Pacific Rim Uprising merupakan sekuel dari film Pacific Rim (2013) yang dahulu disutradarai oleh sutradara pemenang Oscar berkat film The Shape of Water, Guilermo Del Toro. Kisahnya masih sama yaitu tentang “Kaiju” yang merupakan bahasa Jepang dari “Strange Beast” atau “Giant Monster” melawan robot-robot super besar (Jaeger) layaknya Gundam. “Kaiju” sendiri merupakan fenomena di perfilman Jepang padatahun 1950 – 1960 an.

Jake Pentecost (John Boyega), pilot Jaeger yang ayahnya, Stacker Pentecost (Idris Elba) mengorbankan nyawanya untuk keselamatan umat manusia melawan monster Kaiju pada film pertama. Jake sekarang hidup sebagai pencuri, namun ketika ancaman datang untuk menghancurkan dunia, dia diberikan kesempatan terakhir untuk membuktikan dia bisa menjadi seorang pahlawan seperti ayahnya. Dia dikomandoi oleh Mako Mori (Rinko Kikuchi) yang sekarang mempimpin para pilot pemberani generasi baru seperti Amara (Cailee Spaeny), Suresh (Karan Brar), Vik (Ivanna Sakhno). Jake bersama dengan pilot Lambert (Scott Eastwood) menghadapi para monster dan menghentikan manusia dari ancaman kepunahan.

pacific rim uprising 1 pacific rim uprising 2

Loading...

Hubungan antar Jake dengan Amara cukup menarik perhatian, Jake seperti sebagai sosok seorang kakak angkat baginya dan berusaha mengeluarkan bakat terpendam dari Amara, sang perakit Jaeger. Jake juga menenangkan Amara supaya tidak larut dalam kesedihan ditinggalkan oleh keluarganya saat masa kecil karena serangan dari Kaiju. Hubungan Jake antar Lambert sebagai teman sekaligus rival dan hubungan Jake antar saudara angkatnya Mako juga turut menarik untuk diikuti.

Pacific Rim Uprising hanya berdurasi 1 jam 51 menit, bandingkan dengan film pertamanya berdurasi 2 jam 12 menit. Hal ini disebabkan menurut sebagian orang film pertamanya terlalu lambat dalam pacing, sehingga film kedua ini yang kabarnya berdurasi 2 jam lebih harus dipangkas demi pace yang lebih cepat dan membuat penonton tidak kebosanan. Sayangnya, mengakibatkan sisi drama dan pengembangan karakter menjadi kurang mendalam. Selain itu pace yang terlalu cepat membuat film kurang dapat mengalir dengan mulus, seperti melompat-lompat antar adegan yang satu. Pacific Rim Uprising berfokus pada adegan-adegan pertempuran bombastis di siang hari, tidak seperti film pertama yang cukup banyaka adegan malam hari yang atmosferik khas dari Del Toro, membuat sentuhan dari Del Toro menjadi kurang terasa.

pacific rim uprising 3 pacific rim uprising 4

Saat ini pasar Asia makin berkembang, khususnya di China. Bahkan seringkali film-film blockbuster Hollywood yang gagal di Amerika Serikat, selamat berkat pendapatan yang spektakuler di China. Fenomena ini membuat Wanda Group sering turut memproduksi berbagai film blockbuster dan mengakuisisi Legendary Pictures. Pacific Rim Uprising seperti fokus kepada pasar dari Asia, khususnya China dengan berbagai aktor dan aktrisnya seperti Tian Jing dan Wesley Wong. Kesamaan dari film-film yang diproduksi oleh Wanda Group / Legendary Pictures (Warcraft, The Great Wall, Kong: Skull Island) memiliki jalan cerita yang sangat ringan dengan berbagai adegan aksi megah dan bombastisnya. Itulah yang dirasakan saat menonton Pacific Rim Uprising.

Final Verdict:

Pacific Rim Uprising seperti menyasar hanya untuk pasar Asia dan kalangan remaja jika melihat dari cast dan jalan ceritanya. Pacific Rim Uprising masih dengan adegan aksi robot vs monster yang cukup memikat dan bombastis. Namun jalan cerita dan pendalaman karakternya sangat standar, ditambah lagi pace-nya yang terlalu cepat sehingga terkesan melompat-lompat antar adegan. Terlebih Pacific Rim Uprising kehilangan sentuhan khas dari Guillermo del Toro.

Loading...

Review Pacific Rim Uprising - Kelanjutan Pertempuran Seru Antara Robot Canggih dan Monster Raksasa
6.5Overall Score
Reader Rating 1 Vote
7.2