Tahun 2019 kemarin merupakan tahun yang fenomenal bagi Adhisty Zara dengan tiga buah film yang menarik perhatian, Keluarga Cemara, Dua Garis Biru dan Ratu Ilmu Hitam. Aktris jebolan grup idol JKT48 melanjutkan kiprah gemilangnya di tahun 2020 dengan berpasangan kembali bersama lawan mainnya di Dua Garis Biru, Angga Yunanda lewat film Mariposa.

Mariposa yang bergenre  drama romantis remaja ini disutradarai oleh Fajar Bustomi (trilogi Dilan) dan merupakan kerjasama dari dua rumah produksi besar di Indonesia, Falcon Pictures dan Starvision Plus. Mariposa akan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 12 Maret 2020.

Sinopsis

Acha (Adhisty Zara) adalah murid baru di sekolah SMA Arwana. Dalam empat bulan bersekolah ia sudah memiliki sahabat bernama Manda (Dannia Salsabilla) dan siswa yang ia taksir, Iqbal (Angga Yunanda). Sifat Acha yang blak-blakan dan punya keinginan kuat untuk mendapatkan yang ia suka membuatnya mengaku terang-terangan bahwa ia menyukai Iqbal dan ingin Iqbal jadi pacarnya.

Loading...

film Mariposa

Iqbal yang terkenal dingin dan berhati batu awalnya cuek dengan sikap Acha, tetapi lama-lama Iqbal merasa terganggu, apalagi ia tengah di dalam tekanan untuk masuk tim olimpiade sains demi mendapat beasiswa seperti keinginan ayahnya (Ariyo Wahab). Berbagai cara Acha untuk mendapatkan cinta Iqbal selalu gagal, namun Acha pantang menyerah demi menaklukkan hati Iqbal.

Review

Sutradara Fajar Bustomi kembali dipercaya menangani film Mariposa melihat track record-nya yang mulus dalam menyutradarai film Dilan 1990, Dilan 1991 serta Milea bersama Pidi Baiq yang secara total mengumpulkan lebih dari 15 juta penonton. Sebuah prestasi yang sulit untuk ditandingi kecuali mungkin oleh Anggy Umbara dengan Warkop DKI Reborn dan Comic 8-nya.

Dalam Mariposa, Fajar seakan menunjukkan kematangannya dalam mengarahkan film bergenre drama romantis remaja ini. Memakai amunisi dari naskah Alim Sudio (Twivortiare, Buku Harianku) dengan premis sederhana namun menciptakan pengadeganan yang sangat memaksimalkan fungsi karakter dua pemain utamanya. Dengan kecerdikan dan pengalamannya menulis naskah, Alim juga mampu menyelipkan makna Mariposa yang berarti kupu-kupu dan menyelipkan analogi metamorfosis sempurna kupu-kupu dalam pembabakan film.

film Mariposa

Karakter utama dalam film yang diangkat dari tulisan wattpad berjudul sama karya Luluk HF memang sangat-sangat memegang peranan penting dalam performa film keseluruhan. Natasha Kay-Loovi atau Acha yang diperankan secara sempurna oleh Adhisty Zara (Keluarga Cemara, Dua Garis Biru) adalah karakter remaja wanita yang unik, berkemauan keras, blak-blakan sekaligus menggemaskan. Dipadu dengan karakter dingin dan jutek dari Iqbal yang juga diperankan dengan apik oleh Angga Yunanda (Dua Garis Biru, Sunyi), duet Acha dan Iqbal jadi terasa menyenangkan ditonton di sepanjang film.

Zara dan Angga semakin membuktikan diri sebagai dua aktor muda yang bersinar terang dalam film ini. Penulis tidak yakin apabila karakter Acha diberikan pada aktor lain akan bisa menghasilkan karakter se-likeable Acha versi Zara. Hal ini penting mengingat Acha adalah karakter yang berkemauan keras dalam mengejar cinta Iqbal. Sangat potensial membuat kesal penonton.

Penulisan karakter serta pengarahan sutradara sangat membantu keduanya menghidupkan dua karakter utama di film ini. Karakter lain yang menarik adalah Amanda yang dimainkan dengan baik oleh Dannia Salsabila dan Kirana, ibu Acha seorang fanatik budaya korea dan tidak tahu malu yang dihidupkan perannya oleh Ersa Mayori.

film Mariposa

Secara teknis film ini pun juga terasa superior di semua lini. Sisi production design, artistik, wardrobe dan tata musik adalah yang menjadi favorit penulis. Sinematografi Dimas Imam Subhono (The Raid, Dilan 1990) juga tidak bisa dianggap remeh dalam memberikan gambar-gambar yang cantik dan shot yang bermakna, seperti contohnya saat Acha meremas roknya karena menahan diri untuk terus cuek pada Iqbal. Editing, make up, penata cahaya serta tim produksi lainnya sangat baik mendukung film berdurasi 117 menit ini.

Meski unggul dari berbagai sisi, film Mariposa juga memiliki sedikit kekurangan, walau dapat dikatakan sebagai kekurangan minor. Kekurangan yang paling kentara adalah karakter ayah Iqbal yang satu dimensi di hampir keseluruhan film. Ketegangan dalam lomba olimpiade sains juga kurang bisa digali, kecuali pada adegan cerdas cermat yang ditutup dengan klimaks yang memuaskan.

film Mariposa

Kesimpulan Akhir

Film Mariposa adalah film drama romantis remaja yang berhasil di segala sisi. Manis, menggemaskan, lucu serta hangat adalah rasa yang dapat penonton alami usai menonton film ini. Sebuah karya duet rumah produksi Falcon Pictures dan Starvision Plus yang prima dalam memberikan tontonan remaja yang penuh nilai hiburan tinggi.

Duet Zara dan Angga mampu memberikan performa yang mengesankan dan mendukung keseluruhan film. Nikmati sensasi senyam-senyum sendiri di akhir film yang akan membuat penonton tersipu malu saat lampu bioskop penanda film berakhir menyala.

Note: Scroll/gulir ke bawah untuk melihat rating penilaian film

Loading...

Review Film Mariposa (2020) – Romansa Manis Dengan Chemistry Zara Dan Angga Yang Menggemaskan
8Overall Score
Reader Rating 12 Votes
6.3