Nama Jordan Peele di dalam dunia perfilman horor di Amerika Serikat langsung mencuat di tahun 2017 berkat filmnya berjudul Get Out, padahal dia adalah sutradara debutan dalam film bioskop. Get Out sangat sukses berkat tangan dinginnya menakut-nakuti penonton sekaligus memberikan kritik sosial mengenai diskriminasi dan stereotip terhadap ras tertentu. Tidak heran jika The Academy mengganjarnya dengan Piala Oscar untuk Naskah Asli Terbaik. Di tahun 2019 ini, Jordan Peele kembali dengan film horor terbarunya berjudul Us yang kembali akan memprovokasi pikiran dari penontonnya. Us tayang mulai hari ini, 20 Maret 2019.

Pasangan suami istri Gabe Wilson (Winston Duke) dan Adelaide Wilson (Lupita Nyong’o) membawa Zora Wilson (Shahadi Wright) dan Jason Wilson (Evan Alex) yang merupakan anak-anak mereka liburan musim panas ke rumah masa kecil Adelaide di Santa Cruz. Tidak disangka di suatu malam mereka diserang oleh 4 orang yang serupa secara fisik dengan mereka seperti halnya doppelgänger.

Loading...

Review:

Menyaksikan Get Out membuat tidak sedikit orang bertanya-tanya apa maksud dari film itu, Us pun begitu, bahkan bisa jadi akan menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban, mulai dari kampanye melawan kelaparan bernama Hands Across America hingga maksud dari ayat alkitab Yeremia Pasal 11, Ayat 11. Us dapat dikatakan film tentang kehidupan berkeluarga di Amerika Serikat pada umumnya. Gabe dan Adelaide tidak sepenuhnya berbahagia masih ada disfungsi keluarga dalam kehidupan mereka, makanya Gabe dan Adelaide membawa anak-anak mereka berlibur. Mereka juga bertemu dengan temannya yaitu pasangan suami istri Josh Tyler (Tim Heidecker) dan Kitty Tyler (Elisabeth Moss) dengan kedua anak kembarnya. Keluarga Josh merupakan sosok dari keluarga kaya raya yang didamkan oleh Gabe, padahal jika melihat lebih dalam lagi keluarga Josh tidak berbagia sama sekali walau diberikan kelimpahan, mereka sering berkata kasar dan tidak peduli satu dengan lainnya.

Doppelgänger merupakan sebuah fenomena bagaimana seseorang yang sangat mirip atau serupa dengan seseorang, namun seseorang tersebut tidak mempunyai hubungan darah dengannya. Konon katanya Doppelgänger merupakan pertanda buruk dan jika bertemu, salah satu harus meninggal / terbunuh / dibunuh. Doppelgänger dalam film Us adalah representasi dari diri sendiri. Us jika diartikan dalam bahasa Indonesia adalah “kita”. Jelas sekali dalam film Us merupakan film tentang melihat diri sendiri dan tidak menunjuk kepada orang lain. Kebanyakan orang tentu takut untuk bersikap menerima kesalahan yang dilakukan oleh diri sendiri, seringkali kita menunjuk orang lain atau ketakutan / berusaha tidak mengakui dari segala keburukan di dalam diri, we’re our own worst enemy! Seperti yang jelas sekali ditunjukan Gabe kepada anaknya Jason, Jason tidak terima disalahkan, kemudian dia mengatakan “Jika kamu menunjuk seseorang, maka satu jari telunjuk akan mengarah kepada orang itu, namun ketiga jari lainnya akan menunjuk kepada diri sendiri”.

Selain makna-makna tentang bagaimana sebuah keluarga di Amerika Serikat dan film tentang “kita”. Cukup banyak beberapa metafora maupun alegori yang penonton dapat merepresentasikannya sendiri-sendiri, apa maksud dari adegan-adegan yang tidak biasa itu. Ada beberapa anggapan kalau Us itu sebenarnya juga merupakan singkatan dari United States, karena memang ini film tentang American Dream. Kemudian ada lagi anggapan kalau narasi berupa tulisan di awal film yaitu lorong kereta bawah tanah yang membentang panjang merupakan representasi dari ras kulit hitam yang masi saja dianggap kelas bawah atau perbedaan status sosial antara yang kaya dan miskin. Mengenai Hands Across America yang terbentang sedemikan panjangnya itu bisa jadi merupakan sebuah tembok yang ingin dibuat Trump, namun ironisnya salah satu karakter di film ini ada yang ingin ke Meksiko, sehingga Jordan Peele seperti ingin memberikan sebuah kritik sosialnya itu. Mengenai ayat alkitab Yeremia Pasal 11, Ayat 11 dapat dikatakan Jordan Peele ingin memberikan suasana apokaliptik dalam isi ayat yang kurang lebih maksudnya adalah Tuhan tidak akan menolong umatnya, jika umatnya tidak ingin berubah / manusia sendiri yang akan menghancurkan peradaban manusia.

