Selama beberapa dekade terakhir, industri perfilman telah mengalami perkembangan yang begitu pesat. Kehadirkan teknologi yang sedemikian rupa membuat kegiatan menyaksikan film di bioskop adalah sebuah keharusan. Jauh sebelum era yang maju seperti sekarang ini, industri perfilman telah hadir dengan sederet film klasik yang hadir dengan teknologi seadanya dan mengandalkan cerita berkualitas sebagai pilar utamanya.

Hingga saat ini, ada banyak film klasik yang tak tergerus oleh zaman dan tidak terasa kuno untuk disaksikan. Sederet film klasik tersebut pun ada yang datang dari era hitam putih hingga berwarna. Tentunya, banyak sekali film klasik yang wajib disaksikan oleh penonton masa kini terutama orang-orang yang mengaku mencintai film.

Supaya tidak bingung memulai dari mana, berikut 15 film klasik terbaik yang wajib kamu saksikan!

Loading...

1. Modern Times (1936)

Membahas film klasik terbaik tentu sangat pantang jika tidak menyebutkan karya dari sosok terpenting dan paling berpengaruh dalam industri perfilman, Charlie Chaplin. Salah satu karya terbaik dan terpopulernya adalah Modern Times yang mana merupakan kritik terhadap sulitnya mencari pekerjaan dan kondisi keuangan buruk yang dihadapi orang pada masa The Great Depression terjadi dari sudut pandang Chaplin. Hadir sebagai film komedi bisu namun sarat makna, Modern Times sukses menjadi salah satu film paling penting dalam sejarah Amerika.

2. Gone with the Wind (1939)

Mengambil latar di Amerika Selatan ketika Perang Sipil Amerika dan era Rekonstruksi, Gone with the Wind menceritakan kisah dari Scarlett O’Hara (Vivian Leigh), seorang gadis yang mencintai suami sepupunya, Ashley Wilkes (Leslie Howard) padahal ia sendiri telah menikah dengan Rhett Butler (Clark Gable). Terlepas dari produksinya yang bermasalah dan durasinya yang terlalu panjang, kisah menarik penuh intrik kedua tokoh utamanya ini mampu menghipnotis para penontonnya. Hal ini pun membawa film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Margaret Mitchell ini menuai kesuksesan besar dan menjadi film terlaris sepanjang masa selama lebih dari 25 tahun.

3. The Wizard of Oz (1939)

Merupakan salah satu adaptasi novel anak terbaik yang pernah dibuat, The Wizard of Oz menghadirkan kisah klasik yang begitu ikonik hingga hari ini. Salah satu film paling berpengaruh di Amerika hingga saat ini tersebut menceritakan kisah Dorothy Gale (Judy Garland), seorang gadis yang terbawa oleh tornado ke sebuah tanah sihir di Oz yang ternyata membawanya ke sebuah petualangan bersama teman-teman barunya. Petualangan tersebut tidak hanya dilakukannya untuk menemukan jalan pulang namun juga menyelesaikan permasalahan yang dimiliki teman-temannya. Hadir dengan penceritaan fantasi yang unik, deretan lagu-lagu bagus dan karakter yang berkesan menjadikan The Wizard of Oz sebagai salah satu ikon budaya pop Amerika.

4. Citizen Kane (1941)

Kematian seorang penguasa industri penerbitan Charles Foster Kane (Orson Welles) menjadi sebuah sensasi besar di dunia jurnalistik. Arti kata ‘Rosebud‘ yang diucapkan tepat sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya pun dijadikan materi pemberitaan oleh para reporter. Menggunakan teknik penceritaan non linear dan pengambilan gambar “deep focus“. Citizen Kane menjadi pioner dalam menghadirkan gaya baru dalam pembuatan film. Langkah yang berani ini pun membuat para kritikus menyebut film ini sebagai film paling sensasional dan paling maju di masanya.

