Bayangkan rasanya terjebak di sebuah rumah yang sama seumur hidup, di mana tidak ada orang lain yang tinggal di sekitarmu. Segalanya di dunia itu nampak janggal dan palsu; Mataharinya palsu, awannya palsu, makanan dan minumannya pun juga begitu. Oh, dan tak hanya itu, kamu juga harus membesarkan seorang anak yang lebih pas disebut monster.

Entah bagaimana, gambaran gila semacam itu berhasil diterjemahkan oleh Lorcan Finnegan dan Garret Shanley menjadi ide dasar untuk film Vivarium. Finnegan yang juga menjadi sutradara bagi film ini mendapatkan inspirasi dari banyaknya kompleks perumahan di Irlandia yang ditinggalkan setelah terjadi krisis ekonomi di negara itu.

Loading...

Vivarium memadukan genre thriller dan fiksi ilmiah. Film ini pertama kali diputar di Cannes Film Festival pada 18 Mei 2019 sebelum dirilis secara luas pada 27 Maret 2020. Kata Vivarium sendiri, yang secara harfiah berarti kotak tempat menyimpan makhluk hidup yang menyerupai habitat aslinya, menggambarkan konsep umum film berdurasi 97 menit ini.

Vivarium menampilkan kolaborasi Imogen Poots dan Jesse Eisenberg, yang berperan sebagai dua tokoh utama dalam film. Selain keduanya, film ini juga dibintangi oleh Jonathan Aris, Senan Jennings, dan Eanna Hardwicke.

 

Sinopsis

Pasangan muda Gemma dan Tom berencana untuk membeli rumah pertama mereka. Dalam usaha pencarian mereka menemukan rumah impian, keduanya mengunjungi sebuah kantor real estate.

Di sana, mereka disambut oleh Martin, seorang agen real estate yang berpenampilan dan berperilaku aneh. Martin mempromosikan kompleks hunian suburban bernama Yonder dan menawarkan diri untuk mengantar mereka langsung ke lokasi.

Namun, sesampainya di Yonder, Gemma dan Tom segera mendapati diri mereka terjebak di dalamnya. Mereka berusaha melarikan diri dengan berbagai cara dari kompleks perumahan aneh yang menyerupai labirin itu, tetapi selalu gagal.

Sebuah pesan dan kiriman misterius datang beberapa hari kemudian. Pesan itu berisi perintah bagi Gemma dan Tom untuk membesarkan seorang anak mengerikan sebagai syarat keluar dari sana.

 

Review

Vivarium hadir menawarkan sebuah konsep yang inovatif dan kompleks tentang sebuah dunia rekaan. Finnegan bermaksud membuat Yonder sebagai perumpamaan dari isu yang dihadapi oleh generasi milenial berupa tekanan sosial dan ketakutan mereka dengan hidup yang membosankan.

Cukup bisa dipahami mengapa sebagian orang kesulitan menikmati film Vivarium. Bukan hanya Gemma dan Tom saja yang merasa frustasi dengan situasi yang mereka hadapi, penonton pun merasa tekanan yang sama.

Vivarium bukanlah jenis film yang alurnya bisa dengan mudah kita tebak. Kita akan dibuat tak henti bertanya-tanya tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Interaksi antara Gemma dan Tom menjadi kian hampa akan emosi seiring dengan hari-hari yang mereka habiskan di dalam Yonder.

Pada sebagian besar bagian film, Vivarium menampilkan warna kehijauan aneh yang memuakkan dari bangunan-bangunan di dunia sureal itu. Pencahayaan remang-remang yang seakan mendominasi skema warna film ini menambah efek perasaan tidak nyaman yang secara konstan hadir sepanjang film.

Di sisi lain, Poots dan Eisenberg membuktikan performa mereka sebagai aktor berbakat di film ini. Mereka adalah nyawa yang membuat horor dalam dunia Vivarium benar-benar terasa mengerikan. Penampilan Senan Jennings, di usianya yang masih sangat belia, sebagai si anak monster juga patut mendapat sorotan tersendiri.

 

Kesimpulan

Vivarium mencoba mengusik sisi psikis penonton lewat realitas memuakkan dalam dunia rekaan yang ditampilkan. Kekuatan utama film ini, yang berasal dari desain visual dan akting pemerannya, memberi perasaan tidak nyaman sepanjang film melalui atmosfer yang terasa sureal. Vivarium menjadi satu lagi bukti bahwa film thriller sekalipun (meski tak sesolid Get Out (2017) dan Us (2019)) mampu memuat isu sosial penting di dalamnya.

 

Note: Gulir/scroll ke bawah untuk melihat rating penilaian film.

Loading...

Review Film Vivarium (2019) – Ngerinya Terperangkap di Neraka Berkedok Rumah Impian
7.5Overall Score
Reader Rating 1 Vote
9.1