MarvinaSetiap tahun, industri film tanah air selalu didominasi oleh film horor atau pun film drama remaja. Membawa angin segar, pekan ini bioskop Indonesia akan diramaikan dengan film keluarga; Kulari ke Pantai.
Dibintangi oleh Maisha Kanna, Lil’li Latisha, dan Marsha Timothy, film yang disutradarai Riri Riza ini akan bercerita tentang liburan Sam, Happy dan Ibu Sam, Uci yang akan melakukan perjalanan darat dari Jakarta hingga Banyuwangi. Memiliki sifat yang berbeda, perjalanan Sam dan happy pun diwarnai dengan tantangan dan situasi tidak terduga.
Sebelum menyaksikan Kulari ke Pantai yang baru akan rilis Kamis, 28 Mei mendatang, 10 film keluarga Indonesia ini bisa menjadi pilihan untuk mengisi liburan sekolah!
1. Petualangan Sherina (2000)
Satu film keluarga Indonesia yang tentunya tidak boleh dilewatkan adalah Petualangan Sherina. Disutradarai oleh Riri Riza, film ini mengikuti kisah Sherina (Sherina Munaf) harus pindah ke desa, setelah ayahnya setuju menerima pekerjaan di bidang pertanian. Di sekolah barunya, anak laki-laki bernama Sadam (Derby Romero) memusuhi dan mengganggunya. Namun ketika keduanya diculik oleh Pak Raden (Butet Kertaradjasa), permusuhan tersebut pun menjadi persahabatan.
Petualangan Sherina tidak hanya menawarkan nilai kekeluargaan namun juga persahabatan. Tentunya, tak ketinggalan lagu-lagu yang masih dikenang hingga saat ini menambah keasikan menonton bersama keluarga.
2. Laskar Pelangi (2008)
Masih datang dari sutradara yang sama, Riri Riza, film keluarga yang bisa menjadi pilihan saat kumpul keluarga adalah Laskar Pelangi. Menceritakan sekelompok anak yang diberi nama Laskar Pelangi oleh gurunya, berusaha bersama untuk tetap dapat melanjutkan sekolah dengan keunikan dan keistimewaannya masing-masing. Mengamil latar tempat di Belitung, film ini tidak hanya menyorot perjuangan menggapai mimpi namun juga persahabatan mereka.
3. Sang Pemimpi (2009)
Usai menonton Laskar Pelangi, tentunya kisah kelanjutannya dalam Sang Pemimpi sayang untuk dilewatkan. Diadaptasi dari novel kedua dari tetralogi Laskar Pelangi, Sang Pemimpi mengikuti kisah Ikal, Arai, dan jimbron yang mulai beranjak dewasa. Memasuki masa remaja, mereka pun mulai merasakan jatuh cinta dan melakukan pencarian jati diri.
4. Joshua oh Joshua (2001)
Diproduksi oleh Rapi Films, Joshua oh Joshua merupakan film drama musikal yang dibintangi oleh Joshua Suherman. Sama seperti Petualangan Sherina, beberapa lagu dalam film yang disutradarai oleh Edward Sirait ini juga cukup populer seperti Andai Aku Jadi Kaya dan Terima Kasih Tuhan.
Hidup serba kekurangan, Joshua dan Jejen (Mega Utami) harus mencari uang setiap pulang sekolah. Berbagai pekerjaan pun mulai dilakukan mulai dari mengamen hingga membantu orang membawa belanjaan di pusat perbelanjaan.
5. Petualangan 100 Jam (2004)
Joshua kembali beraksi di layar lebar, kali ini dengan Marshanda dalam Petualangan 100 jam. Disutradarai oleh Winaldha E Melatoa, film ini berkisah tentang Budiman (Joshua) yang melakukan petualangan ke Jakarta demi membebaskan ayahnya dari penjara. Dalam perjalanan tersebut, ia pun berjumpa dengan Marsya (Marshanda) penyanyi yang sekaligus anak mantan bos ayahnya. Petualangan tersebut menjadi berbahaya lantaran ia terus diikuti oleh kaki tangan mantan bos ayahnya.
6. Naura dan Genk Juara (2017)
Satu dasawarsa belakangan, film anak-anak terlebih musikal bisa dibilang cukup langka. Walaupun demikian, di penghujung 2017 lalu, Naura dan Genk Juara hadir. Disutradarai oleh Eugene Panji, film ini bercerita tentang Naura, Okky dan Bimo yang terpilih mewakili sekolahnya untuk bersaing dalam kompetisi sains di acara Kemah Kreatif yang berlokasi di kawasan hutan tropis Situ Gunung, Sukabumi, Jawa Barat. Petualangan ini mempertemukan mereka dengan Kipli, seorang ranger cilik yang sedang menggagalkan usaha Trio Licik, Kelompok sindikat perdagangan hewan liar.
7. Denias, Senandung di Atas Awan (2006)
Diangkat dari kisah nyata dari seorang anak laki-laki bernama Janias, Denias, Senandung di Atas Awan menyorot sulitnya mendapat pendidikan yang layak di Papua. Selain menceritakan kesulitan Denias dan anak Papua lainnya, film yang dikirim menjadi wakil Indonesia untuk Academy Awards 2008 ini juga menampilkan keindahan Papua!
8. Garuda di Dadaku (2009)
Momen libur sekolah kali ini juga bertepatan dengan Piala Dunia Rusia 2018. Mengangkat tema oleharga sepak bola, Garuda di Dadaku bisa menjadi pilihan yang tepat untuk menyambut dua momen tersebut. Disutradarai oleh Ifa Isfansyah. film ini berkisah tentang Bayu yang bercita-cita menjadi pemain sepak bola profesional. Ia pun diminta untuk seleksi masuk tim U-13 Indonesia. tak hanya ditentang ayahnya, mimpi tersebut terancam pupus karena hambatan-hambatan yang terus hadir.
9. Untuk Rena (2005)
Sebelum Laskar Pelangi, Riri Riza sempat menyutradarai film anak-anak yaitu Untuk Rena. Merupakan film debut dari Maudy Ayunda, film ini mengisahkan Rena, anak berumur sebelas tahun yang sejak kecil tinggal di panti asuhan Matahari. Setiap ada calon orang tua, ia selalu berulah untuk mencegah ‘adik-adiknya’ diadopsi. Suatu hari, ia pun bertemu dengan Yudha (Surya Saputra) yang lambat laun rutin mengunjungi panti asuhan tersebut dan dekat dengannya.
10. Lima Elang (2011)
Disutradarai oleh Rudi Soedjarwo, Lima Elang berkisah tentang Baron (Christoffer Nelwan) yang terpaksa pindah ke Kalimantan karena pekerjaan ayahnya. Suatu hari, ia diminta untuk mewakili acara perkemahan Pramuka. Ia pun satu kelompok dengan empat anak lainnya; Rusdi (Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan), Anton (Teuku Rizky Muhammad), Aldi (Bastian Bintang Simbolon), dan Sindai (Monica Sayangbati). Situasi menjadi bahaya ketika dua Elang (Rusdi dan Anton) diculik oleh Arip Jagau, penebang hutan ilegal.
Selain menanamkan nilai persahabatan dalam filmnya, Lima Elang juga memberikan gambaran baru mengenai keseruan kegiatan Pramuka.