Film Hustlers yang diangkat dari artikel karya Jessica Pressler tentang skandal para penari erotis yang melakukan berbagai trik untuk menguras dompet para lelaki hidung belang pengunjung klub telanjang secara ilegal, termasuk dengan melibatkan obat untuk membius para korbannya.

Disutradarai oleh Lorene Scafaria dan dibintangi oleh Jennifer Lopez, Constance Wu, Lili Reinhart, Keke Palmer, Julia Stiles dan Madeline Brewer, film Hustlers akan ditayangkan di Indonesia mulai tanggal 18 Oktober 2019.

film Hustlers

Loading...

Sinopsis

Dorothy (Constance Wu) yang memiliki nama stripper Destiny sedang mengalami masa sulit saat baru pindah ke New York dan menari di sebuah klub telanjang demi mempertahankan hidup dan membantu membayar hutang hipotek neneknya. Banyaknya potongan uang dari para karyawan klub dan kesulitan beradaptasi membuat Dorothy nyaris menyerah.

Untungnya datang Ramona (Jennifer Lopez) yang dengan tulus membantu untuk mengajarinya berbagai teknik pole dancing dan menari melayani pelanggan. Berdua mereka mengalami masa keemasan menjadi penari erotis dengan penghasilan yang cukup lumayan. Itu berlangsung sampai kejatuhan ekonomi di Amerika di periode tahun 2008.

Para pelanggan berkurang, Dorothy pun terpaksa berhenti bekerja, tinggal bersama seorang pria brengsek dan memiliki anak. Di tengah kesulitannya membesarkan anak, Ramona datang kembali dan menawarkan sebuah pekerjaan ilegal untuk menguras uang para lelaki hidung belang bersama Mercedes (Keke Palmer) dan Annabelle (Lili Reinhart). Muslihat mereka berlangsung mulus sampai sebuah kejadian membalikkan nasib mereka sampai harus berurusan dengan hukum.

film Hustlers

Ulasan

Diceritakan dengan gaya wawancara dipadu adegan-adegan flashback yang mendominasi plot demi menceritakan kisah yang terjadi dalam periode antara tahun 2003-2014, Hustlers berjalan menarik dan engaging di sepanjang 110 menit durasinya. Naskah yang juga ditulis oleh sang sutradara Lorene Scafaria (Seeking A Friend for the End of the World, The Meddler).

Diangkat dari artikel berjudul The Hustlers at Scores karya Jessica Pressler, Lorene menepis persoalan kebenaran ceritanya dengan mempersembahkan naskah film yang tidak hanya menceritakan kisah para penipu, tetapi secara cerdik menyelipkan isu sosial tentang woman empowerment dalam film berlatar di New York ini.

Sebagai film yang mengangkat kehidupan para penari erotis, Lorene tidak terjebak pada objektifikasi melainkan dengan gamblang menunjukkan pahit manis kehidupan di balik layar para stripper tersebut. Lorene dengan baik menunjukkan bahwa karakter-karakter stripper dalam film ini adalah manusia biasa yang punya banyak masalah personal, masalah keluarga dan penuh dilema dalam hidupnya untuk memiliki pekerjaan yang berbeda.

film Hustlers

Penulisan karakterisasi dalam film yang diinspirasi dari kejadian nyata memang sedikit tricky, dan semua karakter dalam film ini memiliki kedalaman dimensi yang sangat baik. Sama sekali tidak ada karakter sempurna di dalam film ini, di luar karakter mereka sebagai penipu. Karakter Ramona milik Jennifer Lopez (Maid in Manhattan, The Cell) menjadi yang paling menonjol berkat ketangguhannya, sifat pantang menyerah plus keinginan kerasnya untuk mandiri. Ramona menjelma menjadi sebuah karakter yang menggambarkan wanita yang mandiri dan tidak tergantung orang lain.