Baca Juga: Arti dari Segala Macam Metafora dan Alegori pada Film Us (2019)

Berbagai makna yang jelas terlihat maupun tidak terlihat itu diramu dengan cakap menjadi sebuah horor dengan balutan komedi khas Jordan Peele. Dia kembali memberikan sebuah signature-nya dengan tampilan gambar-gambar close up yang lebih sering memperlihatkan ekspresi kengerian dari para aktor dan aktrisnya. Terkadang memang kebrutalan dan kesadisan yang diperlihatkan sebuah film tidak cukup hanya melalui sebuah adegan-adegan berdarah, tapi juga dapat melihat dari ekspresi-ekspresi dari para pemainnya. Jordan Peele dibantu oleh sinematografer Mike Gioulakis yang namanya mentereng sejak film horor It Follows. Mike Gioulakis dengan piawai memainkan cahaya gelap dan terang sehingga menghasilkan suasana creepy dan atmosfer horor yang sangat. Adegan terbaik tentu saat awal-awal penyerbuan dari 4 orang doppelgänger yang sebelumnya berdiri di depan pekarangan rumah, wajah mereka tidak terlihat, hanya nampak badan saja.

Terdapat cukup banyak referensi film horor lain seperti home-invasion Funny Game, serial tv mistik Twilight Zone hingga horor klasik seperti Invasion of the Body Snatchers, The Shining dan The Birds. Jordan Peele dapat memadukan unsur-unsur itu sekaligus homage terhadap film-film tersebut. Paling terlihat adalah dari film Funny Games bagaimana keluarga itu harus mengikuti segala perintah dari doppelgänger / tiruan mereka yang menimbulkan teror dan berlanjut ke adegan hide and seek layaknya kucing dan tikus yang sungguh sangat menegangkan itu.

Lupita Nyong’o menampilkan kualitas akting terbaik sepanjang karirnya dan bahkan salah satu kualitas akting terbaik dalam dunia perfilman horor. Lupita Nyong’o berhasil menampilkan seorang ibu paranoid yang dikarenakan kejadian pada masa kecilnya itu sehingga dia sangat protektif kepada keluarganya. Kemudian yang paling berkesan adalah saat dia berperan sebagai doppelgänger-nya / tiruan, suara serak seperti orang yang mengalami masalah pernafasan sungguh indimidatif dan menimbulkan efek yang tidak nyaman, walau pada awalnya terlihat lucu. Semakin menjelang akhir dia memberikan sebuah klimaks akting yang sungguh hebat, belum lagi adegan aksi baku hantam seperti berbalet itu yang dengan cakap dikoreografikan.

Pujian akting patut diberikan juga kepada Winston Duke, dia memberikan kesegaran atas segala humor-humornya, dia berusaha menjadi ayah terbaik bagi mereka dan menjadi antidote bagi istrinya yang paranoid itu (Hubungan yang saling dapat memahami satu dengan lainnya dan mampu menutup kelemahan pasangannya). Seringkali suasana yang tadinya tegang/horor menjadi cair kembali berkatnya. Perpaduan horor dan humor ini sungguh baik seperti layaknya rollercoaster ride.

Kedua bintang cilik yaitu Shahadi Wright Joseph dan Evan Alex dapat diberikan acungan jempol, Shahadi berperan sebagai Zora Wilson seorang remaja putri berusia 13 tahun yang sudah beranjak dewasa dan bukan anak kecil lagi, dia tidak lagi mematuhi segala perintah orangtuanya khususnya ibunya. Doppelgänger-nya sungguh memberikan wajah pembunuh berdarah dingin, wajahnya yang paling psikopat dibandingkan dengan doppelgänger. Evan Alex berperan sebagai Jason Wilson yaitu adik dari Zora Wilson, dia contoh anak kecil yang masih hidup di dunianya sendiri. Doppelgänger-nya seperti bukan manusia, tetapi hewan dengan segala kecepatan tingginya itu, sehingga memberikan kengerian tersendiri.

Kesimpulan Akhir:

Suasana penuh teror dan penuh ketidaknyamanan terangkai dari awal hingga ending yang sungguh menohok itu. Us merupakan film tentang keluarga, American Dream dan yang paling penting adalah film tentang “Us” / “Kita”.

Diluar segala macam metafora dan alegori-nya yang sangat banyak dalam film Us, sehingga kembali lagi ke penonton untuk dapat merepresentasikan sendiri-sendiri maksudnya, film Us dapat dirangkum menjadi dua quote yang sangat mengena “When you point your finger at someone, three fingers are pointing back at you.” dan “we’re our own worst enemy”.

Loading...

Review Film Us (2019) - Film Tentang Keluarga, American Dream dan "Us" / "Kita"
8Overall Score
Reader Rating 6 Votes
7.9