Nama besar grup komedi legendaris Warkop DKI masih menjadi komoditas utama bagi rumah produksi Falcon Pictures untuk mendulang laba. Pasca film Warkop DKI Reborn Jangkrik Boss Part 1 yang meraih predikat film Indonesia terlaris sepanjang masa dengan rekor lebih dari 6,85 juta penonton yang diikuti oleh sekuelnya, Warkop DKI Reborn Jangkrik Boss Part 2 yang meraih 4,08 juta penonton.

Kini, dengan menggaet tiga pemain baru untuk memerankan Dono, Kasino dan Indro dalam sosok Aliando Syarief, Adipati Dolken dan Randy Danistha serta memakai jasa sutradara sekaligus penulis skenario Rako Prijanto, film sekuel atau reboot yang bertajuk Warkop DKI Reborn 3 akan dirilis di bioskop Indonesia mulai tanggal 12 September 2019.

film Warkop DKI Reborn 3

Loading...

Sinopsis

Tiga sahabat senasib sepenanggungan, Dono (Aliando Syarief), Kasino (Adipati Dolken) dan Indro (Randy Danistha) mengalami nasib naas saat mencoba berbuat baik mengembalikan dompet seorang perempuan. Perbuatan baik mereka rupanya dipantau oleh Komandan Cok (Indro Warkop), pimpinan intelejen yang mencoba merekrut Dono, Kasino dan Indro dalam menyelidiki kasus pencucian uang di dalam industri perfilman Indonesia.

Aksi ketiga serangkai sebagai agen rahasia pun dimulai saat mereka berusaha mengilfitrasi sebuah produksi film yang mempertemukan mereka dengan pemilik rumah produksi Amir Muka (Ganindra Bimo) yang gelagatnya mencurigakan. Amir yang terkesan dengan akting Dono, Kasino dan Indro pun mendapatkan ide untuk memasangkan Dono dengan Inka (Salshabilla Adriani) dalam film komedi terbarunya.

Malangnya saat mencoba mengumpulkan bukti saat pesta di rumah Amir, mereka kepergok bersama Inka dan tanpa sengaja terbawa ke Maroko saat sembunyi di dalam kotak kayu. Petualangan Warkop DKI pun beralih ke Maroko untuk menyelamatkan Aisyah (Aurora Ribeiro) anak seorang pemimpin desa di Maroko yang diculik para penjahat dengan bantuan Ahmed (Dewa Dayana), penduduk desa yang aneh lewat keahlian bahasa Indonesianya yang unik.

film Warkop DKI Reborn 3

Ulasan

Cibiran negatif banyak disematkan pada film ini pada saat film Warkop DKI Reborn 3 ini diumumkan akan diproduksi. Dari mulai cibiran soal aji mumpung menguras kocek penonton lewat nama besar Warkop DKI sampai ke pergantian total para cast dari Abimana Aryasatya, Vino G. Bastian dan Tora Sudiro ke Aliando Syarief, Adipati Dolken dan Randy Danistha.

Sutradara Rako Prijanto (Teman Tapi Menikah, Bangkit!, D’Bijis) yang menulis naskah film ini bersama Anggoro Saronto (Bangkit!, 7 Misi Rahasia Sophie) agaknya menanggung beban berat dalam menjaga asa penonton pada umumnya, dan pemerhati serta penggemar Warkop DKI yang menginginkan film sang legenda yang bagus agar tidak merusak citra baik dari nama Warkop DKI.

Hasilnya, well dapat dikatakan film Warkop DKI Reborn 3 ini sebagai film yang tidak jauh berbeda dari film pertamanya. Bagian-bagian komedi yang lucu, kualitas akting para pemain serta sinematografi yang cantik menjadi keunggulan utamanya. Sementara plot cerita yang terasa tidak runut dan logis, melompat-lompat tak tentu arahnya dan dengan mudahnya melompat jauh ke Maroko plus pengkarakteran supporting cast yang eksentrik sampai tahap mengganggu menjadi kendala utamanya.

film Warkop DKI Reborn 3

Plot yang menjadi masalah adalah alasan dan cara karakter Komandan Cok merekrut Dono, Kasino dan Indro, lalu menugaskan mereka serta memberikan pelatihan yang tidak jelas pengadeganannya. Belum lagi saat sudah bertugas, naskah film tidak menjelaskan secara detail apa misi yang mereka emban serta bukti apa yang hendak mereka kumpulkan, lalu mendadak film membanting setir ke Maroko yang plotnya terasa sebagai plot tempelan dan keren-kerenan demi bisa syuting di Afrika.

