Review The Upside (2019) - Kisah Tulus Persahabatan yang Meruntuhkan Keterbatasan
7Overall Score
Reader Rating 0 Votes
0.0

8 tahun lalu, penikmat film di seluruh dunia dibuat kagum akan kisah persahabatan dua orang beda kelas sosial dalam film The Intouchables (2011). Film asal Prancis tersebut mengisahkan seorang disabilitas Phillipe (Francois Cluzet) yang menemukan makna dan semangat hidup kembali setelah bertemu dengan pengasuhnya Driss (Omar Sy).

Film yang tak hanya sukses di pasaran namun juga sukses dalam penilaian kritikus tersebut pada akhirnya dibuat ulang ke dalam berbagai versi film.  Film Bollywood berjudul Oopiri (2016) dan film Argentina berjudul Inseparables (2016) merupakan film-film yang diadaptasi dari Intouchables dan mencatatkan sukses serupa di masing-masing negara.

Loading...

Kini, versi berbahasa Inggrisnya muncul dengan dua karakter utamanya dipercayakan pada Bryan Cranston dan Kevin Hart. Mengambil elemen yang sama dengan film asalnya, The Upside kemudian menjadi judul film adaptasi terbaru dari The Intouchables.

Sinopsis

Phillip Lacasse (Bryan Cranston) seorang milyuner disabilitas penderita quadriplegia, membutuhkan seorang pengasuh baru atau disebut Life Auxiliary. Bersama asistennya Yvonne (Nicole Kidman), mereka kemudian mencari kandidat terbaik dengan mengundang langsung para pelamar ke penthouse mereka. Mereka butuh orang yang bisa mengurus seorang disabilitas secara baik dan profesional.

Di sisi lain, Dell Scott (Kevin Hart) yang seorang pengangguran dengan catatan kriminal di belakangnya, juga datang ke penthouse milik Phillip dengan tujuan mendapatkan tanda tangan demi kelancaran pencairan dana bantuan dari negara. Namun bukannya tanda tangan yang didapat, Dell justru ditawarkan pekerjaan mengurus Phillip dengan gaji dan fasilitas mewah yang luar biasa. Dell pun menerima tawaran tersebut.

Dengan segala keluguan dan tingkah konyolnya, Dell pun kemudian mengisi hari-harinya dengan mengurus Phillip. Phillip pun merasa mendapatkan semangat hidup kembali setelah bertemu dengan Dell. Apa yang mereka lakukan kemudian menjadi pelajaran berharga bagi masing-masing. Sebuah ketulusan persahabatan yang tak hanya menguatkan, namun juga menguji kesetiaan mereka di beberapa konflik yang harus mereka lewati.

Tafsir Baru yang Segar

Terlepas dari peran apik dan memorable Francois Cluzet dan Omar Sy di film aslinya, pada dasarnya Bryan Cranston dan Kevin Hart juga mampu memberikan penampilan maksimal terkait perannya kali ini. Bryan dan Kevin berhasil menampilkan tafsir baru pasangan sahabat tersebut dengan lebih segar, lucu dan menyenangkan.

Jika pada film The Intouchables kita disuguhi kisah drama komedi yang tone nya lebih kearah kelam, maka The Upside menawarkan tone yang lebih segar dan cerah. Faktor Kevin Hart jelas membuat film ini sangat kental komedinya. Baik komedi satir, sarkas, bahkan slapstick mampu ditampilkan dalam porsi yang sesuai dengan punchline yang maksimal. Maka tak heran, banyak adegan yang mengundang gelak tawa dahsyat dari para penonton.

Namun begitu berbagai elemen penting dari film asalnya pun tetap dibawa dalam film ini meskipun tidak semuanya. Pun adegan-adegan memorable pada film asalnya tetap dipertahankan seperti adegan pembuka kebut-kebutan menggunakan mobil sport serta adegan ketika Dell lupa mengikat sabuk kala mendudukkan Phillip di kursi rodanya.

Hadirnya Nicole Kidman di tengah-tengah hubungan Phillip dan Dell juga menjadi semacam antidote atas segala tingkah laku unik keduanya. Nicole Kidman menjadi penyeimbang berkat perannya yang manis serta cenderung serius dan misterius.

Musik Latar yang Tetap Menggugah

Pujian patut disematkan pada Rob Simonsen yang bertanggung jawab di departemen musik pada film ini. Tak hanya scoringnya yang cukup menggugah di beberapa adegan yang cukup emosional, namun juga terkait pemilihan lagu-lagu soundtrack yang juga ditampilkan di sepanjang film.

Jika pada film The Intouchables kita disuguhi musik latar berupa deretan lagu-lagu opera klasik serta lagu-lagu milik band Earth, Wind and Fire, maka pada The Upside musik latarnya menggunakan pendekatan yang sedikit berbeda. Musik opera klasik tetap ada, hanya saja musik mainstream nya kali ini datang dari lagu-lagu milik musisi yang lebih beragam seperti Bruno Mars, Walk the Moon, Aretha Franklin bahkan Nat “King” Cole.

Poin Negatif

Kekurangan pada film ini muncul dari sisi adegan emosional yang kurang digarap dengan baik. Mungkin karena kita terlanjur disuguhi banyaknya adegan komedi pengocok perut sedari awal film, maka ketika ada adegan serius berlangsung khususnya jelang akhir film, cut off nya jadi terasa tidak maksimal.

Untung saja, adegan penutup ditampilkan dengan baik sehingga meninggalkan kesan mendalam setelah menyaksikannya. Apalagi ditutup dengan lagu Nessun Dorma yang seakan menjadi semacam clue sejak lagu ini diputar di awal film.

Penutup

Dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya, The Upside jelas menghadirkan sebuah tontonan drama yang masih layak untuk disaksikan. Unsur komedi yang kental, drama yang menggugah, serta pesan kemanusiaan itu sendiri menjadi poin penting mengapa The Upside layak masuk kedalam daftar tontonan bulan ini.

Apalagi didukung oleh musik-musik latar yang mengasyikkan. Maka menyaksikan film ini tentunya semakin menyenangkan.

Hanya saja, jika anda mengharapkan sebuah tontonan yang sama persis dengan The Intouchables maka anda akan kecewa. The Upside menyajikan sebuah film adaptasi dengan kisah alternatif yang segar dan disesuaikan dengan zaman, meskipun jelas merubah beberapa poin-poin khas film asalnya. Ya, dirubah meskipun itu konon berasal dari kisah nyata.

 

Loading...