Dilan 1990 adalah salah satu fenomena terbesar dalam dunia perfilman Indonesia. Bagaimana tidak, filmnya meledak dipasaran dengan 6.3 juta penonton, hanya kalah dari Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 yang mendapatkan 6.8 juta penonton. Kemudian juga, Dilan dan Milea telah menjadi ikon pasangan dalam sejarah perfilman Indonesia selain Galih dan Ratna di film Gita Cinta dari SMA dan tentunya Rangga dan Cinta di film Ada Apa dengan Cinta. Tentu tidak heran jika ada sekuelnya yaitu Dilan 1991 yang telah rilis sejak 28 Februari 2019 dan film ketiganya Milea yang rencananya akan rilis tahun depan.

Sejak tulisan ini dibuat, Dilan 1991 pun sudah membuat sejarah dan fenomena dengan meraih 800rb penonton pada hari pertamanya saja dan itu merupakan jumlah penonton terbesar pada hari pertama pemutaran sepanjang masa di Indonesia, mengalahkan Avengers: Infinity War yang hanya berjumlah 600rb penonton. Baca: Kalahkan Avengers: Infinity War, Dilan 1991 Pecahkan Rekor Film dengan Penonton Terbanyak

Dilan 1991 langsung melanjutkan kisah cinta Dilan (Iqbaal Ramadhan) dan Milea (Vanesha Prescilla) pada film Dilan 1990. Dilan 1990 ditutup dengan jadiannya mereka berdua dalam sebuah naskah Proklamasi Dilan. Sekarang mereka berdua dihadapi fakta kalau pacaran tidak seindah masa-masa PDKT. Milea sekarang sudah memiliki suara lebih lantang dan keras kepada Dilan untuk melarangnya ikut geng motor dan melarangnya ikut perkelahian dengan geng lainnya.

Loading...

Kekhawatiran Milea mencapai puncaknya, melihat teman dari Dilan dan Milea yang menjadi korban meninggal dunia karena keributan antar geng. Sehingga Milea dengan terpaksa mengancam Dilan putus, supaya Dilan tidak lagi berulah.

Baca Juga: Hati-hati Baper! Ini 10 Kata-kata Romantis Dilan 1991 yang Bakal Buat Senyum-senyum Sendiri!

Trademark dari Dilan 1990 adalah gombalan-gombalan dari Dilan yang membuat hati berbunga-bunga walaupun norak dan cheesy. Namun sayangnya kata-kata Dilan tidak ada peningkatan berarti pada film Dilan 1991 ini, bahkan beberapa mengulangi kata-kata di film sebelumnya. Cukup banyak gombalan-gombalan yang hasilnya jadi memuakkan, cringe, tidak lagi manis atau lucu. Bisa jadi juga karena penonton sudah kebal terhadap gombalannya yang itu-itu saja. Tidak sedikit juga gombalannya yang ga nyambung ataupun luar biasa tidak masuk akalnya itu, khas humor jayus anak SMA. Namun ya tentu seburuk apapun gombalannya, jika masih masa-masa sekolah dan dinaungi cinta, tentu akan merasa sangat romantis dibuatnya bukan?

Baca Juga: Ini 10 Kata-kata Romantis Dilan yang Sukses Bikin Penggemar Baper!

Jika Dilan 1990 lebih berkutat pada manisnya masa-masa PDKT, sehingga banyak orang menginginkan PDKT untuk selama-lamanya itu, sehingga memang minim konflik. Dilan 1991 yang di mana Dilan dan Milea sudah pacaran, jauh lebih banyak terjadi konflik, tidak hanya konflik tentang geng motor, masih ada pula konflik mengenai kecemburuan. Hal ini mengembalikan realita kepada penontonnya, kalau memang cinta itu tidak sepenuhnya indah-indah saja. Namun, sayangnya konfliknya berkutat pada itu-itu saja, terasa dipanjangkan, terasa hambar dan karakter Dilan tidak menarik simpati bagi penontonnya. Penonton tidak bisa mengenal karakter Dilan lebih dalam, mengapa dia berbuat seperti itu. Bisa jadi karena memang karakter Dilan akan lebih didalami pada film Milea tahun dean yang isinya merupakan isi hati dari Dilan.

Tidak ada perkembangan berarti dari akting Iqbaal Ramadhan dalam Dilan 1990 dengan yang sekarang, dia tetap bisa memperlihatkan gaya bad boy-nya itu, beberapa gombalannya pasti akan mengena di hati berbagai remaja wanita yang mengidolakannya, namun tetap saat momen-momen romantis dengan Milea, seperti ada sesuatu yang kurang emosional. Vanesha Prescilla kembali menjadi bintang utama dari film ini, dia adalah rising star yang jika terus konsisten dalam berakting, bisa jadi dia akan menjadi seorang aktris besar nantinya. Pada Dilan 1991, dia harus lebih berakting lebih emosional lagi, kemarahannya kepada Dilan maupun kesedihannya dengan baik dia ekspresikan. Namun porsi tangis-tangisnya terlalu banyak dan tidak nampak perbedaan tangisan antara yang satu dengan yang lain.

