Franchise film Men in Black (MIB) merupakan sebuah film fiksi ilmiah aksi komedi berdasarkan komik dari Malibu / Marvel. Pertama kali diluncurkan pada tahun 1997 dan langsung mendapatkan kesuksesan luar biasa dengan mendapatkan total 589 juta dollar AS di seluruh dunia, film kedua di tahun 2002 dan ketiganya 2012 pun tidak kalah sukses dengan mendapatkan 441 juta dollar AS dan 624 juta dollar AS.

Film keempatnya yang berjudul Men in Black: International merupakan sebuah spin-off atau dapat dikatakan sebagai reboot dan telah tayang sejak hari ini 19 Juni 2019 di bioskop-bioskop Indonesia.

Loading...

Sinopsis:

Pada tahun 1996, Molly Wright dari atas kamarnya melihat orang tuanya di-neuralysed oleh 2 agen Men in Black (MIB) sehingga kedua orang tuanya lupa ingatan saat menemukan alien. Molly kemudian membantu alien tersebut menyelamatkan diri.

23 tahun kemudian, Molly (Tessa Thompson) masih penasaran dengan para pria berjas hitam itu dan ingin sekali menjadi agen Men in Black. Selama ini Molly selalu meneliti dan mempelajari alien dan alam semesta. Suatu hari, Molly akhirnya berhasil menemukan jejak alien dan bertemu dengan agen Men in Black. Molly mengikuti agen tersebut hingga sampai ke dalam markasnya.

Agent O (Emma Thompson) yang merupakan salah satu petinggi MIB, tadinya ingin menghilangkan ingatan Molly, akhirnya terkesan terhadap kegigihan dari Molly sehingga mengangkatnya menjadi agen M dengan status percobaan dan ditugaskan melakukan misi bersama dengan agen H (Chris Hemsworth).

Review:

Keputusan besar dengan tidak lagi menyertakan kedua tokoh utama yaitu Will Smith dan Tommy Lee Jones dalam film Men in Black: International ini selain karena masalah budget, dikarenakan juga untuk penyegaran. Sekilas memang berhasil karena Men in Black: International memiliki tokoh seorang jagoan wanita yang cukup menarik dalam sosok agen M, dia merupakan sosok yang gigih dan pintar dalam melakukan segala misi-misinya dan lagi dia turut memberikan sindiran-sindiran tentang feminisme mengapa selama ini tidak disebut “Woman in Black”. Selain itu tentu penyegaran aktor/aktris Chris Hemsworth yang berwajah ganteng dan bertubuh atletis itu dan juga wajah cantik Tessa Thompson. Sayangnya kharisma Tommy Lee Jones tidak terlihat lagi dan penampilan komedi dari Will Smith tidak mampu ditandingi oleh Chris Hemsworth dan Tessa Thompson. Catatan khusus untuk Chris Hemsworth, pada film ini aktingnya sangat standar saja, bisa dikatakan mengkasting Chris Hemsworth hanya untuk sebagai pemanis, apalagi mengingat di beberapa adegan film, wajah dan tubuhnya sering dieksploitasi untuk memikat para wanita baik manusia maupun alien.

Jika dalam film-film Men in Black sebelumnya terdapat cukup banyak pesan maupun komentar sosial terhadap outsider / orang-orang terbuang / imigran yang diceritakan sebagai alien yang tidak memiliki tempat tinggal atau dikucilkan oleh manusia, kali ini tidak ada lagi. Men in Black: International dapat dikatakan hampir sama sekali tidak ada pesan atau statement yang ingin disampaikan, sehingga terasa kosong. Men in Black: International hanya berupa hiburan saja dan untungnya film ini cukup menghibur, walau di awal-awal dan pertengahan terkadang membuat bosan. Kabarnya lagi memang ada perbedaan visi antara sutradara F. Gary Gray dan produser Walter F. Parkes. Walter kabarnya ingin membuat film ini murni hiburan saja dan bahkan kabarnya Walter sempat menyutradarai beberapa bagian dan lagi film Men in Black: International diedit sesuai dengan keinginan dari Walter.

Hampir tidak ada hubungan antar film Men in Black: International dengan film Men in Black 1-3, hanya diperlihatkan beberapa referensi kepada film sebelumnya dalam bentuk lukisan, beberapa alien dan tentu alat neuralyzer yang sangat khas itu.

Penampilan komedik kurang tampil dalam Chris Hemsworth dan Tessa Thompson, mereka berdua lebih sering tampil konyol. Chemistry mereka berdua juga kurang terasa, mereka lebih sering beraksi sendiri-sendiri, tidak seperti interaksi mereka saat di film Thor maupun Avengers yang lebih memikat. Untungnya masih ada komedian Kumail Nanjiani yang mengisi suara alien bernama Pawny. Humor-homor segar dan tentunya kocak selalu hadir setiap kali alien yang bertubuh kecil nan imut itu beraksi.

Sesuai sebutannya yaitu international, film ini tidak semua berlatar di kota New York lagi melainkan terdapat kota London sebagai salah satu markas Men in Black, gurun pasir dan kota Maroko yang padat, indahnya laut biru di Mediterania, rumah bersejarah di Italia dan romantisnya Eifel Tower di kota Paris. Tentunya akan memanjakan mata para penontonnya.

Kesimpulan Akhir:

Murni hanya sebagai hiburan, Men in Black: Internasional tidak memiliki kedalaman baik segi cerita, karakter maupun statement yang ingin disampaikan seperti film Men in Black 1-3. Namun untungnya, film ini jelas cukup menyenangkan, cukup lucu dan adegan aksinya sendiri lumayan seru, walau pada awal dan pertengahan film terasa sedikit membosankan.

Loading...

Review Film Men in Black: International (2019) - Aksi Segar Chris Hemsworth dan Tessa Thompson dalam Memberantas Alien-Alien Jahat
6.5Overall Score
Reader Rating 1 Vote
5.8