Selama satu dekade terakhir, produksi film drama komedi romantis remaja bisa dibilang semakin jarang dibuat. Tontonan generasi masa kini kebanyakan datang dari genre superhero, action, dan horor. Setidaknya, dalam beberapa tahun terakhir, Netflix mencoba menghadirkan kembali tontonan remaja lewat sederet film orisinalnya. Di bulan Mei ini, Netflix kembali merilis salah satu film drama komedi romantis remaja andalannya yaitu The Half of It. .

Sinopsis:

Mengambil latar tempat fiktif di kota kecil Squahamish, The Half of It mengikuti kisah dari Ellie Chu (Leah Lewis), seorang gadis SMA pemalu namun cerdas yang tinggal bersama sang ayah yang tak pandai berbahasa Inggris (Collin Chou). Kepintarannya tersebut digunakannya sebagai ide bisnis, di mana ia menjual jasa untuk mengerjakan tugas teman-teman sekelasnya.

Loading...

Kehidupannya yang biasa-biasa saja pun mulai berubah ketika seorang anak laki-laki bernama Paul Munsky (Daniel Diemer) mendatanginya untuk meminta tolong menuliskan surat cinta kepada Aster Flores (Alexxis Lemire). Pada awalnya menolak, Ellie pun pada akhirnya setuju ketika ia harus membayar listrik rumahnya yang menunggak dan memaksanya mencari uang tambahan. Tak pernah ia sangka, kegiatan surat menyurat tersebut perlahan mengubah hidupnya menjadi tak terduga.

Review:

Mulai dari tagline “Ini sebuah kisah cinta yang berbeda” hingga kalimat pembuka yang menjelaskan bahwa film ini bukanlah kisah cinta atau setidaknya bukan kisah dengan akhir yang diharapkan oleh para penonton, The Half of It telah menempatkan posisinya dengan jelas sejak awal.

Untuk film remaja, sebenarnya premis The Half of It telah sering digunakan. Namun, Alice Wu menambahkan sentuhan personal lewat karakter utamanya, gadis Tiongkok Amerika dan LGBT yang merupakan refleksi dirinya sendiri. Sebelumnya, karakter ini juga ia gunakan pada film debutnya, Saving Face (2004).

Sentuhan personal yang diberikan Wu dalam film ini menambah dimensi tersendiri dalam pengisahannya. The Half of It bukan hanya sekedar kisah pencarian cinta yang terus menerus dilakukan oleh manusia semasa hidupnya, namun mempertanyakan jati diri dalam prosesnya. Apakah cinta membuat seseorang berpura-pura dan menyembunyikan jati dirinya hingga hilang dengan sendirinya atau menuntun seseorang menemukan jati dirinya yang sebenarnya?

Hubungan setiap karakter yang dihadirkan dalam film ini pun tampil begitu manis dan menyentuh. Ellie yang selama hidupnya menyendiri menemukan sosok yang dapat membuatnya dirinya terbuka dan merasa dimengerti lewat surat menyurat dengan Aster. Begitu pun sebaliknya, Aster yang memiliki paras yang cantik dan pacar populer ternyata selama ini merasa tidak berada pada tempat yang seharusnya. Perlahan, ia bisa menyampaikan apa yang sebenarnya ada di benaknya ketika bertukar pesan dengan “Paul”. Perubahan dalam hidup Ellie juga terasa lewat kehadiran Paul, sosok yang sangat berbeda darinya namun ternyata juga mampu memahaminya dengan cara yang berbeda.

Alur kisah yang mengalir dengan lancar ini semakin menghanyutkan dengan akting dan chemistry satu sama lain dari ketiga aktor utamanya terlepas dari fakta bahwa ini merupakan debut pertama ketiganya sebagai bintang utama di film layar lebar. Yang paling menarik dari ketiganya adalah Lemire, yang tampil menghipnotis dengan ekspresi wajahnya yang penuh makna walaupun ia tidak berkata-kata.

Satu bagian terbaik dari film ini adalah adegan di gereja menjadi titik puncak dari segala hal yang ingin disampaikan oleh The Half of It. Usai menyaksikan film ini, bisa jadi penonton akan mempertanyakan apakah mereka telah membuat goresan terberani dalam hidup mereka dan apakah sebenarnya makna kata cinta.

Kesimpulan Akhir:

The Half of It merupakan sebuah film remaja tentang pencarian cinta dalam berbagai bentuk termasuk cinta kepada diri sendiri, keluarga dan sahabat. Bittersweet menjadi satu kata yang cocok untuk menggambarkan akhir dari kisah ini.Film ini tentunya akan sangat cocok ditonton oleh orang-orang yang mencoba mencari tontonan kisah cinta remaja yang segar dan berbeda namun penuh makna dan dekat dengan kehidupan dalam pengisahannya.

Note: Scroll/gulir ke bawah untuk melihat rating penilaian film

Loading...

Review Film The Half of It (Netflix, 2020) - Lebih dari Sekedar Kisah Cinta Segitiga
9Overall Score
Reader Rating 0 Votes
0.0