5. Casablanca (1942)

Disutradarai oleh Michael Curtiz, Casablanca mengikuti kisah Ekspatriat asal Amerika, Rick Blaine (Humphrey Bogart)  yang mengalami dilema ketika sang mantan kekasih yang meninggalkannya meminta tolong kepadanya untuk menyelamatkan sang suami, seorang pemimpin perlawanan yang ingin meninggalkan Casablanca. Tidak hanya menghadirkan kisah percintaan klasik yang romantis berlatar perang yang romantis, Casablanca didukung dengan penampilan apik para bintangnya, pengarahan yang rapi dari sang sutradara, dan soundtrack yang tak terlupakan. Tak heran, film yang memenangkan Best Picture Oscar 1943 ini pun menjadi salah satu film paling berpengaruh di Hollywood setelah beberapa dekade perilisannya.

6. It’s a Wonderful Life (1946)

It’s a Wonderful Life merupakan film klasik terfavorit yang diputar saat perayaan Natal. Film yang disutradarai oleh Frank Capra ini menghadirkan kisah menyentuh dan inspiratif lewat karakter George Bailey (James Stewart), seorang pria yang meminta dirinya untuk tidak pernah lahir di dunia. Usai mendengar permintaan tersebut, seorang malaikat (Henry Travers) dikirim ke bumi untuk mengabulkan keinginan George. Ketika permintaannya terkabul, ia pun perlahan menyadari betapa penting kehadiran dirinya di dunia.

7. All About Eve (1950)

Diadaptasi dari cerita pendek berjudul The Wisdom of Eve karya Mary Orr, All About Eve menceritakan kisah Margo Channing (Bette Davis), seorang bintang Broadway ternama yang mendapati karir dan kehidupan pribadinya terancam dengan masuknya seorang penggemar muda, Eve Harrington (Anne Baxter) ke dalam hidupnya. Kisah kejamnya persaingan industri perfilman dalam All About Eve merupakan hal yang familiar hingga saat ini. Tema yang lumayan kelam tersebut ditampilkan dengan humor yang cerdas dan menghibur. Kisah dalam film ini pun semakin hidup dengan penampilan kelas atas yang dihadirkan oleh deretan pemainnya.

8. Singin’ in the Rain (1952)

Penggemar film musikal tentu pantang melewatkan salah satu film klasik ikoniknya, Singin’ in the Rain. Mengambil latar Hollywood pada akhir tahun 1920-an, film musikal ini mengikuti kisah ketiga bintang utamanya yang diceritakan terjebak di era transisi ‘film bisu’ menjadi ‘film bicara’. Memiliki koreografi apik yang diciptakan oleh Gene Kelly dan Stanley Donen, Singin’ in the Rain juga didukung oleh akting menawan dari para pemainnya. Tak ketinggalan, kamu juga bisa menyaksikan adegan ikonik klasik di mana Don Lockwood (Kelly) bernyanyi dan menari dengan payung.

9. Psycho (1960)

Alfred Hitchcock dan film horor merupakan sebuah kombo tak terhentikan di era film klasik. Salah satu karya terbaiknya adalah Psycho yang sukses meneror penonton pada masa perilisannya. Fokus pada kisah seorang sekretaris, Marion Crane (Janet Leigh) yang berakhir di sebuah motel setelah mencuri uang dari bosnya. Dalam pelariannya tersebut, ia bertemu dengan seorang pemilik motel bernama Norman Bates (Anthony Perkins). Film ini menghadirkan teror tanpa henti dan menjadi pionir dalam adegan kekerasan dalam sebuah film terutama lewat adegan kamar mandinya yang sangat terkenal hingga saat ini.

10. Roman Holiday (1953)

Memasangkan Audrey Hepburn dan Gregory Peck sebagai bintang utama, Roman Holiday merupakan salah satu film romantis klasik yang pantang dilewatkan. Putri Ann (Hepburn) yang sedang menjalankan tugas negara di Roma melarikan diri dari kedutaan besar tempatnya menginap setelah merasa frustasi karena jadwalnya yang padat. Hal ini membawa dirinya bertemu dan jatuh cinta kepada seorang wartawan (Peck). Kisah manis ditambah chemistry kuat keduanya membuat Roman Holiday menuai kesuksesan besar dan akan dibuatkan sekuel. Sayangnya, proyek ini pada akhirnya tidak pernah direalisasikan hingga saat ini.