Berpusat pada narasi yang disampaikan oleh Dorothy saat diwawancarai Elizabeth (Julia Stiles) berkaitan dengan kasus penipuan yang Dorothy dan kawan-kawan lakukan, film ini memberikan kejutan mengenai apa yang terjadi di klimaks film dengan baik. Penonton dibuat menerka-nerka apa sebenarnya yang terjadi di antara mereka hingga bisa berurusan dengan hukum dan siapa yang berkhianat.

Secara teknis, lazimnya film-film drama, tidak ada yang istimewa dari sisi pengambilan gambar. Ada sedikit pertanyaan akan keputusan memakai kamera handheld di beberapa adegan, karena menurut penulis tidak bermakna dan beresiko membuat penonton menjadi pusing. Tidak ada keistimewaan lebih di luar dari tata busana karya Mitchell Travers (Ocean’s Eight) dan musik yang mendukung mood film.

film Hustlers

Busana para karakter dalam Hustlers sangat menawan dengan fashion yang disesuaikan dengan para karakternya. Saat menari erotis pun ragam bikini dan pakaian sexy cukup menarik perhatian, meskipun beberapa agak terganggu dengan sensor blur yang mewarnai film dengan rating 21+ ini. Penulis masih tidak habis pikir, sudah kena sensor potong 6 menit dan klasifikasi 21+, masih saja disensor blur.

Musik yang didominasi oleh genre hip-hop sangat baik membawa mood film yang menggambarkan suasana di klub telanjang, suasana hura-hura di masa jaya para penari erotis serta saat Ramona dkk melancarkan aksinya. Pilihan lagu yang cukup baik dilakukan oleh tim penata musik.

Secara akting, Jennifer Lopez benar-benar menunjukkan kualitas aktingnya yang kerap diragukan oleh berbagai pihak. Constance Wu (Crazy Rich Asians) sebenarnya juga cukup baik, tapi karena karakternya cenderung dibawah dominasi Ramona, menjadikannya terasa dominan mellow. Walaupun begitu, ada satu momen di saat Dorothy harus menyelesaikan masalah tanpa Ramona, dan Wu menunjukkan kualitas aktingnya di dalam adegan itu.

film Hustlers

Lili Reinhart (Serial Riverdale), Keke Palmer (Akeelah and The Bee) serta Madeline Brewer (Cam) memberikan dukungan yang baik sebagai supporting actresses dalam film ini. Kredit paling besar diberikan pada Wai Ching Ho (serial Daredevil) pemeran nenek Dorothy yang mampu membuat iba namun juga memiliki momen interaksi lucu dengan Ramona.

Ada kekurangan dalam film, utamanya dari sisi editing yang mengganggu aliran plot secara keseluruhan. Alur plot yang berjalan maju mundur memang memiliki konsekuensi sulit diikuti oleh penontonnya, termasuk penulis. Beberapa kali penulis mesti mengingat-ngingat ini setting tahun berapa, kejadian ini setelah apa, dan lain-lain. Alhasil jadi sempat tidak fokus pada beberapa momen akibat harus mengingat-ngingat terlebih dahulu. Transisi gambar, pembedaan model rambut, gaya berpakaian karakter tidak banyak membantu dalam membedakan setting tahun dalam film ini. Ini bisa jadi masalah besar bagi penonton yang sulit fokus dan konsentrasi.

Kesimpulan Akhir

Hustlers tidak hanya menceritakan kisah para penari erotis yang melakukan penipuan pada pria-pria hidung belang saja, namun memberikan pemahaman tentang kehidupan berat para stripper dan menunjukkan betapa sulitnya hidup menjadi perempuan di dunia ini. Inspiratif tanpa harus menggurui dan  cerdas bercerita meski memiliki alur yang agak memusingkan, film Hustlers sangat layak untuk ditonton untuk menikmati pembuktian akting Jennifer Lopez sekaligus melihat dan memahami karakter wanita-wanita hebat dan mandiri dalam film ini.

Note: Gulir / scroll ke bawah untuk melihat rating penilaian film

Loading...

Review Film Hustlers (2019) - Akting Menawan Jennifer Lopez Sebagai Penari Erotis Penuh Muslihat
7Overall Score
Reader Rating 1 Vote
6.8