Downhill adalah film buatan ulang dari film tahun 2014 Force Majeure. Saya belum menonton Force Majeure, tetapi saya mengetahui kalau keduanya memiliki cerita yang sama. Dan saya juga mengetahui kalau orang-orang jauh lebih menyukai film itu daripada Downhill, karena mereka mengatakan kalau Force Majeure berhasil menangkap beratnya tema yang dibawa sembari diberikan humor yang seimbang, sementara Downhill? Tidak seberhasil film sebelumnya.

Di film ini, kita diceritakan sebuah keluarga yang sedang berlibur ke pegunungan es yang indah di Austria. Di keluarga ini kita melihat sang ayah, Pete (Will Ferrell) yang sering terlihat sibuk dengan telepon genggam miliknya, dan kemudian ada sang ibu, Billie (Julia Louis-Dreyfus) yang hanya ingin berlibur dengan keluarganya. Tidak lupa kedua anaknya, Finn (Julian Grey) dan Emerson (Ammon Jacob Ford).

Dari awal film memang sudah terlihat rencana mereka tidak berjalan dengan lancar. Saat memasuki penginapan, mereka barulah mengetahui kalau penginapan mereka ini bukan penginapan untuk keluarga. Charlotte (Miranda Otto) yang menjadi pemandu mereka, mengatakan kalau penginapan mereka ini adalah “Ibiza untuk Pegunungan Alpen.” Tetapi Pete dan Billie tahu kalau ini tidaklah akan menghentikan rencana liburan mereka. Hanya tempat menginap, pikir mereka.

Loading...

Namun masalah yang sebenarnya datang saat mereka sedang ingin menikmati makan siang di sebuah tempat makan yang berlokasi di kaki gunung. Masalah itu berupa salju longsor. Otoritas menyebut longsor itu terkendali, namun semakin lama salju semakin membesar dan mendekat. Saat sudah di depan mata, Pete dengan cepatnya mengambil telepon dari atas meja dan langsung lari, meninggalkan keluarganya yang masih duduk dan panik.

Mereka tidak apa-apa, untungnya. Dan Pete harus balik ke meja mereka, menganggap tidak terjadi apa-apa dan lanjut memesan sup. Kejadian itu akhirnya membuat hubungan keduanya merenggang, di mana Billie menganggap Pete rela meninggalkan keluarganya demi keselamatan dirinya. Pete membuat situasi lebih parah dengan mengatakan kalau dirinya tidak lari sama sekali, mengatakan kalau dia tidak bisa lari dengan sepatu ski.

Jika didengar begitu saja, maka ceritanya terasa berat dan kelam. Di Downhill, kita melihat bagaimana hubungan rumah tangga yang retak karena suatu kejadian dan itu susah untuk dilihat karena kita tidak nyaman melihatnya, sama seperti saya tidak nyaman menonton Revolutionary Road. Keduanya beragumen bahwa pendapat mereka benar dan pendapat yang satunya salah, dan itu menyebabkan liburan mereka kacau.

Tema yang dibawanya memanglah berat, dan menarik sebetulnya karena kita berkesempatan untuk melihat apa yang dilakukan baik oleh Pete maupun Billie dalam menghadapi masalah tersebut. Kita diberikan kesempatan untuk mempelajari apa sih yang sebaiknya dilakukan kalau menghadapi masalah ini, karena masalah rumah tangga bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Tema rumah tangga memang cukup tangguh untuk dibawa ke dalam film, namun Downhill berhasil membuat masalah itu sesuatu yang menarik karena ceritanya yang memang unik.

Sayangnya, cerita film terkadang terasa menghilang begitu saja karena film ini memiliki komedi yang begitu hambar, bahkan saya sulit untuk mencari di mana letak lucu film. Iya, film ini memiliki momen yang menjanjikan untuk menjadi momen komedi, terutama karena film ini lebih menggunakan komedi gelapnya, namun justru malah menghasilkan banyak momen yang lebih membuat penonton menggaruk kepala daripada tertawa.

Sungguh menyedihkan, karena saya menyukai chemistry yang dimiliki Julia Louis-Dreyfus dan Will Ferrell. Keduanya adalah komedian yang lucu dan mereka sudah berulang kali menunjukkannya, tetapi sayangnya di sini mereka terlihat kesulitan untuk membawa humor yang dimiliki film. Keduanya pun juga sudah terlihat seberusaha mungkin membawakan komedi, dengan kekonyolan Ferrell dan kepolosan dalam tingkah lakunya Louis-Dreyfus, namun tetap saja komedinya terasa hambar.

Namun masih ada beberapa momen bagus yang dimiliki Downhill. Seperti bagaimana saat Billie bercerita kepada Rosie (Zoë Chao) — pacar dari temannya Pete — bahwa dirinya juga sadar bahwa ia salah, apalagi Pete juga sedang berduka karena ayahnya telah meninggal 8 bulan yang lalu. Di sini, untuk sesaat kita dapat melihat sisi Billie yang lebih sensitif dari sebelumnya.

Tetapi tetap saja, komedinya yang tidak lucu juga pada akhirnya mengorbankan cerita yang dimilikinya, di mana film yang seharusnya mengangkat dan menonjolkan tema berat yang dimilikinya malah hancur lebuh karena kita kesulitan untuk menangkapnya. Kita yang seharusnya merasa tidak nyaman karena betapa rumitnya masalah mereka, kita malah merasa tidak nyaman karena bagaimana film ini terasa sangatlah datar dan menenggelamkan cerita yang sesungguhnya.

Jika saja Nat Faxon dan Jim Rash, yang berperan sebagai sutradara dan penulis (bersama Jesse Armstrong), ingin lebih mengangkat dan menonjolkan sisi cerita yang lebih berat dan lebih kelam maka mungkin saja Downhill bisa terasa berbeda. Kita diberikan kesempatan untuk mendapatkan cerita yang bisa saja meninggalkan jejak yang dalam pada diri kita, dan kita tidak mendapatkan kesempatan itu di film ini.

Loading...