MarvinaKabar duka dari dunia musik tanah air. Salah satu musisi terbaik Indonesia, Glenn Fredly menghembuskan nafas terakhirnya pada Rabu (8/4) di Rumah Sakit Setia Mitra, Jakarta Selatan di usianya yang ke-44 tahun.
Glenn Fredly memulai karir di dunia musik sejak tahun 1995 dengan menjadi vokalis dari Funk Section sebelum pada akhirnya memutuskan untuk menyanyi solo tiga tahun kemudian. Nama musisi kelahiran Jakarta ini mulai dikenal luas ketika lagunya yang berjudul Januari sukses menduduki tangga lagu musik Indonesia.
Semasa hidupnya, Glenn Fredly telah menelurkan sepuluh album utama, satu album rohani dan satu album kompilasi. Tak hanya itu, di sepanjang 25 tahun karirnya, Glenn juga menyumbangkan suara emasnya untuk mengisi soundtrack film layar lebar.
Mau tahu film apa saja yang soundtrack-nya dinyanyikan oleh Glenn Fredly? Simak di bawah ini!
1. OST Cinta Silver (2005)
Menyusul kesuksesan lagu Januari, Glenn Fredly memperoleh tawaran untuk mengisi soundtrack film Cinta Silver. Tidak tanggung-tanggung, ia diberikan kepercayaan menggarap semua lagu dalam satu album soundtrack film yang dibintangi Luna Maya dan Christian Sugiono tersebut. Selain menyanyikannya sendiri, ia juga berkolaborasi dengan Red, Pazto, dan Parkdrive untuk beberapa lagu di soundtrack ini. Lagu yang paling terkenal dari soundtrack film ini adalah Akhir Cerita Cinta.
2. “Undercover” – OST Jakarta Undercover (2006)
Di tahun berikutnya, Glenn diajak berkolaborasi oleh DJ Tiara Eve untuk berduet menyanyikan lagu Undercover yang menjadi soundtrack film Jakarta Undercover. Suara Glenn yang berpadu dengan sentuhan DJ dan rap ini pun sesuai dengan filmnya yang menceritakan tentang dunia malam dan gelap kota Jakarta.
3. “Malaikat Juga Tahu” – OST Rectoverso (2013)
Versi asli lagu ini dinyanyikan oleh Dewi Lestari yang juga merupakan pengarang dari buku Rectoverso. Dalam film layar lebarnya, lagu ini dinyanyikan oleh Glenn Fredly. Adapun, menurut pengakuan pengarang yang kerap disapa Dee ini, Glenn mengubah lirik lagu “melarangku pergi” menjadi “relakanku pergi”. Sayangnya, protes Dee ini tidak pernah disampaikannya secara langsung hingga kepergian Glenn.
4. “Tinggikan” – OST Cahaya dari Timur: Beta Maluku (2014)
Setelah beberapa kali mengisi soundtrack, Glenn Fredly juga terjun ke dunia perfilman dengan menjadi seorang produser. Film pertama yang diproduseri sekaligus ia nyanyikan soundtracknya adalah Cahaya dari Timur: Beta Maluku. Dalam film yang merupakan bentuk surat cinta untuk Maluku dan sepak bola Indonesia tersebut, ia menyanyikan lagu Tinggikan yang berisi ajakan untuk bersemangat dalam menggapai kemenangan.
5. “Filosofi dan Logika” – OST Filosofi Kopi 2 (2015)
Setelah Cahaya dari Timur, Glenn kembali duduk di bangku produser sekaligus menjadi pengisi soundtrack untuk film produksi Visinema Pictures “Filosofi Kopi 2”. Kali ini ia tidak sendiri, lagu berjudul Filosofi dan Logika ini dinyanyikannya dengan Monita Tahalea dan Is eks vokalis Payung Teduh.
6. “Menanti Arah”, “Untuk Sebuah Nama” – OST Surat dari Praha (2016)
SPOTIFY – OST SURAT DARI PRAHA
Surat dari Praha menjadi sebuah film yang bisa dibilang cukup personal untuk Glenn Fredly. Pasalnya, film yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko terinspirasi dari empat lagu Glenn yang berjudul Sabda Rindu, Nyali Terakhir, Menanti Arah, dan Untuk Sebuah Nama. Untuk dua judul yang disebutkan terakhir, dalam film lagu tersebut masih dinyanyikan oleh Glenn, sedangkan Sabda Rindu dinyanyikan kembali oleh Tio Pakusadewo sedangkan Nyali Terakhir dinyanyikan oleh Julie Estelle.
7. “Kembali ke Awal” – OST Twivortiare (2019)
Setelah absen beberapa tahun mengisi soundtrack, Glenn Fredly kembali dengan lagu ciptaan terbarunya yang berjudul Kembali ke Awal. Menjadi salah satu lagu tema yang paling sering diputar di radio tahun lalu, sesuai dengan judul dan premis filmnya, lagu ini menceritakan kisah pasangan yang mencoba memperbaiki kesalahan dan menghilangkan ego mereka masing-masing untuk kembali bersama.