Menimbang-nimbang berbagai hal sebenarnya sah-sah saja jika menilai film ini bagus karena memiliki kualitas komedi yang lebih baik dari film Warkop DKI Reborn part 1 dan part 2-nya. Terutama komedi parodi film-film Indonesia yang kocak serta permainan bahasa Indonesia terbalik yang njelimet namun lucu. Ditambah lagi kualitas akting Aliando terasa superior dengan Dono versinya yang memiliki gestur, ekspresi dan aksen serta pelafalan dialog yang sangat mirip dengan Dono aslinya. Namun mengingat ini sudah film Reborn yang ketiga, rasa kecewa akan plot cerita yang tidak lebih baik dari Warkop DKI Reborn sebelumnya jadi tak tertahankan lagi.

Sayang sekali memang, padahal kualitas teknis produksi dalam film ini sangat unggul. Utamanya dari sisi sinematografi dan color grading gambar yang cantik. Kualitas gambar dan selera artistik Rako Prijanto yang pernah ia tampilkan dalam film Teman Tapi Menikah dan Asal Kau Bahagia ia tampilkan lagi dalam film ini. Berpadu dengan desain produksi, artistik, tata busana sampai tata rias, tim sinematografi dan editing mampu menciptakan pengalaman sinematik yang apik secara visual.

Untuk sisi audio cukup baik mendukung film, utamanya dari pilihan lagu-lagu yang terbilang menarik. Lagu Cintaku Terbagi Dua yang populer di era 90-an menjadi highlight yang dapat membuat penonton Warkop DKI yang hidup di generasi 1990-an bernostalgia. Sementara kekurangan sisi audio adalah dialog dari karakter Amir Muka yang tidak terdengar jelas.

Catatan lain yang menarik dari sisi produksi yang membedakan film ini dengan film Warkop DKI Reborn sebelumnya adalah minimnya penggunaan spesial efek ala kartun yang melimpah dan berlebihan di film pertamanya. Pendekatan realis dengan gaya komedi membumi agaknya menjadi salah satu poin plus dalam film ini.

film Warkop DKI Reborn 3

Dari sisi akting tidak ada nama lain yang pantas dipuji tinggi selain nama Aliando Syarief (Asal Kau Bahagia) sebagai Dono. Lewat karakternya di dalam film ini, Aliando membuktikan bahwa kualitas aktingnya di atas rata-rata aktor muda Indonesia, meskipun dirinya kerap diremehkan akibat hanya bermain di dalam satu film besar dan terkenal lewat sinetron Ganteng-Ganteng Serigala serta isu hubungan “settingan-nya” yang selalu digembar-gemborkan media dengan Prilly Latuconsina

Kegemilangan Aliando bukan berarti menutupi peran Adipati Dolken (Teman Tapi Menikah, Posesif) dan Randy Danistha, sang keyboardist band Nidji yang kembali berakting setelah dulu sempat tampil dalam film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Adipati dan Randy terlihat berusaha memerankan Kasino dan Indro semirip mungkin dan sebagian besar berhasil. Hanya saja aura Kasino dan Indro zaman dahulu tidak bisa disamai oleh keduanya, berbeda dengan Aliando yang nampak fasih dengan karakter Dono.

Sementara itu para pemain pendukung lainnya tidak mendapatkan banyak screentime yang cukup untuk membuktikan dirinya. Karakter Amir Muka milik Ganindra Bimo (Pariban: Idola Dari Tanah Jawa) yang eksentrik bersama Ahmed milik aktor muda berbakat Dewa Dayana (Asal Kau Bahagia) menjadi dua karakter paling menonjol mengalahkan karisma Salshabilla Adriani dan Aurora Ribeiro (Susah Sinyal, Asal Kau Bahagia) yang menjadi Warkop Girls kali ini.

film Warkop DKI Reborn 3

Kesimpulan Akhir

Mungkin bukan film Warkop DKI Reborn yang terburuk, namun film Warkop DKI Reborn 3 ini masuk jajaran yang lemah dari sisi penceritaan. Meskipun plotnya masih mengikuti pakem dari film Warkop terdahulu, namun faktor perbedaan zaman agaknya sedikit berpengaruh. Gaya Warkop DKI yang melegenda dahulu kala cocok jika ditayangkan di eranya, tapi akan terasa berbeda jika gaya yang sama dipakai di era sekarang.

Memiliki amunisi bintang muda berbakat sebagai pemeran Trio Warkop DKI serta kualitas teknis produksi yang mumpuni, film ini sebenarnya cukup lucu dengan perpaduan gaya komedi konvensional yang menarik dan gaya kekinian yang receh. Warkop DKI Reborn 3 punya potensi untuk menghibur penonton yang murni mencari hiburan tanpa mempedulikan plot cerita yang melompat-lompat seenaknya, ataupun pemerhati Warkop DKI yang sekadar ingin bernostalgia memuaskan rasa rindu pada sosok legenda Dono, Kasino dan Indro.

Note: Scroll / gulir ke bawah untuk melihat rating penilaian film

Loading...

Review Film Warkop DKI Reborn 3 (2019) - Masih Menghadirkan Tawa Meski Dengan Plot Tak Tentu Arahnya
5.5Overall Score
Reader Rating 10 Votes
7.6