11. Some Like It Hot (1959)

Komedi romantis+Marilyn Monroe merupakan kombo yang menjamin sebuah kesuksesan. Dan yang paling sukses dari kombo tersebut adalah Some Like it Hot, yang mana mengikuti kisah dua orang pria yang tanpa sengaja menjadi saksi pembunuhan oleh gangster memutuskan untuk menyamar jadi perempuan demi bergabung ke band yang anggotanya semua wanita. Menghadirkan komedi yang cerdas dengan alur kisah yang rapi dan berani menantang norma yang ada di masanya, Some Like it Hot tidak hanya menjadi film tersukses dari Marilyn Monroe namun juga digadang-gadang sebagai film komedi terbaik sepanjang masa. Kesuksesan besar yang diraihnya pun menjadikannya sebagai salah satu film yang membawa perubahan dalam industri dan membuat sineas lebih berani mengangkat topik tabu dalam filmnya.

12. The Sound of Music (1965)

Diadaptasi dari memoir The Story of Trapp Family Singers karya Maria Von Trapp, The Sound of Music menceritakan kisah seorang biarawati yang bekerja sebagai pengasuh dan membawa cinta dan musik anak keluarga Von Trapp. Hadir dengan sederet lagu ikonik dan akting para pemain yang apik, The Sound of Music menuai kesuksesan besar di setiap negara penayangannya kecuali dua negara asal kisahnya, Austria dan Jerman. Akhirnya, rekor sebagai film terlaris selama seperempat abad yang dipegang oleh Gone with the Wind berakhir dengan kehadiran The Sound of Music di bioskop.

13. Rosemary’s Baby (1968)

Disutradarai oleh Roman Polanski, Rosemary’s Baby mengikuti kisah seorang perempuan hamil bernama Rosemary yang mencurigai sebuah kelompok ajaran sesat ingin mengambil bayinya untuk ritual mereka. Film horor psikologis ini berhasil menakuti penonton dengan kisah tentang pemuja setan dan kehamilan. Film ini semakin sukses menjadi yang terseram berkat akting meyakinkan dari dua bintang utamanya, Mia Farrow dan Ruth Gordon. Salah satu adegan paling menakutkan yang muncul dalam film ini adalah ketika Rosemary diperkosa oleh Setan.

14. Night of the Living Dead (1968)

George A. Romero bisa dibilang sebagai salah satu sineas yang unik di masanya. Pasalnya, ia dengan berani mendominasi perfilman Hollywood dengan genre baru yaitu film zombie dan menjadikannya disebut sebagai Bapak Film Zombie hingga saat ini. Karya pertamanya yang memperoleh pengakuan adalah Night of the Living Dead yang mana mengikuti kisah tujuh orang yang terjebak di sebuah rumah dan menghadapi serangan dari mayat hidup. Walaupun sempat menuai kontroversi karena adegan sadisnya yang terlalu eksplisit, seiring berjalannya waktu film ini menuai reaksi yang semakin positif dan memiliki pengaruh besar dalam menginspirasi sederet film zombie di zaman modern.

15. The Godfather (1972)

Yang terakhir dalam daftar ini adalah film gangster paling terkenal hingga saat ini karya Francis Ford Coppola. Diadaptasi dari novel karya Mario Puzo berjudul sama, The Godfather mengikuti kisah keluarga Corleono di bawah kepemimpinan Vito Corleono (Marlon Brando), di mana salah satu anaknya, Michael Corleone (Al Pacino) bertransformasi dari orang yang enggan bergabung dalam keluarganya menjadi bos mafia yang kejam. Film klasik yang satu ini menuai pujian positif dari kritikus dan penonton tidak hanya untuk sisi penyutradaraan, naskah, dan akting para pemainnya namun juga untuk sisi teknisnya’ mulai dari sinematografi hingga tata musiknya. Tak heran, hingga saat ini, The Godfather merupakan salah satu film paling berpengaruh di industri film Hollywood terutama untuk film gangster.

Loading...