Jika pada film pertama kedua karakter begitu dominan, film kedua ini lebih mengeksplorasi karakter kedua orang tua dari Dilan dan Milea, khususnya pada ibu dan bunda mereka. Ibu Milea yang diperankan dengan Happy Salma yang bijak dan lembut, serta yang paling mencolok dan diperankan dengan baik oleh Ira Wibowo yaitu sebagai Bunda Dilan. Dia merupakan sosok yang simpatik, sosok ibu kedua bagi Milea dan tegas dalam bersuara. Penonton daat melihat bagaimana interaksi yang memikat antara Milea dengan Ibu Dilan, selain tentunya interaksi yang masih kuat chemistry-nya antara Milea dan Dilan.

Terdapat unsur nostalgia yang besar pada Dilan 1991, karena tentu berlatar di masa tahun 90an, banyak mobil-mobil lawas, baju-baju bergaya tahun 90an, bioskop tua, suasana kota Bandung yang masih asri dan yang paling mengundang memori klasik adalah kemasan susu Ultra Milk! Namun, ya tentu karena keterbatasan latar tempat lokasi yang bersejarah dan tentu karena keterbatasan budget jika membangun latar, lokasi syuting khususnya pada bagian di jalan raya terkesan hanya di situ-situ saja.

Entah mengapa Milea ini banyak sekali yang mengejar-ngejarnya. Terhitung tidak kurang dari 5 pria yang mengejarnya di film Dilan 1991 ini, walaupun dia sudah mempunyai cowok. Dalam film disebutkan Milea itu cantik dan pintar. Memang cantik, tapi segi pintar tidak diperlihatkan baik dalam Dilan 1990 maupun Dilan 1991. Salah satu cowok yang masih mengejar adalah Kang Adi yang masih saja bermodus dan bermanipulatif saat dia memberikan les privat kepada Milea. Ada adegan yang menimbulkan tawa ngakak saat Kang Adi saat les privat, tiba-tiba datang Dilan dengan puluhan anggota geng motornya itu. Ada satu yang dipaksakan yaitu kehadiran guru creepy yang terus merayu dan menatap dengan penuh nafsu ke Milea, plot cerita ini tidak perlu/penting, hanya satu poin plus di sini, yaitu surat cinta dari guru tersebut kepada Milea yang minimal bisa sedikit mengundang tawa.

Hal yang terbaik dalam film Dilan 1991 adalah bagaimana mereka berdua berkeinginan melakukan ciuman pertama / first kiss. Karena masih malu-malu dan belum siap, mereka berdua menggunakan tangan yang kelima jarinya membentuk kuncup itu sebagai pengganti bibir. Ide yang sungguh brilian dan manis. Terlihat pula akting dari keduanya yang begitu pas memperlihatkan bagaimana gejolak asmara remaja ingin berciuman disaat pastinya jantung berdegup kencang itu. Dilan 1991 dengan cakap berhasil menceritakan bagaimana ciuman pertama yang begitu spesial dan tentu akan dikenang hingga selamanya itu.

Sedikit mengupas tentang ancaman putus. Mengancam putus lebih merupakan momen yang negatif dan kekanak-kanakan bagi sebagian besar orang, karena bisa dikatakan tidak menghargai makna pacaran maupun pasangannya karena begitu mudahnya kata “putus” diucapkan. Tapi dalam film Dilan 1991, penonton dapat memahami mengapa Milea terpaksa melakukan itu.

Kebanyakan orang-orang sudah mengetahui akhir cerita Dilan 1991, terdapat petunjuk yang sangat kuat pada film Dilan 1990 maupun 1991 untuk endingnya itu, apalagi kalau mendengar dengan seksama lagu-lagu soundtrack dari Dilan 1990 maupun 1991. Endingnya sendiri cukup menyentuh hati, apalagi adegan memori nostalgia mengunjungi berbagai tempat kenangan masa lalu saat berpacaran itu. Tentu saja memori yang sangat indah itu tidak akan lekang oleh waktu sampai kapanpun.

Kesimpulan Akhir:

Dilan 1991 lebih menghadirkan realita percintaan dengan berbagai konfliknya di mana Dilan 1990 lebih fokus kepada manisnya percintaan. Namun sayangnya konfliknya terasa hambar dan dipanjang-panjangkan. Kemudian juga, tidak seperti di film Dilan 1990, karakter Dilan 1990 ini tidak dapat menarik simpati bagi penontonnya, gombalannya pun sudah tergolong basi dan kurang mengena.

Hal yang terbaik dari Dilan 1991 adalah bagaimana dapat menceritakan begitu spesialnya, manisnya sekaligus menegangkannya saat-saat ciuman pertama / first kiss. Kemudian tentunya juga bagian akhir film yang ditutup dengan baik, nostalgik dan cukup menyentuh hati itu. Hal yang patut dipuji juga adalah penggunaan voice over yang disuarakan oleh Sissy Priscillia (Milea saat dewasa) cukup efektif dalam membangun perasaan.

P.S. Ada sebuah adegan setelah kredit yang mengisyaratkan film berikutnya yang berjudul Milea.

Sumber Foto: Max Pictures

Loading...

Review Film Dilan 1991 (2019) - Kisah Pacaran Dilan dan Milea yang Penuh dengan Konflik
6.5Overall Score
Reader Rating 0 Votes
0.0