesimpulan

Benyamin Biang Kerok 2 menjadi film kedua dari seri remake film klasik Benyamin Biang Kerok yang dulunya dibintangi oleh seniman legendaris Benyamin Sueb. Mengusung konsep cerita yang benar-benar berbeda dari versi orisinalnya, sekuel dari versi moden ini menggabungkan genre komedi, drama, aksi, dan petualangan. Sayangnya, meski mengembangkan sepak terjang Pengki dan kawan-kawan ke arah yang sepenuhnya baru, Benyamin Biang Kerok 2 masih mewarisi berbagai problem yang sama dari film pertamanya.

 

Note: Gulir/scroll ke bawah untuk melihat rating penilaian film.

Loading...

Review Film Benyamin Biang Kerok 2 (Disney+ Hotstar, 2020) – Sekuel dari Adaptasi Modern Benyamin Biang Kerok
6Overall Score
Reader Rating 1 Vote
5.7